Sistem Pendidikan Terpadu
Saturday, August 3, 2013
Add Comment
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pendidikan merupakan sesuatu yang mempunyai posisi dan fungsi yang sangat
mutlak dan berlangsung sejak manusia ada dan berlaku sepanjkang jaman untuk
itu, manusia wajib menyadari bahwa proses pendidikan berlangsung disetiap
bidang kegiatan hidup kapan dan dimana saja.
1.2Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimaksud pendidikan terpadu
dalam sistem pendikan kita?
2.
Dimana saja manusia dapat melakukan
pendidikanya?
3.
Mengapa manusia membutuhkan lembaga
lembaga pendidikan?
4.
Bagaimana peranan dan tanggung jawab
penerapanya?
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem Pendidikan Terpadu
Dalam menjalani setiap kegiatan hidup, selalu berawal dari impulsi karsa,
dan pertimbangan rasa, dan menurut keputusan cipta. Karena itu, masalah
pendidikan adalah proses bagaimana ketiga potensi kodrat manusia itu
dikembangkan secara dinamis dan berimbang. Untuk mencapai sasaran itu, proses
pendidikan harus dilangsungkan dari taraf individual sampai taraf sosial seluas
– luasnya. Jadi pendidikan berproses didalam diri pribadi seseorang, keluarga,
masyarakat lokal, nasional, regional, sampai taraf Internasional.
Fakta membuktikan bahwa manusia individual dan setiap jenjang kehidupan
sosial selalu berada didalam serba keterbatasan, padahal lingkup pendidikan
begitu luas. Dengan fakta keterbatasan itulah antara individu dan masyarakat
berada dalam posisi dan fungsi mutlak saling bergantung. Sifat dan kepribadian
individual menentukan sifat dan watak sosial,dan sebaliknya, watak sosial
masyarakat menentukan individualitas.
Oleh sebab itu secara alamiah historeis terbentuklah lembaga pendidikan.
Yaitu pendidikan keluarga, pendidikan sekolah, dan lembaga pndidikn masyarakat.
Didalam keluarga, pendidikan bdrlangsung secara instingtif menurut rasa
manusiawi dan lebih dominan pada aspek kultural, moral, dan sepiritual.
Kehidupan manusia tidak bisa berlangsung dengan hanya kemampuan insting yang
cendering bersifat mapan. Tuntutran perubahan mutlak perlu demi kelangsungan
hidup. Itulah sebabnya muncul lembaga sekolah untuk memproses pendidikan
menurut perencanaan dan program-program rasional, dengan sasaran-sasaran
tertentu menurut metode dan sistem yang dapat dikerjakan dan bernilai guna bagi
tuntutan hidup sehari-hari. Prose pendidikan sekoalh menghasilkan
individu-individu yang ahli, cakap, dan terampil pada bidang hidup tertentu.
Kompetensi individual itu baru akan membuahkan hasil jika dikelola secara
padu didalam sistem kehidupan sosial kemasyarakatanserta dalam aneka jenis dan
bentuk kegiata sosial yang kreatif, dinamis, dan produktif. Jika kompetensi
individual itu tidak dikelola seperti itu, justru hal itu hanya membuahkan
kebangkruta sosisal, karena potensi kaersa bersifat kodrat yang tidak pernah
puas. Oleh sebab itu, masyarakat perlu dipandang, diposisikan, dan difungsiakan
secara etis dan bertanggungjawab sebagai lembaga pendidikan besar yang
berorientasi pada manajemen perubahan perilaku individu menjadi perilaku sosial
untuk meningkatkna kretivitas, dinamika, dan produktifitas. Kita harus sadar
bahwa kemajuan dunia pendidikn Nasional Indonesia masih belum melahirkan sumber
daya manusia terdidik, khususnya dalam aspek kecerdasan emosional. Oleh sebab
itu dalam bab ini, akan dipaparkan pemikiran tentang sustu sistem pendidikan
terpadu, yaitu menata substansi saling berhubuingan antara pendidikan keluarga,
sekolah dan pendidikan masyarakat. Sistem pendidikan terpadu tersebut merupakan
tawaran yang diharapkan dapat dipertimbangkan sebagai alternatif untuk lebih
mendorong dinamika pendidikan Nasional.
