Analisis SK-KD dan Pembelajaran SKI Kelas VI Semester I
Wednesday, March 12, 2014
Add Comment
I.
PENDAHULUAN
Sejarah
Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam yang menelaah tentang asal usul, perkembangan, peranan
kebudayaan/peradaban islam dan para tokoh yangberprestasi dalam sejarah Islam
pada masa lampau, mulai sejarah masyarakat pra-Islam, sejarah klahiran dan
kerasulan Nabi Muhammad SAW, sampai dengan masa Khulafaur Rasyidin
Secara
substansial, mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati
Sejarah Kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang digunakan
untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian peserta
didik.
II.
POKOK PEMBAHASAN
A. Analisis SK-KD dan Pembelajaran SKI Kelas VI Semester I
B. Pendalaman Materi SKI Kelas VI Semester I
C. Metode Pembelajaran
III.
TUJUAN DAN MANFAAT
A. Tujuan
Tujuan dan penulisan makalah ini
adalah :
1.
Menjelaskan SK-KD dan
indikator pada materi pembelajaran SKI kelas VI MI semester I
2.
Menjelaskan analisis SK-KD
materi pembelajaran SKI kelas VI MI semester I
3. Menjelaskan pendalaman materi SKI kelas VI MI semester
4. Menjelaskan metode penyampaian materi SKI kelas VI MI semester I
B. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah agar
pembaca dapat mengetahui dan lebih memahami tentang SK-KD yang ada pada mata
pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) kelas VI semester I, analisis SK-KD
pada materi pembelajaran SKI kelas VI semester I oleh penulis, pendalaman
materi SKI kelas VI semester I, serta metode apa saja yang dapat digunakan
dalam penyampaian materi pembelajaran SKI kelas VI semester I.
IV.
PEMBAHASAN
A. Analisis SK-KD dan Pembelajaran SKI Kelas VI Semester I
1.
Standar
Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran SKI Kelas VI MI Semester I
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
Aspek
|
Ruang Lingkup Materi
|
Jenis Materi
|
Jenis/Bentuk Evaluasi
|
|||
F
|
K
|
P
|
P
|
||||||
3.
Mengenal Sejarah Khalifah Usman Bin Affan
|
3.1.
Menceritakan Silsilah Kepribadian Usman bin Affan Dan Perjuangannya Dalam
Dakwah Islam
|
3.1.1.
Menyebutkan Silsilah Usman Bin Affan
3.1.2.
Menjelaskan Kepribadian Usman Bin Affan
3.1.3.
Menceritakan Perjuangan Usman Bin Affan dalam Dakwah Islam
3.1.4.
Menguraikan Upaya Usman Bin Affan Dalam Mempertahankan Keutuhan Wilayah
Kekuasaan
3.1.5.
Menjelaskan Perluasan Wilayah-wilayah Yang Dilakukan Usman Bin Affan
|
K1
K2
K2
K2
|
- Silsilah Usman Bin Affan
- Kepribadian Usman Bin Affan
- Perjuangan Usman Bin Affan
Dalam Dakwah Islam
- Mempertahankan Keutuhan Wilayah
Kekuasaan
- Perluasan Wilayah Kekuasaan
Islam
|
v
|
|
|
|
Tes
Objektif
Tes
Tertulis (Essay)
Tes
Lisan dan Tes Tertulis (Uraian)
Tes
Tertulis (Uraian)
Tes
Tertulis (Essay)
|
|
3.2.
Menunjukkan Contoh-contoh Nilai-nilai Positif Dari Khalifah Usman Bin Affan
|
3.2.1
Menjelaskan Proses Pengangkatan Khlifah Usman Bin Affan
3.2.2.
Menyebutkan Jasa Usman Bin Affan Dalam Membukukan Mushaf Al-Qur’an Dengan
Rasm Usmani
3.2.3.
Menjelaskan Proses Pengutusan Qori’ Al-Qur’an Kelima Kawasan Besar Islam
|
K2
K1
K2
|
- Proses Pengangkatan Khlifah
Usman Bin Affan
- Jasa Usman Bin Affan Dalam
Pembukuan Mushaf Al-Qur’an Dengan Rams Usmani
- Proses Pengutusan Qori’
Al-Qur’an Keliam Kawasan Islam
|
|
|
|
|
Tes
Tertulis (Uraian)
Tes
Tertulis (Uraian)
Tes
Tertulis (Uraian)
|
|
3.3.
