Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal

I.      PENDAHULUAN
Mengamati  perkembangan kepribadian seseorang ditinjau dari sudut Psikologi Perkembangan, ada tugas-tugas perkembangan yang wajib dilewati oleh seorang manusia sejak dia bayi, kanak-kanak, remaja dan sterusnya. Demkian juga secara analogis ada tugas-tugas perkembangan yang wajib dilewati oleh seseorang dalam seluruh perjalanan kehidupannya.
Masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang kehidupan saat dimana individu relatif tidak berdaya dan tergantung pada orang lain. Bagi kebanyakan anak-anak seringkali  dianggap tidak ada akhirnya sewaktu mereka tidak sabar menunggu saat didambakan yakni pengakuan dari masyarakat bahwa mereka bukan anak-anak lagi melainkan “ Orang Dewasa” masa kanak-kanak dimulai setelah  melewati masa bayi yang penuh ketergantungan.
Masa kanak-kanak awal berlangsung dari 2 th sampai 6 th, oleh para pendidik dinamakan sebagai usia pra-sekolah. Perkembangan fisik pada masa ini berjalan lambat tetapi kebiasaan fisiologis yang dasarnya diletakkan pada masa bayi menjadi cukup baik. Pada saat masa awal kanak-kanak dianggap sebagai saat belajar untuk mencapai berbagai keterampilan dan senang mencoba hal-hal baru.
Dalam periode pertumbuhan merupaka tahap pertumbuhan dan perkembangan berlangsung sangat cepat, terutama pada tahun-tahun pertama terjadi saat bayi lahir akhir dewasa muda. Utuk itu saya sebagai pemakalah akan membahas perkembangan anak sesudah tahun pertma dan lain-lain sebagainya.

II.      RUMUSAN MASALAH
A.    Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal
B.     Perkembangan Fisik
C.    Perkembangan Kognitif
D.    Perkembangan Psikososial


III.      PEMBAHASAN
A.    Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal
Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira-kira usia 2th sampai saat anak matang secara seksual, yakni kira-kira usia 13 th untuk wanita dan 14 th untuk pria. Selama period ini {kira-kira 11 th bagi wanita dan 12 th bagi pria } terjadi sejumlah perubahan yang signifikan, baik secara fisik maupun psikologis , sejumlah ahli embagi masa kanak-kanak menjadi 2 yaitu:
1.      Masa kanak-kanak awal, berlangsung dari unur 2 th sampai umur 6 th
2.      Masa anak-anak akhir berlangsung dariumur 6 th sampai anak matang secara seksual.[1]
Masa kanak-kanak awal adalah masa yang sangat penting, karena dalam rentang 5 masa kanak-kanak {Pranatal, masa bayi dan terlatih,masa kanak-kanak pertama, masa kanak-kanak kedua dan masa remaja }, pribadi dan sikap seseorang dibentuk. Bila pada masa penting itu seseorang anak :” salah bentuk”, akibatnya bisa fatal. Hal kerap dilakukan oarang tua, guru, atau orang dewasa karena mereka memiliki pengetahuan yang minim mengenai perkembangan anak.[2]
Pada awal masa kanak-kanak dianggap sebagai saat belajar untuk mencapai berbagai keterampilan karena anak senang mengolang, hal mana belajar ketrampilan. Awal masa kanak-kanak ditandai oleh moralitas dengan paksaan, suatu masa dimana anak belajar mematuhi peraturan secara otomatis melalui hukuman dan pujian. Periode ini juga masa menegakan disiplin dengan cara berbeda, ada yang dikenakan disiplin yang otoriter, lemah, dan demokratis.
Awal masa kanak-kanak sering dianggap sebagai usia kritis dalam penggolongan peran seks, karena pada saat ini sejumlah aspek penting dalam penggolongan peran seks dikuasai terutama belajar arti stereotip peran seks dan menerima serta memacukan peran seks yang disetujui oleh kelompoknya. Ciri khas yang dimiliki fase ini adalah perkembangan dipusatkan untuk menjadi manusia sosial belajar bergaul dengan orang lain.[3]