Pendidikan keluarga juga diposisikan dan difungsikan sebagai lahan subur
bagi pembentukan kecerdasan spiritual, karena didalam keluarga terdapat benih
kepercayaanh spiritual dan tradisi yang secra alami terpelihara sebagai potensi
kebudayaan. Pendidikan sekolah diposisikan dan difungsikan sebagai laboratorium
yang memproses potensi-potensi budaya yang bersumber dari keluarga menjadi
sebuah kecerdasan intelektual yang syarat daya kreatifitas, adapun pendidikan
masyarakat diposisikan dan difungsikan sebagai lahan subur penanaman bibit
kecerdasan intelektual.
Berdasar pada pandangan bahwa antara pendidikan dan masyarakat berhubungan
secara timbal balik, kritik penilaian terhadap pendidikan pun tentu berpengaruh
etrhadap masyarakat dan begitu sebaliknya. Dari hasil penilaian itu, mendorong
sebuah pemkiran tentang “sistem pendidikan terpadu” sebagai berikut.
Orientasi kehidupan masyarakat cenderung semakin sekuler dan materialistik.
Nilai kemanusiaan diukur menurut kekayaan yang dimiliki. Reformasi sisitem
pendidikan bukan hanya untuk lembaga pendidikan sekolah saja, tetap juga
berkonsekuensi terhadap pendidikan masyarakat dan lebih-lebih terhadap
pendidikan keluarga. Ketiga lembaga pendidikan ini perlu dirangkai dalam suatu
keterikatan utuh dan terpadu. Selanjutnya, kurikulum pendidikan sekoalhah perlu
rekontruksi secara kreatif, dendan isi materi yangberorientsi pada kecakapan
dan keterampilan hidup. Orientasi itu dimaksud agar sitiap lulusan / tamatan
pendidikan sekolah mampu berperan sebagai sumbaer daya manusia dengan daya
kreativitas dan produktifitas yang tinggi. Sumberdaya manusia seperti itu
berfungsi sangat menentukan bagi perkembangan kehidupan masyarakat.
Antara manusia dan pendidikan diketahui sebagi dua hal yang saling memberi
artu dan peranan. Pendidikan ada dimanapun manusia berada. Karena itu
pendidikan pada hakikatnya berada dalam kehidupan keluarga dan dalam kehidupan
masyarat luas. Dibalik kedua jenis pendidikan itu, ada satu pendidikan, yaitu
pendidikan sekolah. Jadi ada tiga jenis pendidikan dalam hubungan
segitiga.Posisi pendidikan sekolah itu memberikan arti dan fungsi baik terhadap
pendidikan keluarga maupun pendidikan masyarakat.
Berikut ini dipaparkan bahasan tentang sistem pendidikan terpadu. Suatu
sistem hubungan sebab akibat dari tiga sentra pendidikan itu. Pembahasanya dikembangkan
menurut asumsi bahwa pendidikan sekolah berposisi sentral dan berfungsi sebagai
media pembaruan terhadap pembudayaan pendidikan keluarga dan masyarakat.
- Karakteristik
pendidikan keluarga
Telah menjadi pengatahuan umum bahwa keluarga adalah tempat dimana proses
pendidikan berlangsung, karena didalam keluargalah yang menjadi lingkungan
pendidikan lapis pertama. Di dalam kehidupan keluarga, anak mendapat bimbingan
dan perawatan yang akan membentuk perwatakan dan kepribadian anak, untuk
menjadi dirinya sendiri.
Di dalam kehidupan pendidikan keluarga,pembelajaran ditekankan pada potensi
kecerdasan sepiritual, yang berupa:
- Moral syukur dalam menerima setiap kelahiran,
keberuntungan dan bahkan nasib buruk sekalipun
- Moral sabar dalam menghadapi segala macam
persoalan hidup
- Moral ikhlas dalam menghadapi akhir kehidupan
dan bencana yang memusnahkan
- Lembaga
Pendidikan Sekolah
Pendidikan sekolah tergolong organisasi sosial, dengan obyek kegiatan
belajar yang diatur secara terjadwal, sistematis, dan berjenjang menurut aturan
yang ditetapkan. Dan lembaga pendidikan bersifat formal yang berkewajiban
mendidik seluruh anggota masyarakat dalam suatu system kehidupan social
kenegaraan, yang kedudukanya berada setelah pendidikan keluarga.