Meneladani Nilai-nilai Positif Dari Khalifah Usman Bin Affan
|
3.3.1.
Memberikan Contoh Dari Nilai Positif Kedermawaan Khalifah Usman Bin Affan
Dalam Kehidupan
3.3.2.
Mempraktikan Nilai Positif Dan Akhir Hayat Khalifah Usman Bin Affan
3.3.3.
Membiasakan Nilai Positif Dari Usman Bin Affan
|
K2
P3
A5
|
- Meneladani Nilai Positif
Kedermawaan Khalifah Usman Bin Affan
- Meneladani Nilai Positif Dari
Akhir Hayat Khalifah Usman Bin Affan
|
|
|
|
|
Tes
Tertulis (Uraian)
Tes
Praktek (Non Verbal)
Non Tes
(Cek List)
|
2.
Analisis SK-KD dan Materi Pembelajaran SKI Kelas VI
Semester I
Pada SK KD mata pelajaran SKI yang ada
pada kelas VI MI yang telah dijabarkan melalui beberapa indikator yang dapat
dibuat maka dapat dilihat bahwa:
-
Tiga aspek (kognitif, afektif dan psikomotor) telah terpenuhi meskipun banyak
didominasi oleh aspek kognitif
- Pada analisis
diatas menggunakan alur dari prasyarat ke ko-syarat
- Materi sudah disampaikan secara
runtut mulai dari khulafaur rasyidin yang pertama sampai terakhir yang pada KD
ini membahas Usman Bin Affan.
B. Pendalaman Materi SKI Kelas VI Semester I
1. Silsilah Usman bin Affan
Usman bin Affan terlahir dari
keturunan Bani Umayah yang merupakan salah satu suku dari bangsa Quraisy pada
tahun 576 M. Ayahnya bernama Affan bin Abi Ash bin Umayah bin Abdus Syam bin
Abdul Manaf. Ibunya bernama Arwa binti Qurtiz. Usman bin Affan masih
ada pertalian saudara dengan Nabi Muhammad SAW. Silsilahnya bertemu pada moyang
mereka, yaitu Abdul Manaf bin Qusai.
Dia menjabat sebagai Khalifah selama
12 tahun, yaitu 23-35 H atau 644-656 M.
2. Kepribadian Usman bin Affan
Usman bin Affan dikenal sebagai
saudagar (pedagang) pakaian yang berhasil, baik zaman jahiliah maupun pada masa
sudah masuk Islam. Rahasia keberhasilan perdaganganya itu terletak pada
kejujuran dan budi baik yang melekat pada dirinya, sehingga para calon pembeli
tertarik untuk membeli barang daganganya.
Diantara kepribadian Usman bin Affan
yang tergambar dalam setiap langkah dan tindakanya antara lain sebagai berikut.
a. Seseorang yang sangat pemalu, karena perasaanya itu Usman takut
berbicara, tetapi kata Siti Aisyah kalau dia sudah berbicara sangat fasih dan
sempurna.
b. Gigih dan tidak mudah menyerah. Jika ia sudah mengambil
keputusan, dia akan sangat gigih dan tidak mudah menyerah dalam mempertahankan
pendapat dan keputusanya itu.
c. Lemah lembut, dermawan, murah hati, dan penuh kasih saying
3. Perjuangan Usman bin Affan dalam dakwah Islam
Usman bin Affan tergolong assabiqunal
awwalun (yang terdahulu masuk Islam). Ia masuk masuk Islam atas ajakan Abu
Bakar. Usman bin Affan berdakwah dengan harta dan jiwanya, ia tidak segan-segan
untuk mengeluarkan hartanya yang sangat banyak untuk membantu kaum muslimin. Ia
telah memberikan sumbangan yang sangat besar dalam menyiapkan pasukan kaum
muslimin untuk berangkat ke Tabuk. Ia membeli sumur seorang Yahudi untuk tempat
minum pasukan muslimin dan masyarakat sekitar. Usman bin Affan juga salah
seorang penulis wahyu, dengan begitu ia sangat dekat dengan Rasulallah SAW.
Kaum muslimin menggelari Usman bin
Affan dengan “Zun nur’ain wa hijratain” (orang yang memiliki dua cahaya
dan dua kali hijrah). Gelar ini di berikan oleh kaum muslimin sehubungan dengan
pernikahanya dengan dua putrid Nabi Muhammad SAW, dan dua kali melakukan
hijrah, yaitu ke Habsyi dan Madinah.
