Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal
Monday, July 29, 2013
3 Comments
I.
PENDAHULUAN
Mengamati perkembangan kepribadian seseorang ditinjau
dari sudut Psikologi Perkembangan, ada tugas-tugas perkembangan yang wajib
dilewati oleh seorang manusia sejak dia bayi, kanak-kanak, remaja dan
sterusnya. Demkian juga secara analogis ada tugas-tugas perkembangan yang wajib
dilewati oleh seseorang dalam seluruh perjalanan kehidupannya.
Masa kanak-kanak merupakan masa yang
terpanjang dalam rentang kehidupan saat dimana individu relatif tidak berdaya
dan tergantung pada orang lain. Bagi kebanyakan anak-anak seringkali dianggap tidak ada akhirnya sewaktu mereka
tidak sabar menunggu saat didambakan yakni pengakuan dari masyarakat bahwa
mereka bukan anak-anak lagi melainkan “ Orang Dewasa” masa kanak-kanak dimulai
setelah melewati masa bayi yang penuh
ketergantungan.
Masa kanak-kanak awal berlangsung
dari 2 th sampai 6 th, oleh para pendidik dinamakan sebagai usia pra-sekolah. Perkembangan
fisik pada masa ini berjalan lambat tetapi kebiasaan fisiologis yang dasarnya
diletakkan pada masa bayi menjadi cukup baik. Pada saat masa awal kanak-kanak
dianggap sebagai saat belajar untuk mencapai berbagai keterampilan dan senang
mencoba hal-hal baru.
Dalam periode pertumbuhan merupaka
tahap pertumbuhan dan perkembangan berlangsung sangat cepat, terutama pada tahun-tahun
pertama terjadi saat bayi lahir akhir dewasa muda. Utuk itu saya sebagai
pemakalah akan membahas perkembangan anak sesudah tahun pertma dan lain-lain
sebagainya.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Perkembangan Masa Kanak-Kanak
Awal
B.
Perkembangan Fisik
C.
Perkembangan Kognitif
D.
Perkembangan Psikososial
III.
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal
Masa
kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni
kira-kira usia 2th sampai saat anak matang secara seksual, yakni kira-kira usia
13 th untuk wanita dan 14 th untuk pria. Selama period ini {kira-kira 11 th
bagi wanita dan 12 th bagi pria } terjadi sejumlah perubahan yang signifikan,
baik secara fisik maupun psikologis , sejumlah ahli embagi masa kanak-kanak
menjadi 2 yaitu:
1. Masa kanak-kanak
awal, berlangsung dari unur 2 th sampai umur 6 th
2. Masa anak-anak akhir
berlangsung dariumur 6 th sampai anak matang secara seksual.[1]
Masa
kanak-kanak awal adalah masa yang sangat penting, karena dalam rentang 5 masa
kanak-kanak {Pranatal, masa bayi dan terlatih,masa kanak-kanak pertama, masa
kanak-kanak kedua dan masa remaja }, pribadi dan sikap seseorang dibentuk. Bila
pada masa penting itu seseorang anak :” salah bentuk”, akibatnya bisa fatal.
Hal kerap dilakukan oarang tua, guru, atau orang dewasa karena mereka memiliki
pengetahuan yang minim mengenai perkembangan anak.[2]
Pada awal
masa kanak-kanak dianggap sebagai saat belajar untuk mencapai berbagai
keterampilan karena anak senang mengolang, hal mana belajar ketrampilan. Awal
masa kanak-kanak ditandai oleh moralitas dengan paksaan, suatu masa dimana anak
belajar mematuhi peraturan secara otomatis melalui hukuman dan pujian. Periode
ini juga masa menegakan disiplin dengan cara berbeda, ada yang dikenakan
disiplin yang otoriter, lemah, dan demokratis.
Awal masa
kanak-kanak sering dianggap sebagai usia kritis dalam penggolongan peran seks,
karena pada saat ini sejumlah aspek penting dalam penggolongan peran seks
dikuasai terutama belajar arti stereotip peran seks dan menerima serta
memacukan peran seks yang disetujui oleh kelompoknya. Ciri khas yang dimiliki
fase ini adalah perkembangan dipusatkan untuk menjadi manusia sosial belajar
bergaul dengan orang lain.[3]
B. Perkembangan Fisik
Selama masa
anak-anak awal, pertumbuhan fisik berlangsung lambat dibandingkan dengan
tingkat pertumbuhan selama masa bayi. Pertumbuhan fisik yang lambat ini
berlangsung sampai mulai munculnya tanda-tanda pubertas, yakni kira-kira dua
tahun menjelang anak matang secara seksual dan pertumbuhan fisik kembali
berkembang pesat. Meskipun selama masa kanak-kanak pertumbuhan fisik mengalami
perlambatan, namun ketrampilan-ketrampilan motorik kasar dan motorik halus
justru berkembang pesat.