B.     Perkembangan Fisik
Selama masa anak-anak awal, pertumbuhan fisik berlangsung lambat dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan selama masa bayi. Pertumbuhan fisik yang lambat ini berlangsung sampai mulai munculnya tanda-tanda pubertas, yakni kira-kira dua tahun menjelang anak matang secara seksual dan pertumbuhan fisik kembali berkembang pesat. Meskipun selama masa kanak-kanak pertumbuhan fisik mengalami perlambatan, namun ketrampilan-ketrampilan motorik kasar dan motorik halus justru berkembang pesat.
1.      Tinggi dan berat badan
Selama masa anak-anak awal, tinggi rata-rata anak bertumbuh 2,5 inci dan berat badan bertambah antara 2,5 kg.. ketika anak usia prasekolah bertumbuh makin besar, presentase pertumbuhan dalam tinggi dan berat berkurang setiap tahun. Selama masa ini baik laki-laki maupun perempuan terlihat makin langsing, sementara batang tubuh mereka makin panjang.
2.      Perkembangan otak
Diantara perkembangan fisik yang sangat penting selama masa anak-anak awal ialah perkembangan otak dan sistem syaraf yang berkelanjutan. Meskipun otak terus bertambah pada masa awal. Namun tidak sepesat pada masa bayi mencapai usia 2 tahun, ukuran otaknya rata-rata 75% dari otak orang dewasa, dan pada usia 5 tahun ukuran otaknya telah mencapai sekitar 90% otak orang dewasa. Beberpa pertambahan ukuran otak juga disebabkan oleh pertambahan myelination, yaitu suatu proses dimana sel-sel urat saraf  ditutup  dan disekat dengan suatu lapisan sel-sel pada lemak. Proses ini berdampak terhadap peningkatan kecepatan informasi yang berjalan melalui sistem urat saraf. Beberapa ahli psiklogi perkembangan percaya bahwa myelination adalah penting dalam pematangan sejumlah kemampuan anak.[4]
3.      Postur tubuh
Perbedaan dalam postur tubuh untuk pertama kali tampak jelas dalam masa anak-anak awal. Ada yang postur tubuh gemuk lembek atau endomorfik, ada yang kuat berotot (mesomorfik) dan ada lagi yang relatif kurus (ektomorfik)
4.      Tulang dan otot
Tingkat pengerasan otot bervariaasi pada bagian-bagian tubuh mengikuti hukum perkembangan arah otot menjadi lebih besar, lebih kuat dan lebih berat, sehingga anak tampak lebih kurus meskipun beratnya tambah.[5]
5.      Perkembangan motorik
Perkembangan fisik masa anak-anak ditandai dengan berkembangnya ketrampilan motorik, baik kasar maupun halus, sekitar usia 3 tahun, anak sudah dapat berjalan dengan baik, dan sekitar usia 4 tahun anak hampir menguasai cara berjalan orang dewasa. Usia 5 tahun anak sudah terampil menggunakan kakinya untuk berjalan dengan berbagai cara, seperti maju mundur, jalan cepat, dan pelan-pelan, melompat dan berjingkrak dan sebagainyayang semuanya dilakukan dengan lebih baik halus dan bervariasi selam itu anak usia 5 tahun juga dapat melakukan tindakan tertentu secara akurat, seperti menangkap bola dengan baik, melukis, menggunting, melipat kertas dll.
Secara singkat ada 5 tanda-tanda esensial yang dapat disebut dalam perkemabngan seorang anak antara akhir tahun pertama dan permulaan usia 4 tahun. Diperiode ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Kemungkinan-kemungkinan ini dapat dilihat pada periode tersebut dalam suatu kenyataan yang ada ekmajuan-kemajuan-kemajuan itu adalah :
1.      Pada periode ini anak bisa duduk, berdiri, dan berjalan dengan bantuan. Bila anak berusia 4 tahun ia dapat meloncat-loncat, memanjat, merangkak dibawah meja dan kursi, dapat melakukan gerakan-gerakan yang kasar dan halus dengan tanan, kaki dan jari-jarinya.
2.      Pada usia 4 tahun anak sudah dapat berbahasa, ia dapat mengambil bagian secara aktif dalam percakapan dirumah dengan teman-temanya.
3.      Pada periode ini anak memperoleh pengertian banyak mengenai benda-benda dan bentuknya, membedakan antara suara yang keras dan lembut, ia dapat mengerti nama benda dan dapat menanyakan nama benda yang belum diketahui.
4.      Kelebihan untuk aktif, artinya perbuatan tingkah lakunya tidak lagi ditentukan secara kebetulan sesuai dengan apa yang ada, anak sudah membuat rencana, memikirkan apa yang akan dilakukan.
5.      Pengertian akan norma-norma pada anak usia 4 tahun juga sudah ada kata-kata baik, buruk, tidak boleh disebut untuk mengatur tingkah laku.[6]

