TOKOH-TOKOH PERGERAKAN NASIONAL
Wednesday, April 23, 2014
Add Comment
TOKOH-TOKOH
PERGERAKAN NASIONAL
Perjuangan
rakyat Indonesia mengusir penjajah tidak hanya dilakukan dengan kekuatan fisik,
tetapi juga melalui organisasi. Putera-putera bangsa Indonesia, mulai sadar
perlunya organisasi modern untuk perjuangan kemerdekaan. Selain itu, tumbuh
juga kesadaran perlunya persatuan dari rakyat Indonesia untuk mengusir
penjajah. Berikut ini secara ringkas tokoh-tokoh kebangkitan nasional.
Raden Ajeng
Kartini dan Dewi Sartika
Raden Ajeng
Kartini dan Dewi Sartika sama-sama memperjuangkan nasib kaum wanita melalui
pendidikan. Kartini mendirikan sekolah untuk wanita pribumi pada tahun 1903.
Beliau juga mendirikan sekolah di rumahnya, di Rembang. Pada tahun 1904 Kartini
meninggal dunia. Kumpulan surat-suratnya disusun dalam sebuah buku yang
berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Ki Hajar
Dewantara
Ki Hajar
Dewantara memiliki nama asli Raden Mas Suwardi Suryaningrat. Bersama dengan
Danudirja Setiabudi (Douwes Dekker), dan Cipto Mangunkusumo, beliau mendirikan Indische
Partij. Mereka bertiga dikenal dengan sebutan Tiga Serangkai. Indische
Partij menuntut kemerdekaan Indonesia.
Beliau juga
mendirikan Perguruan Taman Siswa. Perguruan ini mengajarkan kepada siswanya
sifat kebangsaan. Karena peranannya sangat besar dalam dunia pendidikan, Ki
Hajar Dewantara diberi julukan sebagai Bapak Pendidikan Nasional.
Dr. Sutomo
Sutomo adalah
salah satu pendiri Budi Utomo. Budi Utomo adalah organisasi pergerakan
kebangsaan modern pertama di Indonesia yang dibentuk pada tanggal 20 Mei 1908.
Tujuannya adalah mempertinggi derajat bangsa Indonesia dan mempertinggi
keluhuran budi orang Jawa.
Sutomo
bercita-cita memakmurkan rakyat Indonesia. Beliau bertekad memperkecil
perbedaan antara orang kaya dan orang miskin, serta antara kaum terpelajar dan
rakyat biasa. Beliau merasa yakin bahwa dengan persamaan dan persaudaraan maka
perjuangan akan berhasil.
Ahmad Dahlan
Ahmad Dahlan
adalah tokoh pergerakan nasional yang lama belajar pengetahuan Agama di Mekkah.
Beliau mendirikan Muhammadiyah pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta.
Tujuan Muhammadiyah adalah mengajarkan Agama Islam dengan Al-Qur’an dan Hadist.
Wahid Hasyim
Wahid Hasyim
adalah putra Hasyim Ashari, pelopor dan pendiri NU (Nahdatul Ulama). Tujuan NU
adalah memecahkan berbagai persoalan umat Islam baik dalam hal Agama maupun
kehidupan di masyarakat. Tahun 1938, Wahid Hasyim bergabung dengan NU. Empat
tahun kemudian beliau diangkat sebagai ketua NU. Perkembangan NU sebagai
organisasi politik dan keagamaan tidak terlepas dari peranannya.
Samanhudi
Samanhudi
belajar Agama Islam di Surabaya. Untuk memperjuangkan para pedagang Indonesia,
beliau mendirikan Serikat Dagang Islam (SDI) di Solo pada tahun 1911. SDI
bertujuan menghidupkan perekonomian para pedagang Indonesia dan membantu
anggotanya yang mengalami kesulitan.
0 Response to "TOKOH-TOKOH PERGERAKAN NASIONAL"
Post a Comment