1. Tinggi dan berat
badan
Selama masa
anak-anak awal, tinggi rata-rata anak bertumbuh 2,5 inci dan berat badan
bertambah antara 2,5 kg.. ketika anak usia prasekolah bertumbuh makin besar,
presentase pertumbuhan dalam tinggi dan berat berkurang setiap tahun. Selama
masa ini baik laki-laki maupun perempuan terlihat makin langsing, sementara
batang tubuh mereka makin panjang.
2. Perkembangan otak
Diantara
perkembangan fisik yang sangat penting selama masa anak-anak awal ialah
perkembangan otak dan sistem syaraf yang berkelanjutan. Meskipun otak terus
bertambah pada masa awal. Namun tidak sepesat pada masa bayi mencapai usia 2
tahun, ukuran otaknya rata-rata 75% dari otak orang dewasa, dan pada usia 5
tahun ukuran otaknya telah mencapai sekitar 90% otak orang dewasa. Beberpa
pertambahan ukuran otak juga disebabkan oleh pertambahan myelination, yaitu suatu proses dimana sel-sel urat saraf ditutup
dan disekat dengan suatu lapisan sel-sel pada lemak. Proses ini
berdampak terhadap peningkatan kecepatan informasi yang berjalan melalui sistem
urat saraf. Beberapa ahli psiklogi perkembangan percaya bahwa myelination adalah
penting dalam pematangan sejumlah kemampuan anak.[4]
3. Postur tubuh
Perbedaan
dalam postur tubuh untuk pertama kali tampak jelas dalam masa anak-anak awal.
Ada yang postur tubuh gemuk lembek atau endomorfik, ada yang kuat berotot
(mesomorfik) dan ada lagi yang relatif kurus (ektomorfik)
4. Tulang dan otot
Tingkat
pengerasan otot bervariaasi pada bagian-bagian tubuh mengikuti hukum
perkembangan arah otot menjadi lebih besar, lebih kuat dan lebih berat,
sehingga anak tampak lebih kurus meskipun beratnya tambah.[5]
5. Perkembangan motorik
Perkembangan
fisik masa anak-anak ditandai dengan berkembangnya ketrampilan motorik, baik
kasar maupun halus, sekitar usia 3 tahun, anak sudah dapat berjalan dengan
baik, dan sekitar usia 4 tahun anak hampir menguasai cara berjalan orang
dewasa. Usia 5 tahun anak sudah terampil menggunakan kakinya untuk berjalan
dengan berbagai cara, seperti maju mundur, jalan cepat, dan pelan-pelan,
melompat dan berjingkrak dan sebagainyayang semuanya dilakukan dengan lebih
baik halus dan bervariasi selam itu anak usia 5 tahun juga dapat melakukan
tindakan tertentu secara akurat, seperti menangkap bola dengan baik, melukis,
menggunting, melipat kertas dll.
Secara
singkat ada 5 tanda-tanda esensial yang dapat disebut dalam perkemabngan
seorang anak antara akhir tahun pertama dan permulaan usia 4 tahun. Diperiode
ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Kemungkinan-kemungkinan ini dapat
dilihat pada periode tersebut dalam suatu kenyataan yang ada
ekmajuan-kemajuan-kemajuan itu adalah :
1. Pada periode ini anak
bisa duduk, berdiri, dan berjalan dengan bantuan. Bila anak berusia 4 tahun ia
dapat meloncat-loncat, memanjat, merangkak dibawah meja dan kursi, dapat
melakukan gerakan-gerakan yang kasar dan halus dengan tanan, kaki dan
jari-jarinya.
2. Pada usia 4 tahun
anak sudah dapat berbahasa, ia dapat mengambil bagian secara aktif dalam
percakapan dirumah dengan teman-temanya.
3. Pada periode ini anak
memperoleh pengertian banyak mengenai benda-benda dan bentuknya, membedakan
antara suara yang keras dan lembut, ia dapat mengerti nama benda dan dapat
menanyakan nama benda yang belum diketahui.
4. Kelebihan untuk
aktif, artinya perbuatan tingkah lakunya tidak lagi ditentukan secara kebetulan
sesuai dengan apa yang ada, anak sudah membuat rencana, memikirkan apa yang
akan dilakukan.
