Analisis SK-KD dan Pembelajaran SKI Kelas VI Semester I

I.       PENDAHULUAN
Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang menelaah tentang asal usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban islam dan para tokoh yangberprestasi dalam sejarah Islam pada masa lampau, mulai sejarah masyarakat pra-Islam, sejarah klahiran dan kerasulan Nabi Muhammad SAW, sampai dengan masa Khulafaur Rasyidin
Secara substansial, mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati Sejarah Kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian peserta didik.

II.    POKOK PEMBAHASAN
A.    Analisis SK-KD dan Pembelajaran SKI Kelas VI Semester I
B.     Pendalaman Materi SKI Kelas VI Semester I
C.     Metode Pembelajaran

III.             TUJUAN DAN MANFAAT
A.     Tujuan
Tujuan dan penulisan makalah ini adalah :
1.   Menjelaskan SK-KD dan indikator pada materi pembelajaran SKI kelas VI MI semester I
2.   Menjelaskan analisis SK-KD materi pembelajaran SKI kelas VI MI semester I
3.   Menjelaskan pendalaman materi SKI kelas VI MI semester
4.   Menjelaskan metode penyampaian materi SKI kelas VI MI semester I

B.     Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah agar pembaca dapat mengetahui dan lebih memahami tentang SK-KD yang ada pada mata pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) kelas VI semester I, analisis SK-KD pada materi pembelajaran SKI kelas VI semester I oleh penulis, pendalaman materi SKI kelas VI semester I, serta metode apa saja yang dapat digunakan dalam penyampaian materi pembelajaran SKI kelas VI semester I.

IV. PEMBAHASAN
A.     Analisis SK-KD dan Pembelajaran SKI Kelas VI Semester I
1.   Standar Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran SKI Kelas VI MI Semester I
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Aspek
Ruang Lingkup Materi
Jenis Materi
Jenis/Bentuk Evaluasi
F
K
P
P
3. Mengenal Sejarah Khalifah Usman Bin Affan
3.1. Menceritakan Silsilah Kepribadian Usman bin Affan Dan Perjuangannya Dalam Dakwah Islam
3.1.1. Menyebutkan Silsilah Usman Bin Affan
3.1.2. Menjelaskan Kepribadian Usman Bin Affan
3.1.3. Menceritakan Perjuangan Usman Bin Affan dalam Dakwah Islam
3.1.4. Menguraikan Upaya Usman Bin Affan Dalam Mempertahankan Keutuhan Wilayah Kekuasaan
3.1.5. Menjelaskan Perluasan Wilayah-wilayah Yang Dilakukan Usman Bin Affan 
K1





K2



K2






K2
-   Silsilah Usman Bin Affan



-   Kepribadian Usman Bin Affan


-   Perjuangan Usman Bin Affan Dalam Dakwah Islam

-   Mempertahankan Keutuhan Wilayah Kekuasaan



-   Perluasan Wilayah Kekuasaan Islam
v



Tes Objektif



Tes Tertulis (Essay)


Tes Lisan dan Tes Tertulis (Uraian)

Tes Tertulis (Uraian)





Tes Tertulis (Essay)

3.2. Menunjukkan Contoh-contoh Nilai-nilai Positif Dari Khalifah Usman Bin Affan
3.2.1 Menjelaskan Proses Pengangkatan Khlifah Usman Bin Affan
3.2.2. Menyebutkan Jasa Usman Bin Affan Dalam Membukukan Mushaf Al-Qur’an Dengan Rasm Usmani
3.2.3. Menjelaskan Proses Pengutusan Qori’ Al-Qur’an Kelima Kawasan Besar Islam
K2







K1






K2
-   Proses Pengangkatan Khlifah Usman Bin Affan


-   Jasa Usman Bin Affan Dalam Pembukuan Mushaf Al-Qur’an Dengan Rams Usmani


-   Proses Pengutusan Qori’ Al-Qur’an Keliam Kawasan Islam




Tes Tertulis (Uraian)



Tes Tertulis (Uraian)





Tes Tertulis (Uraian)

