DEFINISI ILMU MENURUT PARA AHLI
Thursday, July 18, 2013
Add Comment
DIFINISI ILMU MENURUT PARA AHLI
- Mohammad Hatta, mendifinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut hubungannya dari dalam
- Ralp Ross dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan keempatnya serentak
- Karl Pearson, mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah sederhana
- Ashely Montagu, Guru Besar Antropolo di Rutgers University menyimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang disususn dalam satu system yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menetukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji.
- Harsojo, Guru Besar antropolog di Universitas Pajajaran, menerangkan bahwa ilmu adalah:
Merupakan akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan
-------Suatu pendekatan atau mmetode pendekatan terhadap seluruh dunia empirisyaitu dunia yang terikat oleh factor ruang dan waktu yang pada prinsipnya dapat diamati panca indera manusia
-------Suatu cara menganlisis yang mengizinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk: “jika,….maka…”
- Afanasyef, seorang pemikir Marxist bangsa Rusia mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan manusia tentang alam, masyarakat, dan pikiran. Ia mencerminkan alam dan konsep-konsep, kategori dan hukum-hukum, yang ketetapannya dan kebenarannya diuji dengan pengalaman praktis.
CIRI UTAMA
ILMU:
- Ilmu adalah sebagian pengetahuan bersifat
koheren, empiris, sistematis, dapat diukur, dan dibuktikan. Berbeda dengan
iman, yaitu pengetahuan didasarkan atas keyakinan kepada yang ghaib dan
penghayatan serta pengalaman pribadi
- Berbeda dengan pengetahuan, ilmu tidak pernah
mengartikan kepingan pengetahuan satu putusan tersendiri, sebaliknya ilmu
menandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu ke obyek (atau alam obyek)
yang sama dan saling berkaitan secara logis. Karena itu, koherensi
sistematik adalah hakikat ilmu. Prinsip-prinsip obyek dan
hubungan-hubungannya yang tercermin dalam kaitan-kaitan logis yang dapat
dilihat dengan jelas. Bahwa prinsip-prinsip logis yang dapat dilihat
dengan jelas. Bahwa prinsip-prinsip metafisis obyek menyingkapkan dirinya
sendiri kepada kita dalam prosedur ilmu secara lamban, didasarkan pada
sifat khusus intelek kita yang tidak dapat dicarikan oleh visi rohani
terhadap realitas tetapi oleh berpikir
- Ilmu tidak memerlukan kepastian lengkap berkenaan
dengan masing-masing penalaran perorangan, sebab ilmu dapat memuat di
dalamnya dirinya sendiri hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang belum
sepenuhnya dimantapkan
- Ciri hakiki lainnya dari ilmu ialah metodologi,
sebab kaitan logis yang dicari ilmu tidak dicapai dengan penggabungan
tidak teratur dan tidak terarah dari banyak pengamatan ide yang
terpisah-pisah. Sebaliknya, ilmu menuntut pengamatan dan berpikir metodis,
tertata rapi. Alat Bantu metodologis yang penting adalah terminology
ilmiah. Yang disebut belakangan ini mencoba konsep-konsep ilmu.
PERSAMAAN
DAN PERBEDAAN FILSAFAT DAN ILMU
PERSAMAAN:
·
Keduanya mencari rumusan yang
sebaik-baiknya menyelidiki obyek selengkap-lengkapnya sampai ke akar-akarnya
·
Keduanya memberikan pengertian
mengenai hubungan atau koheren yang ada antara kejadian-kejadian yang kita
alami dan mencoba menunjukkan sebab-akibatnya
·
Keduanya hendak memberikan sistesis,
yaitu suatu pandangan yang bergandengan
·
Keduanya mempunyai metode dan sistem
·
Keduanya hendak memberikan
penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia
(obyektivitas), akan pengetahuan yang lebih mendasar.
PERBEDAAN:
·
Obyek material (lapangan) Filsafat
itu bersifat universal (umum), yaitu segala sesuatu yang ada (realita)
sedangkan obyek material ilmu (pengetahuan ilmiah) itu bersifat khusus dan
empiris. Artinya, Ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing secara
kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam
disiplin tertentu
Obyek formal
(sudut pandangan) Filsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari
pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan mendasar.
Sedangkan Ilmu bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping
itu, obyek formal itu bersifat teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia
itu mengadakan penyatuan diri dengan realita
·
Filsafat
dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi, kritis,
dan pengawasan, sedangkan Ilmu haruslah diadakan riset lewat
pendekatan trial and error. Oleh karena itu, nilai ilmu terletak pada kegunaan
pragmatis, sedangkan kegunaan filsafat timbul dari nilainya
·
Filsafat memuat
pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan pada pengalaman realitas
sehari-hari, sedangkan Ilmu bersifat diskursif, yaitu
menguraikan secara logis, yang dimulai dari tidak tahu menjadi tahu
·
Filsafat memberikan
penjelasan yang terakhri, yang mutlak, dan mendalam sampai mendasar (primary
cause) sedangkan ilmu menunjukkan sebab-sebab yang tidak begitu mendalam, yang
lebih dekat, yang sekunder (secondary cause)
0 Response to "DEFINISI ILMU MENURUT PARA AHLI"
Post a Comment