5. Pengertian akan
norma-norma pada anak usia 4 tahun juga sudah ada kata-kata baik, buruk, tidak
boleh disebut untuk mengatur tingkah laku.[6]
C. Perkembangan Kognitif
Menurut
pieget, perkembangan kognitif pada usia ini berada pada periode preoperasional,
yaitu tahapan dimana anak belum mampu mengusai operasi mental secara logis.
Yang dimaksud adalah kegiatan-kegiatan yang diselesaikan secara mental bukan
fisik. Periode ini ditandai dengan berkembangnya respresentasional atau
”synbolic function” yaiotu kemampuan menggunakan suatu untuk mempresentasikan
(mewakili) sesuatu yang lain dengan menggunakan simbol-simbol (kata-kata,
gesture/bahasa gerak, dan benda). Dapat juga dikatakan sebagai ”simiotic
function”, yaitu kemampuan untuk menggunakansimbol-simbol (bahasa, gambar,
tanda, syarat, benda, gesture atau peristiwa) untuk melambangkan sesuatu
kegiatan, benda yang nyata atau peristiwa-peristiwa.[7]
Perkembangan Atensi
Atensi
adalah konsentrasi terhadap aktifitas mental. Sedangkan menurut Magaget W.
Martin menggunakan istilah atensi untuk menuju pada konsentrasi terhadap suatu
tugas mental, dimana individu mencoba untuk meniadakan stimulus lain yang
mengganggu.
Atensi pada
anak telah berkembang sejak masa bayi aspek-aspek atensi yang berkembang selama
masa bayi ini memiliki arti penting selama bertahun-tahun bersekolah.
Penelitian telah menunjukkan bahwa hilangnya atensi (habituation) dan pulihnya
atensi (dishabituation) bila diukur pada 6 bulan pertama masa bayi, berkaitan
dengan tingginya kecerdasan pada tahun-tahun prasekolah.[8]
Perkembangan Emosional
Beberapa jenis emosi yang
berkembang pada masa anak, yaitu sebagai berikut:
a. Takut, yaitu persaan
terancam oleh suatu objek yang dianggap membahayakan
b. Cemas, yaitu perasaan
takut yang bersifat khayalan, yang tidak ada objeknya
c. Marah, merupakan
perasaan tidak senang, atau benci terhadap baik terhadap orang lain, diri
sendiri, atau objek tertentu yang diwujudkan dalam bentuk verbal (kata-kata
kasar/makian/ sumpah serapah), atau nonverbal (seperti mencubit, menampar, memukul,
menendang, dan merusak
d. Cemburu, yaitu
perasaan tidak senangterhadap orang lain yang dipandang telah merebut kasih
sayang kepadanya
e. Kegembiraan,
kesenangan, kenikmatan, yaitu berasal positif, nyaman karena terpenuhi
keinginanya
f. Kasih sayang, yaitu perasaan
senang untuk memberikan perhatian atau perlindungan terhadap orang lain, hewan,
atau benda
g. Phobi, yaitu perasaan
takut terhadap objek yang tidak patut ditakutinya (takut yang abnormal) seperti
takut ulat, ular, kecoa dll
h. Ingin tahu
(curiosity) yaitu perasaan ingin mengenal, mengetahui segala sesuatu atau
objek-objek baik perasaan fisik maupun nonfisik[9]
Perkembangan Bahasa
Perkembangan
bahas anak berusia prasekolah, dapat diklasifikasikan kedalam dua tahap yaitu
sebagai berikut :
a. Masa Ketiga (2,0 – 2,6
tahun), yang bercirikan;
1. Anak sudah mulai bisa
menyusun kalimat tunggal yang sempurna
2. Anak sudah mampu
memahami tentang perbandingan, misalnya burung pipit lebih kecil daripada
burung perkutut
3. Anak banyak menanyakan
nama dan tempat: apa, dimana dan darimana
4. Anak sudah banyak
menggunakan kata-kata yang berawalan dan berakhiran
b. Masa Keempat (2,6 –
6,0), yang bercirikan;
1. Anak sudah bisa
menggunakan kalimat majemuk beserta anak kalimatnya
2. Tingkat berpikir anak
sudah lebih maju, anak banyak menanyakan soal waktu-sebab akibat melalui
pertanyaan-pertanyan : kapan, kemana, mengapa, dan bagaimana
D. Perkembangan Psikososial
Jenis
hubungan sosial lebih penting daripada jumlahnya, kalau anak menyenangi
hubungan dengan orang lain meskipun kadang-kadang saja, maka sikap terdapat
kontak sosial mendatangkan lebih baik daripada hubungan sosial yang sering,
tetapi sifat hubungannya kurang baik. Anak yang lebih menyukai interaksi dengan
manusia daripada benda akan lebih mengembangkan kecakapan sosial sehingga
mereka lebih populer dari pada anak yang interaksinya terbatas.
