Pengertian Pembelajaran Terpadu
Saturday, August 3, 2013
Add Comment
Pengertian Pembelajaran Terpadu
Beberapa
pengertian dari pembelajaran terpadu yang dikemukakan oleh beberapa orang pakar
pembelajaran terpadu diantaranya :
(1) menurut
Cohen dan Manion (1992) dan Brand (1991), terdapat tiga kemungkinan variasi
pembelajaran terpadu yang berkenaan dengan pendidikan yang dilaksanakan dalam
suasana pendidikan progresif yaitu kurikulum terpadu (integrated curriculum),
hari terpadu (integrated day), dan pembelajaran terpadu (integrated learning).
Kurikulum terpadu adalah kegiatan menata keterpaduan berbagai materi mata
pelajaran melalui suatu tema lintas bidang membentuk suatu keseluruhan yang
bermakna sehingga batas antara berbagai bidang studi tidaklah ketat atau boleh
dikatakan tidak ada. Hari terpadu berupa perancangan kegiatan siswa dari
sesuatu kelas pada hari tertentu untuk mempelajari atau mengerjakan berbagai
kegiatan sesuai dengan minat mereka. Sementara itu, pembelajaran terpadu
menunjuk pada kegiatan belajar yang terorganisasikan secara lebih terstruktur
yang bertolak pada tema-tema tertentu atau pelajaran tertentu sebagai titik
pusatnya (center core / center of interest);
(2) menurut
Prabowo (2000 : 2), pembelajaran terpadu adalah suatu proses pembelajaran
dengan melibatkan / mengkaitkan berbagai bidang studi. Dan ada dua pengertian
yang perlu dikemukakan untuk menghilangkan kerancuan dari pengertian
pembelajaran terpadu di atas, yaitu konsep pembelajaran terpadu dan IPA
terpadu.
Menurut Prabowo (2000:2), pembelajaran terpadu
merupakan pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi.
Pendekatan belajar mengajar seperti ini diharapkan akan dapat memberikan
pengalaman yang bermakna kepada anak didik kita. Arti bermakna disini
dikarenakan dalam pembelajaran terpadu diharapkan anak akan memperoleh pemahaman
terhadap konsep-konsep yang mereka pelajari dengan melalui pengalaman langsung
dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami.
Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan belajar
mengajar yang memperhatikan dan menyesuaikan dengan tingkat perkembangan anak
didik (Developmentally Appropriate Practical). Pendekatan yang berangkat dari
teori pembelajaran yang menolak drill-system sebagai dasar pembentukan
pengetahuan dan struktur intelektual anak.
Langkah awal dalam melaksanakan pembelajaran terpadu
adalah pemilihan/ pengembangan topik atau tema. Dalam langkah awal ini guru
mengajak anak didiknya untuk bersama-sama memilih dan mengembangkan topik atau
tema tersebut. Dengan demikian anak didik terlibat aktif dalam proses
pembelajaran dan pembuatan keputusan.
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan terpadu ini
diharapkan akan dapat memperbaiki kualitas pendidikan dasar, terutama untuk
mencegah gejala penjejalan kurikulum dalam proses pembelajaran di sekolah.
Dampak negatif dari penjejalan kurikulum akan berakibat buruk terhadap
perkembangan anak. Hal tersebut terlihat dengan dituntutnya anak untuk
mengerjakan berbagai tugas yang melebihi kapasitas dan kebutuhan mereka. Mereka
kurang mendapat kesempatan untuk belajar, untuk membaca dan sebagainya.
Disamping itu mereka akan kehilangan pengalaman pembelajaran alamiah langsung,
pengalaman sensorik dari dunia mereka yang akan membentuk dasar kemampuan
pembelajaran abstrak (Prabowo, 2000:3).
Pembelajaran terpadu sebagai suatu proses mempunyai
beberapa ciri yaitu : berpusat pada anak (student centered), proses
pembelajaran mengutamakan pemberian pengalaman langsung, serta pemisahan antar
bidang studi tidak terlihat jelas. Disamping itu pembelajaran terpadu
menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam satu proses pembelajaran.
Kecuali mempunyai sifat luwes, pembelajaran terpadu juga memberikan hasil yang
dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
Pembelajaran terpadu memiliki kelebihan (Depdikbud,
1996) sebagai berikut :
1. Pengalaman dan kegiatan belajar
anak relevan dengan tingkat perkembangannya.
2. Kegiatan yang dipilih sesuai dengan
minat dan kebutuhan anak.
3. Kegiatan belajar bermakna bagi
anak, sehingga hasilnya dapat bertahan lama.
4. Keterampilan berpikir anak
berkembang dalam proses pembelajaran terpadu.
5. Kegiatan belajar mengajar
bersifat pragmatis sesuai dengan lingkungan anak.
6. Keterampilan sosial anak
berkembang dalam proses pembelajaran terpadu.
Keterampilan sosial ini antara lain adalah : kerja
sama, komunikasi, dan mau mendengarkan pendapat orang lain.
Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa
pembelajaran terpadu mempunyai kelebihan yang dapat dimanfaatkan oleh guru
dalam membantu anak didiknya berkembang sesuai dengan taraf perkembangan
intelektualnya. Meskipun demikian pendekatan pembelajaran terpadu ini masih
mengandung keterbatasan-keterbatasan.
Salah satu keterbatasan yang menonjol dari
pembelajaran terpadu adalah pada faktor evaluasi. Pembelajaran terpadu menuntut
diadakannya evaluasi tidak hanya pada produk, tetapi juga pada proses. Evaluasi
pembelajaran terpadu tidak hanya berorientasi pada dampak instruksional dari
proses pembelajaran, tetapi juga pada proses dampak pengiring dari proses
pembelajaran tersebut. Dengan demikian pembelajaran terpadu menuntut adanya
teknik evaluasi yang banyak ragamnya. Oleh karenanya tugas guru menjadi lebih
banyak (Prabowo, 2000:4).
Dalam Prabowo (2000:5) dikatakan bahwa dari kalangan
pendidik terdapat berbagai pendapat yang intinya menyatakan bahwa penerapan
pendekatan pembelajaran terpadu akan banyak menimbulkan masalah dan tugas guru
menjadi semakin membengkak. Masalah yang menonjol adalah tentang penyesuaian
pola penerapan dan hasil pembelajaran terpadu dikaitkan dengan kurikulum yang
sedang berlaku. Dalam mengatasi masalah ini, pada tahap awal dapat dilakukan
dengan memeriksa isi kurikulum dalam satu catur wulan secara fleksibel. Artinya
materi dalam satu catur wulan tersebut dapat diatur urutan pembelajarannya, asal
cakupannya tetap tercapai.
Berangkat dari pokok pemikiran tersebut di atas, maka
sebelum merancang pembelajaran terpadu, hendaknya guru mengumpulkan dan
menyusun seluruh pokok bahasan dari semua bidang studi dalam satu catur wulan,
kemudian dilanjutkan dengan proses perancangan pembelajaran terpadu.
0 Response to "Pengertian Pembelajaran Terpadu"
Post a Comment