C.    Perkembangan Kognitif
Menurut pieget, perkembangan kognitif pada usia ini berada pada periode preoperasional, yaitu tahapan dimana anak belum mampu mengusai operasi mental secara logis. Yang dimaksud adalah kegiatan-kegiatan yang diselesaikan secara mental bukan fisik. Periode ini ditandai dengan berkembangnya respresentasional atau ”synbolic function” yaiotu kemampuan menggunakan suatu untuk mempresentasikan (mewakili) sesuatu yang lain dengan menggunakan simbol-simbol (kata-kata, gesture/bahasa gerak, dan benda). Dapat juga dikatakan sebagai ”simiotic function”, yaitu kemampuan untuk menggunakansimbol-simbol (bahasa, gambar, tanda, syarat, benda, gesture atau peristiwa) untuk melambangkan sesuatu kegiatan, benda yang nyata atau peristiwa-peristiwa.[7]
Perkembangan Atensi
Atensi adalah konsentrasi terhadap aktifitas mental. Sedangkan menurut Magaget W. Martin menggunakan istilah atensi untuk menuju pada konsentrasi terhadap suatu tugas mental, dimana individu mencoba untuk meniadakan stimulus lain yang mengganggu.
Atensi pada anak telah berkembang sejak masa bayi aspek-aspek atensi yang berkembang selama masa bayi ini memiliki arti penting selama bertahun-tahun bersekolah. Penelitian telah menunjukkan bahwa hilangnya atensi (habituation) dan pulihnya atensi (dishabituation) bila diukur pada 6 bulan pertama masa bayi, berkaitan dengan tingginya kecerdasan pada tahun-tahun prasekolah.[8]
Perkembangan Emosional
Beberapa jenis emosi yang berkembang pada masa anak, yaitu sebagai berikut:
a.       Takut, yaitu persaan terancam oleh suatu objek yang dianggap membahayakan
b.      Cemas, yaitu perasaan takut yang bersifat khayalan, yang tidak ada objeknya
c.       Marah, merupakan perasaan tidak senang, atau benci terhadap baik terhadap orang lain, diri sendiri, atau objek tertentu yang diwujudkan dalam bentuk verbal (kata-kata kasar/makian/ sumpah serapah), atau nonverbal (seperti mencubit, menampar, memukul, menendang, dan merusak
d.      Cemburu, yaitu perasaan tidak senangterhadap orang lain yang dipandang telah merebut kasih sayang kepadanya
e.       Kegembiraan, kesenangan, kenikmatan, yaitu berasal positif, nyaman karena terpenuhi keinginanya
f.       Kasih sayang, yaitu perasaan senang untuk memberikan perhatian atau perlindungan terhadap orang lain, hewan, atau benda
g.      Phobi, yaitu perasaan takut terhadap objek yang tidak patut ditakutinya (takut yang abnormal) seperti takut ulat, ular, kecoa dll
h.      Ingin tahu (curiosity) yaitu perasaan ingin mengenal, mengetahui segala sesuatu atau objek-objek baik perasaan fisik maupun nonfisik[9]
Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahas anak berusia prasekolah, dapat diklasifikasikan kedalam dua tahap yaitu sebagai berikut :
a.       Masa Ketiga (2,0 – 2,6 tahun), yang bercirikan;
1.      Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang sempurna
2.      Anak sudah mampu memahami tentang perbandingan, misalnya burung pipit lebih kecil daripada burung perkutut
3.      Anak banyak menanyakan nama dan tempat: apa, dimana dan darimana
4.      Anak sudah banyak menggunakan kata-kata yang berawalan dan berakhiran
b.      Masa Keempat (2,6 – 6,0), yang bercirikan;
1.      Anak sudah bisa menggunakan kalimat majemuk beserta anak kalimatnya
2.      Tingkat berpikir anak sudah lebih maju, anak banyak menanyakan soal waktu-sebab akibat melalui pertanyaan-pertanyan : kapan, kemana, mengapa, dan bagaimana