3.3. Meneladani Nilai-nilai Positif Dari Khalifah Usman Bin Affan
3.3.1. Memberikan Contoh Dari Nilai Positif Kedermawaan Khalifah Usman Bin Affan Dalam Kehidupan
3.3.2. Mempraktikan Nilai Positif Dan Akhir Hayat Khalifah Usman Bin Affan
3.3.3. Membiasakan Nilai Positif Dari Usman Bin Affan
K2








P3





A5
-   Meneladani Nilai Positif Kedermawaan Khalifah Usman Bin Affan



-   Meneladani Nilai Positif Dari Akhir Hayat Khalifah Usman Bin Affan




Tes Tertulis (Uraian)






Tes Praktek (Non Verbal)


Non Tes (Cek List)

2.   Analisis  SK-KD dan Materi Pembelajaran SKI Kelas VI Semester I
Pada SK KD mata pelajaran SKI yang ada pada kelas VI MI yang telah dijabarkan melalui beberapa indikator yang dapat dibuat maka dapat dilihat bahwa:
-  Tiga aspek (kognitif, afektif dan psikomotor) telah terpenuhi meskipun banyak didominasi oleh aspek kognitif
-  Pada analisis diatas menggunakan alur dari prasyarat ke ko-syarat
- Materi sudah disampaikan secara runtut mulai dari khulafaur rasyidin yang pertama sampai terakhir yang pada KD ini membahas Usman Bin Affan.

B.     Pendalaman Materi SKI Kelas VI Semester I
1.   Silsilah Usman bin Affan
Usman bin Affan terlahir dari keturunan Bani Umayah yang merupakan salah satu suku dari bangsa Quraisy pada tahun 576 M. Ayahnya bernama Affan bin Abi Ash bin Umayah bin Abdus Syam bin Abdul Manaf. Ibunya bernama Arwa binti Qurtiz. Usman bin Affan masih ada pertalian saudara dengan Nabi Muhammad SAW. Silsilahnya bertemu pada moyang mereka, yaitu Abdul Manaf bin Qusai.
Dia menjabat sebagai Khalifah selama 12 tahun, yaitu 23-35 H atau 644-656 M.

2.   Kepribadian Usman bin Affan
Usman bin Affan dikenal sebagai saudagar (pedagang) pakaian yang berhasil, baik zaman jahiliah maupun pada masa sudah masuk Islam. Rahasia keberhasilan perdaganganya itu terletak pada kejujuran dan budi baik yang melekat pada dirinya, sehingga para calon pembeli tertarik untuk membeli barang daganganya.
Diantara kepribadian Usman bin Affan yang tergambar dalam setiap langkah dan tindakanya antara lain sebagai berikut.
a.    Seseorang yang sangat pemalu, karena perasaanya itu Usman takut berbicara, tetapi kata Siti Aisyah kalau dia sudah berbicara sangat fasih dan sempurna.
b.   Gigih dan tidak mudah menyerah. Jika ia sudah mengambil keputusan, dia akan sangat gigih dan tidak mudah menyerah dalam mempertahankan pendapat dan keputusanya itu.
c.    Lemah lembut, dermawan, murah hati, dan penuh kasih saying

3.      Perjuangan Usman bin Affan dalam dakwah Islam
Usman bin Affan tergolong assabiqunal awwalun (yang terdahulu masuk Islam). Ia masuk masuk Islam atas ajakan Abu Bakar. Usman bin Affan berdakwah dengan harta dan jiwanya, ia tidak segan-segan untuk mengeluarkan hartanya yang sangat banyak untuk membantu kaum muslimin. Ia telah memberikan sumbangan yang sangat besar dalam menyiapkan pasukan kaum muslimin untuk berangkat ke Tabuk. Ia membeli sumur seorang Yahudi untuk tempat minum pasukan muslimin dan masyarakat sekitar. Usman bin Affan juga salah seorang penulis wahyu, dengan begitu ia sangat dekat dengan Rasulallah SAW.
Kaum muslimin menggelari Usman bin Affan dengan “Zun nur’ain wa hijratain” (orang yang memiliki dua cahaya dan dua kali hijrah). Gelar ini di berikan oleh kaum muslimin sehubungan dengan pernikahanya dengan dua putrid Nabi Muhammad SAW, dan dua kali melakukan hijrah, yaitu ke Habsyi dan Madinah.