Pada masa
prasekolah (terutama mulai usia 4 tahun) perkembangan sosial anak sudah mulai
tampak jelas, karena mereka sudah mulai aktif berhubngan dengan teman
sebayanya.
Ciri-ciri perkembangan pada
tahap ini adalah :
1. Anak sudah mulai tau
aturan-aturan, baik dilingkungan keluarganya maupun dalam lingkungan bermain
2. Sedikit demi sedikit
anak sudah mulai tunduk pada peraturan
3. Anak sudah mengetahui
hak atau kepentingan orang lain
4. Anak sudah mulai
dapat bermain bersama anak-anak lain atau teman sebaya (peer group)
Perkembangan
sosial anak sangant dipengaruhi oleh iklim sosio psikilogis keluarganya. Apabila
memperhatikan, saling membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas keluarga,
terjalin komunikasi antara anggota keluarga dan konsisten dalam melaksanakan
aturan, maka anak akan memiliki kemampuan atau penyesuaian sosial dalam
hubungan dengan orang lain.[10]
Perkembangan Permainan
Permainan
adalah salah satu bentuk aktifitas sosial yang dominan pada awal masa
anak-anak, sebab anak-anak lebih menghabiskan waktu lebih banyak waktunya
diluar rumah bermain dengan teman-temannya dibanding dengan terlibat aktifitas
lain, karena itu kebanyakan hubungan sosial dengan teman sebaya dalam masa ini
terjadi dalam bentuk bermainan.
Fungsi Permainan
Hethenington
dan Parke, menyebutkan 3 fungsi utama dari permainan, yaitu:
1. Fungsi kognitif
permainan membantu perkembangan kognitif anak karena melalui permainan
anak-anak menjeljahi lingkungannya, mempelajari objek-objek disekitarnya, dan
belajar memacahkan masalah yang dihadapinya
2. Fungsi sosial
permainan dapat meningkatkan perkembangan sosial anak
3. Fungsi emosi
permainan memungkinkan anak untuk memecahkan sebagian dari masalah emosialnya,
belajar mengatasi konflik batin dan kegelisahan
Jenis-Jenis Permainan
Berdasarkan
observarsinya terhadap anak-anak usia 2 hingga 5 tahun Patern menemukan 3 kategori
permainan anak-anak diantaranya sebagai berikut:
1. Permainan unoccopied,
anak memperhatikan dan melihat segala sesuatu yang menarik perhatiannya dan
melakukan gerakan-gerakan bebas dalam bentuk tingkah laku yang tidak terkontrol
2. Permainan onlooker,
anak melihat dan memperhatikan anak-anak lain bermain
3. Permainan pararel ,
anak bermain dengan alat-alat permainan yang sama, tetapi tidak terjadi kontak
antara satu dengan yang lain atau tukar menukat alat permainan[11]
Perkembangan Kepribadian
Masa ini
disebut masa Trotzalter, periode perlawanan atau masa krisi pertama. Krisis ini
terjadi karena ada perubahan yang hebat dalam dirinya, yaitu dia muali sadar akan
akunya, dia menyadari bahwa dirinya terpisah dari lingkungan atau orang lain,
dia suka menyebut nama dirinya apabila berbicara dengan orang lain.
Pada masa
ini, berkembang kesadaran dan kemampuan untuk memenuhi tuntunan dan tanggung
jawab. Oleh karena itu agar tidak berkembang sikap membandel anak yang kurang
terkontrol, pihak orang tua perlu menghadapinya secara bijaksana, penuh kasih
sayang, dan tidak bersikap keras.
Aspek-aspek
perkembangan kepribadian anak itu meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Depedency dan
self-image
2. Intifiative vs built
Erik
Erikson mengemukakan sesuatu teori bahwa anak prasekolah mengalami suatu krisis
perkembangan, karena mereka menjadi kurang deponden, dan mengalami konflik
antara ”intifiative vs guilt”. Anak berkembang, baik secara fisik maupun
kemampuan intelektual satu perkembangan percaya diri untuk melakukan sesuatu.
Perkembangan moral
Pada masa
ini, anak sudah memiliki dasar tentang sikap moralitas terhadap kelompok sosial
(orang tua saudara dan teman sebaya). Melalui pengalaman berinteraksi dengan
orang lain akan belajar memahami tentang kegiatan atau perilaku mana yang baik
/ diterima / disetujui atau buruk / tidak boleh / ditolak / disetujui.