D.    Perkembangan Psikososial
Jenis hubungan sosial lebih penting daripada jumlahnya, kalau anak menyenangi hubungan dengan orang lain meskipun kadang-kadang saja, maka sikap terdapat kontak sosial mendatangkan lebih baik daripada hubungan sosial yang sering, tetapi sifat hubungannya kurang baik. Anak yang lebih menyukai interaksi dengan manusia daripada benda akan lebih mengembangkan kecakapan sosial sehingga mereka lebih populer dari pada anak yang interaksinya terbatas.
Pada masa prasekolah (terutama mulai usia 4 tahun) perkembangan sosial anak sudah mulai tampak jelas, karena mereka sudah mulai aktif berhubngan dengan teman sebayanya.
Ciri-ciri perkembangan pada tahap ini adalah :
1.      Anak sudah mulai tau aturan-aturan, baik dilingkungan keluarganya maupun dalam lingkungan bermain
2.      Sedikit demi sedikit anak sudah mulai tunduk pada peraturan
3.      Anak sudah mengetahui hak atau kepentingan orang lain
4.      Anak sudah mulai dapat bermain bersama anak-anak lain atau teman sebaya (peer group)
Perkembangan sosial anak sangant dipengaruhi oleh iklim sosio psikilogis keluarganya. Apabila memperhatikan, saling membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas keluarga, terjalin komunikasi antara anggota keluarga dan konsisten dalam melaksanakan aturan, maka anak akan memiliki kemampuan atau penyesuaian sosial dalam hubungan dengan orang lain.[10]
Perkembangan Permainan
Permainan adalah salah satu bentuk aktifitas sosial yang dominan pada awal masa anak-anak, sebab anak-anak lebih menghabiskan waktu lebih banyak waktunya diluar rumah bermain dengan teman-temannya dibanding dengan terlibat aktifitas lain, karena itu kebanyakan hubungan sosial dengan teman sebaya dalam masa ini terjadi dalam bentuk bermainan.
Fungsi Permainan
Hethenington dan Parke, menyebutkan 3 fungsi utama dari permainan, yaitu:
1.      Fungsi kognitif permainan membantu perkembangan kognitif anak karena melalui permainan anak-anak menjeljahi lingkungannya, mempelajari objek-objek disekitarnya, dan belajar memacahkan masalah yang dihadapinya
2.      Fungsi sosial permainan dapat meningkatkan perkembangan sosial anak
3.      Fungsi emosi permainan memungkinkan anak untuk memecahkan sebagian dari masalah emosialnya, belajar mengatasi konflik batin dan kegelisahan

Jenis-Jenis Permainan
Berdasarkan observarsinya terhadap anak-anak usia 2 hingga 5 tahun Patern menemukan 3 kategori permainan anak-anak diantaranya sebagai berikut:
1.      Permainan unoccopied, anak memperhatikan dan melihat segala sesuatu yang menarik perhatiannya dan melakukan gerakan-gerakan bebas dalam bentuk tingkah laku yang tidak terkontrol
2.      Permainan onlooker, anak melihat dan memperhatikan anak-anak lain bermain
3.      Permainan pararel , anak bermain dengan alat-alat permainan yang sama, tetapi tidak terjadi kontak antara satu dengan yang lain atau tukar menukat alat permainan[11]
Perkembangan Kepribadian
Masa ini disebut masa Trotzalter, periode perlawanan atau masa krisi pertama. Krisis ini terjadi karena ada perubahan yang hebat dalam dirinya, yaitu dia muali sadar akan akunya, dia menyadari bahwa dirinya terpisah dari lingkungan atau orang lain, dia suka menyebut nama dirinya apabila berbicara dengan orang lain.
Pada masa ini, berkembang kesadaran dan kemampuan untuk memenuhi tuntunan dan tanggung jawab. Oleh karena itu agar tidak berkembang sikap membandel anak yang kurang terkontrol, pihak orang tua perlu menghadapinya secara bijaksana, penuh kasih sayang, dan tidak bersikap keras.
Aspek-aspek perkembangan kepribadian anak itu meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.      Depedency dan self-image
2.      Intifiative vs built
Erik Erikson mengemukakan sesuatu teori bahwa anak prasekolah mengalami suatu krisis perkembangan, karena mereka menjadi kurang deponden, dan mengalami konflik antara ”intifiative vs guilt”. Anak berkembang, baik secara fisik maupun kemampuan intelektual satu perkembangan percaya diri untuk melakukan sesuatu.
Perkembangan moral
Pada masa ini, anak sudah memiliki dasar tentang sikap moralitas terhadap kelompok sosial (orang tua saudara dan teman sebaya). Melalui pengalaman berinteraksi dengan orang lain akan belajar memahami tentang kegiatan atau perilaku mana yang baik / diterima / disetujui atau buruk / tidak boleh / ditolak / disetujui. Berdasarkan pemahaman itu, maka pada masa itu anak harus dilatih atau dibiasakan mengenal bagaimana dia harus bertingkah laku, seperti mencuci tangan sebelum makan, menggosok gigi sebelum tidur, dan membaca basmalah sebelum makan.[12]