4.      Mempertahankan Keutuhan Wilayah Kekuasaan
Pada masa Khalifah Usman bin Affan terdapat wilayah yang sudah berada dalam kekuasaan Islam diserang oleh musuh-musuh Islam, baik yang dating dari luar maupun gangguan keamanan yang ditimbulkan dari pemberontak dalam negeri.
Wilayah yang diserang musuh misalnya, Iskandaria, kota pelabuhan di Mesir yang diserang oleh angkatan laut Romawi. Sekitar tahun 31 H/651 M Romawi mengerahkan angktan lautnya dengan kekuatan yang besar, mereka membawa kapal perang jenis tongkang lebih dari 700 buah dan dipimpin langsung oleh Kaisar Konstantine.
Pasukan kaum muslimin dengan bantuan penduduk setempat menghadang dan melawan mereka dengan menggunakan 200 kapal yang tersedia. Maka pecahlah pertempuran yang sengit. Pertempuran itu disebut “Zatus Sawar”. Yang mengandung arti pertempuran “Tiang Kapal”. Karena banyak kapal yang bertiang tinggi terlibat dalam pertempuran tersebut, namun kaum muslimin kalah dalam pertempuran tersebut.

5.      Perluasan Wilayah
Pada masa khalifah Usman bin Affan wilayah kekuasaan Islam terus bertambah dan bergerak semakin luas. Kekuasaan Islam saat itu sudah meliputi Asia, Afrika dan Eropa. Perluasan ke Asia meliputi : Thabaristan, Harah, Kabul, Turkistan, dan Armenia. Perluasan ke Afrika meliputi : Barqah, Tripoli, dan Nubah (Mesir Selatan). Perluasan ke Eropa meliputi wilayah : Pulau Cyprus.



6.      Proses Pengangkatan Khalifah Usman bin Affan
Usman bin Affan diangkat menjadi khalifah melalui Majelis Syura yang beranggotakan para sahabat yang terpercaya, yaitu : Usman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, dan Sa’ad bin Abi Waqas
Usman bin Affan menjabat sebagai Khalifah mulai tahun 23 H-35 H atau 644 M – 655 M.

7.      Jasa Usman bin Affan dalam Membukukan Mushaf Al-Qur’an dengan Rasm Usmani
Pada masa khalifah Usman bun Affan, wilayah Islam sudah sangat luas, meliputi berbagai wilayah dan berbagai bangsa dengan dialek bahasa yang beragam. Hal itu menyebabkan adanya perbedaan dalam membaca dan menulis Al-Qur’an.
Dari perbedaan cara membaca dan menulis itu sering menimbulkan perselisihan. Mereka menganggap bahwa cara membaca dan menulis Al-Qur’an yang mereka lakukan yang paling baik dan benar, sedangkan yang lain salah. Tidak jarang di antara sesama muslim saling melaknat, yang satu mengafirkan dan yang lain menganggap dirinya paling benar.
Kejadian-kejadian yang ditimbulkan akibat perbedaan membaca dan menulis Al-Qur’an itu, diketahui oleh Huzaifah dan dilaporkan kepada Khalifah Usman bin Affan yang berada di Madinah.
Usman bin Affan menanggapi laporan itu dengan sungguh-sungguh. Sebab, usman bin Affan menilai jika hal tersebut berlanjut akan menimbulkan kekacauan yang lebih luas diantara kaum muslimin. Bahkan, ia sangat khawatir perselisihan ini berlanjut pada generasi mendatang. Untuk itu, Khalifah Usman bin Affan membuat kebijakan denan membuat sebuah keputusan bahwa Al-Qur’an harus di tulis hanya dalam satu bentuk tulisan (rasm).
Usman bin Affan menugaskan penulisan mushaf kepada Zaid bin Sabit sebagai ketua dan dibantu oleh Abdullah bin Zubair, Said bin As, dan Abdurrahman bin Haris. Setelah tugas ini selesai, suhuf Al-Qur’an yang di pinjam dari Hafsah dikembalikan lagi kepadanya.