Lembaga pendidikan sekolah mempunyai tanggung jawab, fungsi, dan perananya
secara komulatif dapat digambarkan sebagai berikut :
1.
mempertanggung jawabkan kepercayaan
keluarga dan masyarakat luas dalam hal pembinaan potensi akademis. Potensi
akademis adalah membina kecerdasan intelekyual yang meliputi kecakapan membaca,
menulis, dan berhitung.
2.
mendorong peserta didik dalam
mengembangkan disiplin perilaku.
3.
bertanggung jawab dalam pembentukan
kreativitas dan sikap otonom(kecerdasan moral).
C. Lembaga
Pendidikan Masyarakat
Masyarakat dapat diartikan sebagai bentuk kehidupan sosialdan merupakan
perluasan darikeluarga, yang mempunyai bentuk dan sruktur berdasarkan tata
nilai dan tata budaya sendiri. Masyarakat dapat dipahami sebagai pendidikan
lapisan ketiga setelah pendidikan sekolah. Karena untuk memasuki lingkungan
pendidikan ketiga, diperlukan keahlian, kecakapan dan keterampalan tertentu.
Pada dasarnya pendidikan masyarakat dapat di kategorikan menjadi tiga jenis
:
1.
Bagi mereka yang tidak mampu
bersekolah.
2.
Bagi mereka yang putus sekolah.
3.
Bagi mereka yang sedang aktif
mengikuti kegiatan pendidikan sekolah.
Berdasar pada sifatnya lembaga pendidikan masyarakat dapat di perinci
sebagai berikut :
1.
Tidak mengenal
jenjang(kelas/strata), tetapi diproses menurut paket.
2.
Bersifat hiterogen. Peserta didik tidak
dakategorikan menurut umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan kepentingan.
3.
Seperti system pendidikan pendidikan
sekolah, pembelajaran diselenggarakan menurut jadwal, metode formal, dan
dilakukan evaluasi.
4.
Lebih ditekankan pada keterampilan
kerja demi keperluan peningkatan taraf hidup. Kemudian, setelah manyalesaikan
satuan materi pembelajaran, diberikan pula sertifikat(untuk menunjang
kepentingan kerja).
Berdasarkan target sasaranya, pendidikan masyarakat diperuntukan bagi
masyarakat kalangan luas dan bervariasi. Beberapa contoh sebaga berikut :
1.
Bagi remaja putus sekolah. Karena
golongan ini berpotensi menjadi pengangguran.
2.
Bagi para buruh, petani, dan
nelayan. Karena mereka umumnyatergolong komponen masyarakat yang kurang
berpendidikan.
3.
Bagi orang tua. Seiring kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, di antara mereka yang pada mudanya belum
mempelajarinya.
4.
Bagi para ibu rumah tangga yang
kurang berpendidikan, perlu juga disediakan pendidikan khusus.
PEMECAHAN
MASALAH :
Dari rumusan masalah tentang pendidikan terpadu ini, kami mendapatkan
beberapa pemecahannya :
- Yang dimaksud dengan sistem pendidikan terpadu
adalah sistem hubungan sebab akibat dari tiga sentral pendidikan yaitu
pendidikan keluarga, pendidikan sekolah dan pendidikan dimasyarakat.
- kegiatan pendidikan dapat dilakukan
dimanapunmanusia berada.
- lembaga-lembaga pendidikan sangat berguna dalam
sistem pendidikan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
- Sistem pendidikan terpadu adalah sistem
pendidikan yang mempunyai tatanan hubungan fungsional kemasyarakatan.
- Sistempendidikan
terpadu mencakup tiga aspek pendidikan yaitu pendidikan keluarga, lembaga
pendidikan sekolah, dan lembaga pendidikan masyarakat.
- Didalam
kehidupan kelurga, memiliki sasaran pencerdasan spiritual, pendidikan
sekolah berfungsi dalam pencerdasan intelektual, dan pendidikan masyarakat
memiliki sasaran dalam mempersiapkan keahlian dan keterampilan
0 Response to "Sistem Pendidikan Terpadu"
Post a Comment