4. Mempertahankan Keutuhan Wilayah Kekuasaan
Pada masa Khalifah
Usman bin Affan terdapat wilayah yang sudah berada dalam kekuasaan Islam
diserang oleh musuh-musuh Islam, baik yang dating dari luar maupun gangguan
keamanan yang ditimbulkan dari pemberontak dalam negeri.
Wilayah yang diserang
musuh misalnya, Iskandaria, kota pelabuhan di Mesir yang diserang oleh angkatan
laut Romawi. Sekitar tahun 31 H/651 M Romawi mengerahkan angktan lautnya dengan
kekuatan yang besar, mereka membawa kapal perang jenis tongkang lebih dari 700
buah dan dipimpin langsung oleh Kaisar Konstantine.
Pasukan kaum muslimin
dengan bantuan penduduk setempat menghadang dan melawan mereka dengan
menggunakan 200 kapal yang tersedia. Maka pecahlah pertempuran yang sengit.
Pertempuran itu disebut “Zatus Sawar”. Yang mengandung arti pertempuran
“Tiang Kapal”. Karena banyak kapal yang bertiang tinggi terlibat dalam
pertempuran tersebut, namun kaum muslimin kalah dalam pertempuran tersebut.
5. Perluasan Wilayah
Pada masa khalifah
Usman bin Affan wilayah kekuasaan Islam terus bertambah dan bergerak semakin
luas. Kekuasaan Islam saat itu sudah meliputi Asia, Afrika dan Eropa. Perluasan
ke Asia meliputi : Thabaristan, Harah, Kabul, Turkistan, dan Armenia. Perluasan
ke Afrika meliputi : Barqah, Tripoli, dan Nubah (Mesir Selatan). Perluasan ke Eropa
meliputi wilayah : Pulau Cyprus.
6. Proses Pengangkatan Khalifah Usman bin Affan
Usman bin Affan
diangkat menjadi khalifah melalui Majelis Syura yang beranggotakan para sahabat
yang terpercaya, yaitu : Usman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, dan Sa’ad bin
Abi Waqas
Usman bin Affan
menjabat sebagai Khalifah mulai tahun 23 H-35 H atau 644 M – 655 M.
7. Jasa Usman bin Affan dalam Membukukan Mushaf Al-Qur’an dengan
Rasm Usmani
Pada masa khalifah
Usman bun Affan, wilayah Islam sudah sangat luas, meliputi berbagai wilayah dan
berbagai bangsa dengan dialek bahasa yang beragam. Hal itu menyebabkan adanya
perbedaan dalam membaca dan menulis Al-Qur’an.
Dari perbedaan cara
membaca dan menulis itu sering menimbulkan perselisihan. Mereka menganggap
bahwa cara membaca dan menulis Al-Qur’an yang mereka lakukan yang paling baik
dan benar, sedangkan yang lain salah. Tidak jarang di antara sesama muslim
saling melaknat, yang satu mengafirkan dan yang lain menganggap dirinya paling
benar.
Kejadian-kejadian yang
ditimbulkan akibat perbedaan membaca dan menulis Al-Qur’an itu, diketahui oleh Huzaifah
dan dilaporkan kepada Khalifah Usman bin Affan yang berada di Madinah.
Usman bin Affan
menanggapi laporan itu dengan sungguh-sungguh. Sebab, usman bin Affan menilai
jika hal tersebut berlanjut akan menimbulkan kekacauan yang lebih luas diantara
kaum muslimin. Bahkan, ia sangat khawatir perselisihan ini berlanjut pada
generasi mendatang. Untuk itu, Khalifah Usman bin Affan membuat kebijakan denan
membuat sebuah keputusan bahwa Al-Qur’an harus di tulis hanya dalam satu bentuk
tulisan (rasm).
Usman bin Affan
menugaskan penulisan mushaf kepada Zaid bin Sabit sebagai ketua dan
dibantu oleh Abdullah bin Zubair, Said bin As, dan Abdurrahman bin
Haris. Setelah tugas ini selesai, suhuf Al-Qur’an yang di pinjam dari
Hafsah dikembalikan lagi kepadanya.
8. Proses Pengutusan Para Qari Al-Qur’an ke Lima Kawasan Besar
Islam
Zaid bin Sabit dan
sahabat yang tergabung dalam kepanitiaan penulisan Al-Qur’an telah
menyelesaikan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab. Al-Qur’an yang
telah dibukukan itu dinamai dengan Al Mushaf . oleh panitia ditulis lima
buah mushaf
Usman telah menerima
lima mushaf tersebut, kemudian Usman memilih beberapa sahabat terpercaya yang
menguasai baca tulis Al-Qur’an untuk ditugaskan mengirim dan mengajarkan
Al-Qur’an, serta memperbanyaknya di daerah yang dituju. Adapun sahabat yang di
tugaskan Usman bin Affan, yaitu :
a. Abu Ja’far bin Jarir at Tabari diutus membawa mushaf
AL-Qur’an ke wilayah Syam (Syiria).
b. Ahmad bin Zubair al Kufi diutus membawa mushaf Al-Qur’an
ke wilayah Kufah, Irak.
c. Mujahid diutus membawa mushaf Al-Qur’an ke wilayah
Basyrah.
d. Ismail bin Ishak al Maliki diutus membawa mushaf
Al-Qua’an ke wilayah Basrah.
e. Abu Ubaid al Qasim bin Salam diutus membawa Al-Qur’an ke
wilayah Madinah.
9. Meneladani Nilai Positif Kedermawanan Khalifah Usman bin
Affan
Kedermawanan Usman bin
Affan sudah dikenal, baik sebelum maupun sesudah masuk Islam. Kekayaan dan
kedudukan yang ia miliki tidak mendorong dirinya untuk bersikap sombong. Kekayaan
dan kedudukanya itu membawa dirinya untuk menjadi orang yang dermawan ,murah
hati dan sangat memperhatikan sesama.
Kedermawanan Usman bin
Affan terlihat juga dalam sikapnya yang selalu membebaskan atau menebus budak
yang dianiaya oleh kafir Quraisy, dan memperluas masjid nabawi dengan uangnya
sendiri.
Demikianlah beberapa
sifat positif dari akhir hayat Usman bin Affan bahwa sebagai seorang pemimpin
kita harus bertindak bijaksana dan mampu mengambil risiko. Sebagaimana yang
dilakukan oleh Khalifah Usman bin Affan tidak ada pertumpahan darah diantara
kaum muslimin, sehingga ia menolak bantuan yang ditawarkan oleh penduduk
Madinah yang terdiri atas kaum Muhajirin dan Ansar untuk memerangi pemberontak.
Ia dengan bijaksana menghindarkan peperangan hanya untuk menolong dirinya dari
dosa dan kematian. Jika bantuan yang diajukan oleh kaum muhajirin dan Ansar
diterima maka akan banyak kaum muslimin yang menjadi korban.
C.
Metode
Pembelajaran
Metode
yang dapat digunakan dalam menyampaikan materi SKI kelas VI semester I antara
lain adalah :
1.
Ceramah informative
2.
Reading Text
3.
Every one is a teacher here
4.
Diskusi kelompok kecil
V.
KESIMPULAN
SK
dan KD yang terdapat pada pembelajaran SKI kelas VI semester I ini jika
diterapkan sudah cukup runtut jika dilihat dari urutan waktunya. Bobot materi
yang ada juga dinilai sudah pantas jika diberikan kepada peserta didik kelas VI
MI. Dalam menyajikan materi SKI sebaiknya pendidik tidak hanya menggunakan
metode ceramah. Ada berbagai metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran
SKI, yaitu ceramah inofatif, reading text, every one is a teacher here, dan
diskusi kelompok kecil, sehingga selanjutnya biar memudahkan anak dalam
menerima materi yang disampaikan oleh guru.
VI.
PENUTUP
Demikian
pemaparan makalah yang dapat kami sampaikan, penulis menyadari dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang membangun
sngat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini, semoga apa yang kami
sampaikan bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembacan umumnya, amin.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Sejarah
Kebudayaan Islam MI untuk kelas VI semester I dan II, Bandung : CV Armico, 2009
http://ebook-paktani.tk :
Kisah Khulafaur Rasyidin
http://masjidalkhoir.wordpress.com/2008/01/18/kisah-kisah-sahabat-nabi
/ : Utsman bin Affan
http://id.wikipedia.org/wiki/Utsman_bin_Affan
: Utsman bin Affan
0 Response to " Analisis SK-KD dan Pembelajaran SKI Kelas VI Semester I"
Post a Comment