8.      Proses Pengutusan Para Qari Al-Qur’an ke Lima Kawasan Besar Islam
Zaid bin Sabit dan sahabat yang tergabung dalam kepanitiaan penulisan Al-Qur’an telah menyelesaikan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab. Al-Qur’an yang telah dibukukan itu dinamai dengan Al Mushaf . oleh panitia ditulis lima buah mushaf
Usman telah menerima lima mushaf tersebut, kemudian Usman memilih beberapa sahabat terpercaya yang menguasai baca tulis Al-Qur’an untuk ditugaskan mengirim dan mengajarkan Al-Qur’an, serta memperbanyaknya di daerah yang dituju. Adapun sahabat yang di tugaskan Usman bin Affan, yaitu :
a.    Abu Ja’far bin Jarir at Tabari diutus membawa mushaf AL-Qur’an ke wilayah Syam (Syiria).
b.   Ahmad bin Zubair al Kufi diutus membawa mushaf Al-Qur’an ke wilayah Kufah, Irak.
c.    Mujahid diutus membawa mushaf Al-Qur’an ke wilayah Basyrah.
d.   Ismail bin Ishak al Maliki diutus membawa mushaf Al-Qua’an ke wilayah Basrah.
e.    Abu Ubaid al Qasim bin Salam diutus membawa Al-Qur’an ke wilayah Madinah.

9.      Meneladani Nilai Positif Kedermawanan Khalifah Usman bin Affan
Kedermawanan Usman bin Affan sudah dikenal, baik sebelum maupun sesudah masuk Islam. Kekayaan dan kedudukan yang ia miliki tidak mendorong dirinya untuk bersikap sombong. Kekayaan dan kedudukanya itu membawa dirinya untuk menjadi orang yang dermawan ,murah hati dan sangat memperhatikan sesama.
Kedermawanan Usman bin Affan terlihat juga dalam sikapnya yang selalu membebaskan atau menebus budak yang dianiaya oleh kafir Quraisy, dan memperluas masjid nabawi dengan uangnya sendiri.
Demikianlah beberapa sifat positif dari akhir hayat Usman bin Affan bahwa sebagai seorang pemimpin kita harus bertindak bijaksana dan mampu mengambil risiko. Sebagaimana yang dilakukan oleh Khalifah Usman bin Affan tidak ada pertumpahan darah diantara kaum muslimin, sehingga ia menolak bantuan yang ditawarkan oleh penduduk Madinah yang terdiri atas kaum Muhajirin dan Ansar untuk memerangi pemberontak. Ia dengan bijaksana menghindarkan peperangan hanya untuk menolong dirinya dari dosa dan kematian. Jika bantuan yang diajukan oleh kaum muhajirin dan Ansar diterima maka akan banyak kaum muslimin yang menjadi korban.

C.     Metode Pembelajaran
      Metode yang dapat digunakan dalam menyampaikan materi SKI kelas VI semester I antara lain adalah :
1.      Ceramah informative
2.      Reading Text
3.      Every one is a teacher here
4.      Diskusi kelompok kecil

V.    KESIMPULAN
SK dan KD yang terdapat pada pembelajaran SKI kelas VI semester I ini jika diterapkan sudah cukup runtut jika dilihat dari urutan waktunya. Bobot materi yang ada juga dinilai sudah pantas jika diberikan kepada peserta didik kelas VI MI. Dalam menyajikan materi SKI sebaiknya pendidik tidak hanya menggunakan metode ceramah. Ada berbagai metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran SKI, yaitu ceramah inofatif, reading text, every one is a teacher here, dan diskusi kelompok kecil, sehingga selanjutnya biar memudahkan anak dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru.

VI. PENUTUP
Demikian pemaparan makalah yang dapat kami sampaikan, penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sngat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini, semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembacan umumnya, amin.


DAFTAR PUSTAKA
Amin, Sejarah Kebudayaan Islam MI untuk kelas VI semester I dan II, Bandung : CV Armico, 2009
http://ebook-paktani.tk : Kisah Khulafaur Rasyidin
http://id.wikipedia.org/wiki/Utsman_bin_Affan : Utsman bin Affan


0 Response to " Analisis SK-KD dan Pembelajaran SKI Kelas VI Semester I"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel