QASHSASH AL QURAN
Monday, July 29, 2013
Add Comment
I.
PENDAHULUAN
Selaras dengan
tendensi rasionalitas nilai Al Quran, ada potensi luar biasa yang terkandung
dalam kemukjizatan Al-Qur’an yang menunjukkan kitidakberdayaan zaman untuk
menggugurkan apapun darinya. Hanya Al-Qur’anlah satu-satunya kitab yang memuat
secara kompleks berbagai masalah alam, baik secara empiris maupun sosial.
Al-Qur’an sendiri banyak memuat pemaparan-pemaparan ilmiah dan historis.
Al-Qur’an yang diturunkan Allah Swt melalui perantaraan malaikat Jibril kepada
Nabi Muhammad saw juga mengandung tuntunan bagi manusia untuk mencapai
kebahagiaan dunia akhirat. Dan di antara muatan positif yang tidak kalah
pentingnya adalah runutan dari berbagai kisah-kisah yang terkandung dalam
Al-Qur’an yang mengisyaratkan muatan-muatan hikmah serta pelajaran bagi para generasi
penerus Islam.
Al-Qur’an telah
banyak menceritakan kisah orang-orang terdahulu dari para nabi dan selain nabi,
diantaranya mengenai kisah orang mukmin dan kisah orang-orang kafir. Al-Qur’an
telah membicarakan kisah-kisah dan menjelaskan hikmah dari kisah-kisah itu
untuk diambil manfaat dan pelajaran hidup agar dapat memudahkan kita untuk
memahaminya dan Berinteraksi Dengannya. Dalam sebuah kisah atau peristiwa
terkadang mengandung nilai seni dan pesan moral yang akan membuat orang tertarik
untuk membacanya serta mencoba menggali nilai dari peristiwa itu. Semakin dalam
makna yang terkandung dalam sebuah kisah, maka semakin kuat naluri kita untuk
memahami dan mengambil hikmah di dalamnya sehingga jika dalam pengisahan
tersebut terdapat nilai positif yang dominan, maka semakin kita terinspirasi
untuk mengeksplorasi sikap dan tingkah laku keseharian kita sedapat mungkin
tidak bertentangan dengan nilai positif yang terkandung di dalamnya. Juga
menyangkut pengambilan kebijakan-kebijakan hidup, adalah sangat mungkin untuk
menyandarkannya pada peristiwa yang telah dibaca dan dipahami untuk selanjutnya
menjadi ilham dalam kehidupan kita. Untuk itu membaca, mengamati dan memahami
kisah-kisah dalam Al-Qur’an adalah salah satu yang utama dan merupakan karya
iIahi dari sekian banyak karya seni yang dapat dijadikan pedoman positif kehidupan
kita.
II.
Permasalahan
Berangkat
dari latar belakang tersebut di atas, maka akan dibahas masalah pokok yaitu
Bagaimana sesungguhnya substansi dari Qashash Al-Qur’an. Dan untuk memudahkan
pembahasan, maka masalah pokok itu diuraikan menjadi beberapa sub masalah untuk
bisa mengantar kita memahami Qashash Al-Qur’an diantaranya :
1. Pengertian qashash
al-Qur'an
2. Perbedaan istilah
Qashash, Tarikh dan sirah
3. Macam-macam Qashash
al quran
4. Tujuan dan kegunaan
Qqashash al quran
III. Pembahasan
A.
Pengertian Qashash
Menurut
bahasa kata qashash jamak dari qishash artinya kisah, crita, berita atau
keadaan, sedangkan menurut istilah qashashul qur’an ialah kisah-kisah Al Quran
tentang para nabi dan rosul mereka, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi pada
msa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang.
Secara
terminologis qashash adalah kisah-kisah dalam Al Quran yang menceritakan hal
ihwal umat-umat terdahulu dan nabi-nabi mereka serta peristiwa-peristiwa yang
terjadi, yang sedang terjadi dan akan terjadi.[1] AlQuran menceritakan manusia pertama dan
kehidupannya, surga dan neraka dan balasannya maupun nama dan tugas malaikat,
yang menjadi bahan pertannyaan mereka
bahkan ejekan dari mana nabi Muhammad mendapat cerita itu. Sikap mereka
dijelaskan dalam Al Quran (Qs. Al Mukmin : 69)
óOs9r& ts? ’n<Î) tûïÏ%©!$# tbqä9ω»pgä†
þ’Îû
ÏM»tƒ#uä
«!$#
4’¯Tr& tbqèùuŽóÇç„
ÇÏÒÈ
Artinya :
“ataukah mereka
tidak mengenal rosul mereka,karena itu mereka memungklirinya”.
B.
Perbedaan istilah Qashash, Tarikh dan Sirah
Tarikh
(târîkh) secara bahasa adalah sejarah masa lalu. Adapun secara istilah —diambil
dari penjelasan Imam as-Sakhawi— tarikh digunakan untuk membatasi
peristiwa-peristiwa pada suatu masa dari aspek penentuan dan waktu terjadinya.
Kata tarikh
lebih umum penggunaannya dibandingkan dengan kata sirah; kata sirah lebih
sering digunakan untuk menjelaskan kehidupan Rasul Saw mulai dari kelahirannya
sampai beliau wafat. Adapun kata tarikh, cakupan kajiannya lebih luas;
adakalanya ia digunakan untuk membahas tarikh tasyrî’ Islam (sejarah kodifikasi
hukum Islam), tarikh fikih Islam (sejarah fikih Islam), atau tarikh Madzâhib
Islâmiyyah (Sejarah Mazhab-mazhab dalam Islam), tarikh Khulafâ’ (Sejarah Para
Khalifah), tarikh falsafi Islam (Sejarah Filsafat Islam), dan lain-lain.
C.
Macam-Macam Qashash Al Quran
Secara
garis besar kasha-kisah dalam al quran terbagi menjadi 3 macam kisah: Kisah pada masa lampau[2] (AL Qashash Al – Ghuyub Al Madiyah) kisah
masa kini[3] dan kisah akan datang( Al Qashash Al
Ghuyub Al Mutaqbalah).
- Kisah
Nabi-Nabi (Qashashul Ambiya) . AlQuran mengandung cerita tentang dajwah
para nabi dan mukjizat-mukjizat par rosul dan sikap umat-umat yang
menentang, serta marhalah-marhalah dakwah dan perkembangannya, di samping
menerangkan akibat-akibat yang di hadapi para mukmin dan golongan-golongan
yang mendustakan, seperti kisah Nabi Nuh, Nabi Ibrohim, Nabi Yusuf, Nabi
Muhammad SAW dll.
- Kisah
tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dan orang-orang yang tidak
dapat di pastikan kenabiannya,seperti kisah Thalit dan Jalut, dua putra
adam, Ashhabul kahfi, Zukronain, qorun dan Ashhabus Sabti.
- Kisah
yang berpautan dengsn peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa Rosul SAW
seperti perang badar dan uhud yang diterangkan da dalam surat Ali
Imron,paparangsan hunain dan tabuk yang di terangkan di dalam surat At
Taubat.
D. Tujuan
dan kegunaan Qashash Al Quran
Al quran dalam menentukan dan
mewujudkan tujuan keagamaan ketuhanannya dan salah satu cara menyampaikan dan
mengkokohkan dakwahn islam. Disamping mewujudkan tujuan pendidikan relijius dan
ketuhanan, gaya penyampaian Al Quran mengandung nilai estisis.[4] Adapun tujuan umum dari kisah Al Qur’an adalah pengambilan
pelajaran (‘ibrah dan meu”izhah). “Ibrah adalah kondisi yang memungkinksn orang
sampai dari pengetahuan yang kongkrit kepada pengetahuan yang abstrak
(tafakhur). Sebagaimana telah di tegaskan oleh alloh dalam QS. Yusuf ayat 111
ô‰s)s9 šc%x. ’Îû
öNÎhÅÁ|Ás%
×ouŽö9Ïã ’Í<'rT[{ É=»t6ø9F{$# 3 $tB
tb%x. $ZVƒÏ‰tn 2”uŽtIøÿム`Å6»s9ur t,ƒÏ‰óÁs?
“Ï%©!$#
tû÷üt/ Ïm÷ƒy‰tƒ Ÿ@‹ÅÁøÿs?ur Èe@à2 &äóÓx«
“Y‰èdur
ZpuH÷qu‘ur
5Qöqs)Ïj9 tbqãZÏB÷sムÇÊÊÊÈ
Artinya
: “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi
orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat,
akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala
sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”.
Adapun
tujuan khusus [5]
dari lisah Al Qur’an sebagai di rangkum oleh beberapa ulama sebagai berikut:
1. Memantapkan
kematangan wahyu dan risalah serta mewujudkan rasa puas dan menerima wahyu
bahwa Nabi Muhammad ummi telah
menyampaikan kisah-kisah tersebut kepada umatnya, sehingga tak ada seorang pun
ytang meragukan kebenaranya (QS. Yusuf 2-3)
!$¯RÎ) çm»oYø9t“Rr& $ºRºuäöè% $wŠÎ/ttã
öNä3¯=yè©9
šcqè=É)÷ès? ÇËÈ ß`øtwU
Èà)tR y7ø‹n=tã z`|¡ômr& ÄÈ|Ás)ø9$# !$yJÎ/
!$uZø‹ym÷rr& y7ø‹s9Î) #x‹»yd
tb#uäöà)ø9$#
bÎ)ur |MYà2 `ÏB
¾Ï&Î#ö7s% z`ÏJs9
šúüÎ=Ïÿ»tóø9$# ÇÌÈ
Ayat 2 “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al
Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.
Ayat 3 “Kami menceritakan kepadamu
kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan
Sesungguhnya kamu sebelum (kami mewahyukan) nya adalah Termasuk orang-orang
yang belum mengetahui.
2. Menjelaskan bahwa Allah menolong dan mengasihi
para rosul beserta orang-orang yang yang beriman dan menyelamatkan mereka dari
bencana sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad. Kisah Al Qur’an juga menjelaskan
bahwa kaum mu’minin, siapapun Nabi yang memimpinnya, keseluruhannya satu umat (ummah wahidah) dan Allah adalah Rabb mereka semua. Allah berfirman bahwa agama tauhid adalah agama kamu semua dan
dia adalah Tuhan orang-orang beriman semuanya, seperti dalam ( Qs. Al-Anbiya:
92)
¨bÎ)
ÿ¾ÍnÉ‹»yd öNä3çF¨Bé& Zp¨Bé& Zoy‰Ïmºur O$tRr&ur öNà6š/u‘ Âcr߉ç7ôã$$sù ÇÒËÈ
Artyinya:
”
Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu[971]
dan aku adalah Tuhanmu, Maka sembahlah aku.”
3. Mengoreksi para pendapat para Ahli Kitab yang
suka menyembunyikan keterangan dan
petunjuk-petunjuk kitab sucinya dan membantah dengan argumentasi-argumentasi
yang terdapat dalam Al Qur’an,(Qs. Ali Imron : 93)
*
‘@ä.
ÏQ$yè©Ü9$#
tb$Ÿ2 yxÏm ûÓÍ_t6Ïj9
Ÿ@ƒÏäÂuŽó Î) žwÎ) $tB
tP§ym ã@ƒÏäÂuŽó Î)
4’n?tã ¾ÏmÅ¡øÿtR
`ÏB È@ö6s%
br& tA¨”t\è? èp1u‘öqG9$#
3
ö@è%
(#qè?ù'sù Ïp1u‘öqG9$$Î/ !$ydqè=ø?$$sù bÎ)
öNçGZä.
šúüÏ%ω»|¹
ÇÒÌÈ
Artinya :
“Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil
melainkan makanan yang diharamkan oleh Israil (Ya'qub) untuk dirinya sendiri
sebelum Taurat diturunkan[212]. Katakanlah: "(Jika kamu mengatakan ada
makanan yang diharamkan sebelum turun Taurat), Maka bawalah Taurat itu, lalu
bacalah Dia jika kamu orang-orang yang benar".
4. Adapun
juga tujuan yang diberikan oleh Allah SWT
Dari Nabi Muhammad SAW dan dari seluruh manusia dikarenakan tidak kuasa
untuk melakukannya adalah memberikan akal, taufiq dan memasukan manusia ke
surga sebagaimanafirman allah :)(Qs. Al Baqarah : 272)
*
}§øŠ©9 šø‹n=tã óOßg1y‰èd
£`Å6»s9ur ©!$# “ωôgtƒ ÆtB
âä!$t±o„ 3 $tBur (#qà)ÏÿZè? ô`ÏB 9Žöyz
öNà6Å¡àÿRL|sù
4
$tBur šcqà)ÏÿZè? žwÎ) uä!$tóÏFö/$#
Ïmô_ur «!$# 4 $tBur (#qà)ÏÿZè? ô`ÏB 9Žöyz
¤$uqムöNà6ö‹s9Î) ÷LäêRr&ur
Ÿw šcqãKn=ôàè? ÇËÐËÈ
Artrinya :
“ Bukanlah
kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang
memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. dan apa saja
harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka pahalanya itu untuk
kamu sendiri. dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari
keridhaan Allah. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu
akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya
(dirugikan).
KESIMPULAN
Qashash yaitu kisah yang dipaparkan atau di jelaskan di dalam Al
Quran tentang kisah yang sudah terjadi,dan yang sedang terjadi maupun yang belum terjadi, AlQuran menceritakan
manusia pertama dan kehidupannya, surga dan neraka dan balasannya maupun nama
dan tugas malaikat, dan kisah-kisah Al Quran tentang para nabi dan rosul mereka.
Dan panjelasan keadilan Allah
melalui hukumannya terhadap orang-orang yang mendustakannya.
DAFTAR PUSTAKA
Hasbi,Ashiddieqy,Pengantar Ilmu-ilmu Al Qur’an, Jakarta, Bulan Bintang, 1982
Zain Mukhammad Jamil, Terjemah kaifa Nafhamul Qur’an, Surabaya, Gema Risalah Pres, 1997
Qutub Sayyid,
Al tahswir Al fanny fi Al Qur’an, Mesir, Dar Al Ma’ arif, 1975.
[1] Manna
Al-Qaththan, u’jam mufradat Al Fazh al Quran (Beirut : Dar al Fiklr,t t) hlm
419
[2] Qs Ali Imron ayat 44 Qs.hud ayt 49 dll.
[3] Qs. Al Qori’ah ayat 1-6, Qs.
Al Hasi’at ayat 1-9 dll.
[4] Sayyid Qutub, Al -tahswir
Al-fanny fi Al Quran(Cet. Ke-3, Mesir. Dar Al-Ma’arif, 1975), hlm. 148.
[5] Ibid, hlm 117-128
0 Response to "QASHSASH AL QURAN"
Post a Comment