Berdasarkan pemahaman itu, maka pada masa itu anak harus dilatih atau dibiasakan
mengenal bagaimana dia harus bertingkah laku, seperti mencuci tangan sebelum
makan, menggosok gigi sebelum tidur, dan membaca basmalah sebelum makan.[12]
IV.
KESIMPULAN
Masa
kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni
kira-kira usia 2th sampai saat anak matang secara seksual, yakni kira-kira usia
13 th untuk wanita dan 14 th untuk pria. Selama period ini {kira-kira 11 th
bagi wanita dan 12 th bagi pria } terjadi sejumlah perubahan yang signifikan,
baik secara fisik maupun psikologis , sejumlah ahli embagi masa kanak-kanak
menjadi 2 yaitu:
1. Masa kanak-kanak
awal, berlangsung dari unur 2 th sampai umur 6 th
2. Masa anak-anak akhir
berlangsung dariumur 6 th sampai anak matang secara seksual.
Pada awal
masa kanak-kanak dianggap sebagai saat belajar untuk mencapai berbagai
keterampilan.
Perkembangan Fisik
Selama masa
anak-anak awal, pertumbuhan fisik berlangsung lambat dibandingkan dengan
tingkat pertumbuhan selama masa bayi. Pertumbuhan fisik yang lambat ini
berlangsung sampai mulai munculnya tanda-tanda pubertas, yakni kira-kira dua
tahun menjelang anak matang secara seksual dan pertumbuhan fisik kembali
berkembang pesat. Meskipun selama masa kanak-kanak pertumbuhan fisik mengalami
perlambatan, namun ketrampilan-ketrampilan motorik kasar dan motorik halus
justru berkembang pesat. Meliputi:
1. Tinggi dan berat
badan
2. Perkembangan otak
3. Postur tubuh
4. Tulang dan otot
5. Perkembangan motorik
Perkembangan Kognitif
Menurut
pieget, perkembangan kognitif pada usia ini berada pada periode preoperasional,
yaitu tahapan dimana anak belum mampu mengusai operasi mental secara logis.
1. Perkembangan atensi
2. Perkembangan
emosional
3. Perkembangan bahasa
Perkembangan Psikososial
Pada masa pra sekolah
perkembangan sosial anak sudah mulai tampak jelas, karena mereka sudah mulai
aktif berhubngan dengan teman sebayanya.
1. Perkembangan permainan
2. Perkembangan kepribadian
3. Perkembangan moral
DAFTAR PUSTAKA
Desmita, Psikologi Perkembangan,{Bandung: PT
Remaja Rosdakarya), 2008}, hlm 127
http://www.Bookoopedia.com/daftar-buku/pid-10206/psikologi
prkembangan-anak-mengenal sifat dan kemampuan anak,htmi
Hartati, Dra.
Neety M.si dkk. Islam dan Psikologi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2004,
halm. 33-34
Hurluck. Elizabet
B. Psikologi Perkembangan. Erlangga,
Jakarta : Erlangga, 1980, hlm. 110
Monks Fj
dkk. Psikologi Perkembangan.
Yogyakarta : Gajah Mada University Prees. 1999, hlm. 100-102
Desmita, Psikologi Perkembangan. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2000, hlm. 141-14
Yusuf LN Dr. H. Syamsul. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2000, hlm. 175
[1] Desmita, Psikologi Perkembangan,{Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008}, hlm
127
[2] http:// www.
Bookoopedia.com/daftar-buku/pid-10206/psikologi prkembangan-anak-mengenal sifat
dan kemampuan anak,htmi
[3] Dra. Neety Hartati, M.si dkk. Islam dan Psikologi. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada. 2004, halm. 33-34
[4] Op. Cit. hlm. 127-128
[5] Elizabet B. Hurluck. Psikologi Perkembangan.
Erlangga, Jakarta : Erlangga, 1980, hlm. 110
[6] Fj Monks dkk. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta : Gajah Mada University Prees. 1999,
hlm. 100-102
[7] Syamsul Yusuf Ln, Mpd. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2000. hlm 169
[8] Desmita. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2008. hlm.
136
[10] Syamsul Yusuf. Op. Cit.
hlm, 170-171
[11] Desmita, Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2000, hlm. 141-142
[12] Dr. H. Syamsul Yusuf LN. Psikologi
Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2000, hlm. 175
terimakasih,sangat membantu :)
ReplyDeletesama2
ReplyDeletemakasih baxak,,membantu sangat foodnote.a...
ReplyDelete