IV.      KESIMPULAN
Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira-kira usia 2th sampai saat anak matang secara seksual, yakni kira-kira usia 13 th untuk wanita dan 14 th untuk pria. Selama period ini {kira-kira 11 th bagi wanita dan 12 th bagi pria } terjadi sejumlah perubahan yang signifikan, baik secara fisik maupun psikologis , sejumlah ahli embagi masa kanak-kanak menjadi 2 yaitu:
1.      Masa kanak-kanak awal, berlangsung dari unur 2 th sampai umur 6 th
2.      Masa anak-anak akhir berlangsung dariumur 6 th sampai anak matang secara seksual.
Pada awal masa kanak-kanak dianggap sebagai saat belajar untuk mencapai berbagai keterampilan.
Perkembangan Fisik
Selama masa anak-anak awal, pertumbuhan fisik berlangsung lambat dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan selama masa bayi. Pertumbuhan fisik yang lambat ini berlangsung sampai mulai munculnya tanda-tanda pubertas, yakni kira-kira dua tahun menjelang anak matang secara seksual dan pertumbuhan fisik kembali berkembang pesat. Meskipun selama masa kanak-kanak pertumbuhan fisik mengalami perlambatan, namun ketrampilan-ketrampilan motorik kasar dan motorik halus justru berkembang pesat. Meliputi:
1.      Tinggi dan berat badan
2.      Perkembangan otak
3.      Postur tubuh
4.      Tulang dan otot
5.      Perkembangan motorik
Perkembangan Kognitif
Menurut pieget, perkembangan kognitif pada usia ini berada pada periode preoperasional, yaitu tahapan dimana anak belum mampu mengusai operasi mental secara logis.
1.      Perkembangan atensi
2.      Perkembangan emosional
3.      Perkembangan bahasa
Perkembangan Psikososial
Pada masa pra sekolah perkembangan sosial anak sudah mulai tampak jelas, karena mereka sudah mulai aktif berhubngan dengan teman sebayanya.
1.      Perkembangan permainan
2.      Perkembangan kepribadian
3.      Perkembangan moral


DAFTAR PUSTAKA

Desmita, Psikologi Perkembangan,{Bandung: PT Remaja Rosdakarya), 2008}, hlm 127
http://www.Bookoopedia.com/daftar-buku/pid-10206/psikologi prkembangan-anak-mengenal sifat dan kemampuan anak,htmi
Hartati, Dra. Neety M.si dkk. Islam dan Psikologi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2004, halm. 33-34
Hurluck. Elizabet B. Psikologi Perkembangan. Erlangga, Jakarta : Erlangga, 1980, hlm. 110
Monks Fj dkk. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta : Gajah Mada University Prees. 1999, hlm. 100-102
Desmita, Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2000, hlm. 141-14
Yusuf  LN Dr. H. Syamsul. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2000, hlm. 175




[1] Desmita, Psikologi Perkembangan,{Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008}, hlm 127
[2] http:// www. Bookoopedia.com/daftar-buku/pid-10206/psikologi prkembangan-anak-mengenal sifat dan kemampuan anak,htmi
[3] Dra. Neety Hartati, M.si dkk. Islam dan Psikologi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2004, halm. 33-34
[4] Op. Cit. hlm. 127-128
[5] Elizabet B. Hurluck. Psikologi Perkembangan. Erlangga, Jakarta : Erlangga, 1980, hlm. 110
[6] Fj Monks dkk. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta : Gajah Mada University Prees. 1999, hlm. 100-102
[7] Syamsul Yusuf Ln, Mpd. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2000. hlm 169
[8] Desmita. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2008. hlm. 136
[9] Op. Cit hlm. 167-169
[10] Syamsul Yusuf. Op. Cit. hlm, 170-171
[11] Desmita, Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2000, hlm. 141-142
[12] Dr. H. Syamsul Yusuf  LN. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2000, hlm. 175

3 Responses to " Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel