Gerak badan margaluyu
Monday, July 29, 2013
Add Comment
Gerak badan margaluyu.151
Azas.
- membela bdanmelaksanakan UUD’45 dan pancasila
- menggembleng badaniyah dan rohaniah putra-putri guna menuju kesehatan
- memayu rahayuning jagad dan membina
persatuan dan kesatuan bangsa
Pedoman
Suci
Oó¡Î0
«!$#
Ç`»uH÷q§9$#
ÉOÏm§9$#
Demi Allah, saya sebagai warga gerak badan margaluyu.151.
bersumpah dan berjanji akan selalu menatati pedoman suci gerak badan pencak “margaluyu.151.”disepanjang
zaman:
- Membela dan melaksanakan keadilan serta kebenaran
yang sesuai dengan norma-norma pergaulan.
- Melaksanakan dan sekalihgus patuh pada perintah
Negara.
- Selalu taat dan patuh serta menjalankan pekerjaan
wajib.
- Memaafkan
kesalahan orang lain.
- Tak akan cerita pada orang lain sebelum dirinya
mengerti dan merasakan sendiri.
- Tak akan menghina dan merendahkan orang lain.
- Tak akan sombong, iri hati serta khilaf diri.
- Selalu bersujud dan berbakti kepada;
Ø tuhan
yang maha Esa
Ø ibu
bapak
Ø kepala
Negara
Ø guru
serta orang yang lebih tua
Semoga
tuhan yang maha Esa selalu memayungi dan menganugerahi rahmatnya serta
sekaligus memberikan hukuman yang setimpal kepada warga “margaluyu.151.” yang
melanggar dan menodai pedoman suci yang luhur dan agung ini. amin.
GERAK BADAN PENCAK MARGA LUYU 151
PUSAT YOGYAKARTA
SEKAPUR SIRIH
MARGA LUYUKU
Untuk mengawali perjalanan perkembangan gerak badan
pencak marga luyu.151. diseluruh penjuru nusantara yang tercinta ini marilah
terlebih dahulu selalu memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat tuhan yang
maha esa atas semua rahmatnya dan ridhonya bahwa kita dalam keadaan sehat wal
afiat segar bugar dan semoga tuhan selalu melindunginya amin.
Dalam mengenal dan memahami semua tata bela diri tidak
semudah yang dilihat dan dijalani, bahwa yang sangat lebih sulit adalah
bagaimana cara untuk menguasai untuk dapat digunakan membela dan menyerang
lawan. Inilah yang memang sangat sulit dan memerlukan kekuatan batin dan tenaga
lahiriyah yang memadai. Untuk itu kita harus mengenal dulu apa arti bela diri
itu. Jika kita belum mengetahuinya dan
mengerti apa itu beladiri, maka akan sampai akhir zaman pun tidak akan
habis-habisnya belajar beladiri. Beladiri di dunia ini sangat banyak sekali
bentuk ragamnya dan kalau dihitung kurang lebih puluhan ribu bentuk dan
coraknya dan masih ditambah dengan
kekuatan tenaga cadangan yang oleh orang persilatan disebut tenaga dalam. Di
indonesia yang tercinta ini namanya beladiri pencak silat ribuan bentuk
ragamnya, hampir setiap daerah atau suku mempumyaoi bentuk sendiri-sendiri. Belum
ada dari luar negeri apa itu karate. Judo, tekondo dll. Banyak sekali secara
umum bahwa beladiri artinya atau maksudnya adalah untuk menggambarkan atau
mewujudkan gerakan kemarahan manusia, baik itu pelan atau cepat bahkan sangat
cepat sekali. Juga baik itu di ungkapkan dengan tenaga batin maupun tidak asal
digerakkan dengan pernafasan itulah tanda bahwa orang itu sudah marah pokoknya
manusia bergerak dan kalau sudah dibarengi dengan pernafasan baik dalam keadaan
apapun bahwa orang itu sudah marah. Disinilah letak rahasia kelemahan manusia
adalah pada kemarahan. Yang penting dalam tata bela diri adalah bagaimana
caranya untuk menguasai lawan untuk meredam lawan sehingga lawan tidak dapat
berkutik atau berhenti. Oleh karena itu khusus bela diri gerak badan pencak
marga luyu.151. untuk menghadapi orang-orang lawan yang marah yang bergerak dan
bernafas, semakin kuat kemarahannya semakin mudah untuk dilontarkan dan di
kuasainya. Sebaliknya putra ML.151. bebas marah juga baik tidak marah juga
lebih baik. Maka latihannya harus lebih kuat dan kuat dalam pelatihan jurus-jurus
dasar untuk memperkokoh dan memperkuat tenaga diri sendiri melalui
jurus-jurusnya. Sehingga semua jurus yang dipelajari harus mampu dapat
digunakan untuk apa saja, artinya untuk kebaikan dan keluhuran sekaligus untuk
menghancurkan semua perbuatan yang tidak baik atau tindak kejahatan yang harus
diberantas dan memang latar belakang
dari ilmu bela diri gerak badan pencak margaluyu. 151. ini dalah untuk
menghancurkan semua bentuk black magic, apa tiu santet, tenung, teluh, jangges
dll semua ilmu hitam.Dengan semboyan percah di ajakan oleh cikal bakal pulau
tanah jawa, bahwa semua angkara murka dan kekuatan kejahatan betapapun hebatnya
pasti lebur dengan kekuatan putih atau dengan keluhuran budi. ” SURO DIRO
JAYANINGRAT LEBUR DENING PANGASTUTI ”. Ini kata mutiara yang harus di pegang
teguh oleh setiap pendekar dan keadilan, dengan baik hati dan kerendahan hati
yang andap asor kita selalu di ridhoi dan dilindungi oleh Tuhan Yang Maha
pencipta alam semesta ini.
Untuk mengenal
lebih dengan gerak badan pencak margaluyu.151. harus meneliti dulu asal usul
dan sejarah perkembanganya. Dengan demikian kita tidak segegabah dalam
memperoleh ilmu atau mempelajari untuk diri kita sehingga dapat berubah agar
lebih baik dan luhur debagai contoh teladan sesama orang, sesama pendekar dan
akhirnya untuk mengabdi negara.
ASAL USUL
SEJARAHNYA
Sebetulnya bela diri gerak badan
pencak margaluyu ini sudah mulai tumbuh sejak Zaman kerajaan Mataram di bawah
naungan kejayaan dan keemasan Sultan Agung Hanyokrokusumo, yang waktu itu di
kembagkan di ukir dan di cipta oleh pemuda yang bernama Andhak dhinata putra
dari sunda kelapa atau dari perahiyangan jawa barat. Kononya beliau kebetulan
sebagai abdi keraton Mataram. Sebagai abdinya sultan agung ini terjadi pada
tahun 1575. dan K. Andhak dhinata meninggal dunia pada tanggal 6 juni 1969.
dalam usia kira-kira 394 tahun, suatu rahmat tuhan merupakan umat yang benar
benar di kasihinya oleh Yang Maha Pencipta. Dalam perjalanan perkembangan
Margaluyu pada waktu itu sangat sulit karena dalam penjajahan belanda. Namun,
demikian eyang Andhak Dhinata dengan telaten , sabar, dan pasti maju terus
pantang menyerah, terus mendidik dan mengajarkan jurus jurusnya kepada para
pemuda walaupun tidak banyak, memang pada waktu itu bela diri ini khusus untuk
menghalau musuh belanda. Dalam latihan pasti sangat tersendat sendat dari
perjalanan perkembangan gerak badan pencak Margaluyu memang sangat dahsyat
sekali karena mulai merabak di dalam penjajahan yang kejam dan yang selalu
menghalanginya, tapi dalam perjalananya dari tahun ketahun bahkan dari abad ke
abad ternyata gerak badan Margaluyutidak pantang mundur, maju terus walaupun
sangat lamban. Maka setelah indonesia Merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 yang
berazaskan PANCASILA. Maka pada tanggal 6 juni 1946 juga berdirilah perguruan
beladiri garak badan pencak Marga luyu dengan resmi dan berazaskan PANCASILA.
Maka dengan demikian Organisasi bela diri yag pertama dan berazaskan PANCASILA
dan UUD 1945. sejarah telah membuktikan bahwa gerak badan pencak Marga Luyu
perguruan yang tertua di indonesia. Mulai saat itulah perkembangannya sudah
terbuka walaupun tidak secepat sekarang. Ternyata mampu berkembang keseluruh
pelosok tanah air yang tercinta semebar tanpa diumumkan dan tanpa dipromosikan,
dengan kekuasaan yang maha kuasa dapat merebak keseluruh penjuru tanah air ini.
Alhamdulillah. Tuhan telah memberkatiNya.
Mulai tahun 1959 tepatnya tanggal 6 juli eyang andhak
dhinata dengan hati senang telah menerima saran tentang pencantuman simbol
lambang yaitu tangan menggenggam petir simbol kesatuan 151. usul dan saran ini
disampaikan oleh generasi penerus H. S. Effendi yang mana dia belajar gerak
badan pencak marga luyu sejak tahun 1956 selesai semuanya dalam waktu tiga
tahun. Maka dengan perkembangan hari mendatag diperkirakan akan timbul beberapa
kendala yang akan memecah belah marga luyu. Oleh karenanya eyang andhak dhinata
dengan tegas telah memberikan amanahya agar simbol dan lambang tersebut diatas
di akui dan dietetapkan sebagai pemersatu seluruh warga ML. Satu sumber yaitu
marga luyu yang kokoh dan satu. Dan juga mulai saat itu tentang pelaksanaan
wisuda dengan rajah dan ini usul yang disampaikan oleh generasi penerus H. S.
Effendi, sebab agar nantinya tidak terjadi penyelewengan dengan mewisuda
seenaknya sendiri-sendiri sehingga sukar dikontrol. Memang eyang manusia yang
luar biasa selalu sabar bijaksana arif dan selalu menerima apa yang dianggap
benar untuk di amalkan. Dapat dicatat bahwa pada tahun 1963 eyang telah
mendatangi serasehan akbar yang digelar di rowo pening ambarawa jawa tengah
ynag dihadiri para pendekar dunia antara lain dari Tibet, Mongolia, India, dan
persia dan masih banyak lagi terutama dari persia yang benama H. Jahnuun yang
mampu berjlan di atas air.
Ternyata setelah memberikan ceramahnya beliau
mendemonstrasikan kehebatannya berjalan diatas air kira-kira 2 meter terus
kembali lagi memberikan tambahan penjelasan dan sekedar sejarahnya ilmu ini
didapatnya dan menantang siapa saja yang berani mencoba menghentikan atau
menenggelmkannya, ternyata tidak ada yang memberikan tangggapan. Pada tempat
waktu yang genting itu eyang memegang pundak saya untuk tetap duduk karena pada
waktu itu hanya saya sendiri yang dibawa eyang ke serasehan itu. Setelah eyang
berdiri mengangkat tangan siap untuk memukul jarak jauh yang mana pendekar itu
tertawa nada mengejek, maka dengan sigapnya pendekar tersebuit terus lari di
atas air, kira-kira baru tiga meter jauhnya disikat eyang jarak jauh hanya
dengan jurus tiga saja sudah jatuh tenggelam dan karena memakai jubah sehingga
agak tenggelam dalam, sehingga basah kuyup dengan mulut memuntahkan air danau.
Keadaan hening dan justru saat seperti tiu eyang memberikan aba-aba ada merpati
terbang tinggi dan hanya ditarik dengan jurus lima ternyata burung merpati
jatuh tepat ditangan eyang. Luar biasa, semua bengong dan kagum dan seterusnya
merpati tersebut di bangunkan dari pingsannya dan diterbangkan kembali. Selang
beberapa lagi ada pendekar dari jawa timur yang bernama abu bakar yang mampu
berjalan di atas tegngan listrik tinggi. Yang mestinya akan keluuar untuk
pamer, ternyanta tidak jadi karena sudah hormat kepada eyang bahwa mohon maaf
tidak jadi peragaan. Setelah pulang dari tempat serasehan dan pendadaran yang
mendebarkan itu waktu eyang dan saya sampai di magelang, sewaktu mau menyetop
bis tidak digubris oleh sang supir hanya dengan jarak satu meter di depannya
persis, bis tersebut berhenti mendadak dan ternyata mesinnya rontok dan
selamanya eyang tidak mau naik bis lagi. Memang eyang pendekar jempolan dan
pendekar besar di alam yang ramai dan modern ini. Oleh karena khususnya saya
sangat junjung tinggi semua amanahnya agar selalu sabar nerimo dan tegas
menhadapi apa saja dan tantangan dari mana saja dan harus percaya akan
kekuasaan yang maha tinggi dari sang maha pencipta alam ini. Setelah eyang
meninggal dunia banyak kendalanya antara lain timbulnya beberapa marga luyu
inipun masih melestarikannya dan yang sangat pengecut lalu mendirikan perguruan
lain yang masih sembunyi-sembunyi memakai dan menggabungkan d engan ilmu lain
dengan bermacam-macam nama samaran, ini perngecut perlu dihapus ya kalau dapat
disatukan lagi bagaimanapun adalah sebenarnya satu ialah marga luyu. Maka sejak
tahun 1959 saya mendapat tugas sngat berat untuk mengemban amanah untuk
mengamalkan dan menyebarluaskan ilmu marga luyu ini. Bahkan saya mendapat tugas
untuk mengawasi jalannya kakak senior yag melenceng mau membikin wisuda
sendiri. Ternyata setelah eyang surut atau meninggal dunia ternyata memang
benar timbul sana sini ada saja yang mendirikan perguruan lain. Biarlah
nantinya akan punah sendiri. Ingat akan pedoman suci kita. Demikian semoga
tuhan selalu melindungi kita maju terus pantang mundur.
Sampai saat ini atau detik ini tahun 1994 jumlah warga
yang telah disyahkan dan diwisuda kurang lebih sejumlah 90000 ini yang tingkat
dasar dan yang tingkat R. Buka 2000 orang yang sudah R. Tutup 1500. orang
pendekar. Untuk menyelesaikan tingkat akhir masih perlu membutuhkan latihan
kelanjutannya untuk tingkat tarekat. Maka semua warga harus rajin untuk selalu
berlatih baik jasmani maupun rohani dengan banyak menjalankan laku atau puasa.
ARTI LAMBANG/SIMBOL DAN BENDERA
ARTI MARGA LUYU: marga adalah jalan atau persatuan
Luyu adalah lurus atau suci luhur
Marga luyu adalah jalan menuju kesatuan yang suci dan
luhur. Sesuai dengan arti marga luyu adalah kita menjadikan setiap putra-putri
indonesia menjadi orang yang baik berbudi luhur selalu takwa pada tuhan yang
maha Esa menurut keyakinan masing-masing pemeluknya. Saling hormat menghormati
perguruan lain.
Arti lambang tangan memegang petir artinya setiap putra
marga luyu tidak takut menghadapi tantangan atau bahaya apapun besarnya.
Arti 151: satu sifat untuk membangun
Lima pancasila
Satu kejayaan
Arti 151 adalah kita selalu
mementingkan persatuan untuk membangun dan mempertahakan pancasila untuk
mencapai kejayaan. Matipun rela untuk membela dan mempertahankan pancasila dan
UUD’45
Arti bendera : meah sama dengan berani, kuning sama
dengan keluhuran dan kejayaan, hitam sama dengan keabadian.
Pelu ditegaskan bahwa simbol tangan
memegang petir adalah merupakan kekutan yang maha dahsyat yang hanya ki ageng
selo putra dari grobogan porwadadi jawa tengah yang mampu menangkap petir. Juga
dari para raja-raja dijawa datang untuk iokut menyaksikan seperti apa rupa dan
wujud petir itu. Memang dengan mata wajah tidak akan didapat melihat wujud dan
rupa itu, tetapi para raja yang membawa nukumnya masing-masing dapat melihat
dengan jelas bahwa petir itu tidak ubahnya seperti manusia yang pada waktu itu
ada dua petir yang dapat ditangkap yang satu laki-laki rupanya sangat bagus
sekali dan yang satu putri rupanya sangat cantik sekali bagaika bidadari dari
kahayangan. Waktu itu diikat dengan tali dari jalinan akar pohon gayam,
ternyata walaupun sangat kuat yoh putus yang akhirnya hanya di iakt dengan
suket atau rumput grinting. Baru dapat dijinakkan dan dapat diikat dibawah
pohon jarak. Setelah beberapa hari baru dilepas dengan memberikan salam kepada
seluruh ahli waris putra-putra ki ageng selo bahwa kalau ada suara bledeg atau
petir yang menggelegar diharapkan hanya mengucapkan salam gandrik galih
anemputrane ki ageng selo. Sampai orang jawa bila ada gelegeg atau petir
selalu dan masih ingat akan pesannya sang petir ialah gandrik galih
anemputrane ki ageng selo. Insya selamat. Dan kebetulan ki ageng selo masih
ada aluran keturunan sang penulis ini karena ki ageng selo adalah masih
keturunan raja majapahit yang paling akhir. Maka dengan kehebatannya lambang
dari ML.151. tidak boleh mundur selangkah dalam mengahadapi tantangan atau
musuh betapapun hebat dan tinggi ilmunya. Oleh karena itu sejak tahun 1959.
oleh eyang andhak dhinata telah direstuinya untuk memperteguh tegak berdirinya
ML.151. sampai akhir zaman. Dan ditambah dengan kode kesatuan 151. seperti
diatas sudah di jelaskan bahwa arti 151 adalah sifat putra-putri untuk
membangun dan sekaligus mempertahankan dan membela pancasila sampai akhir
zaman. Jayalah pancasila sebagai dasar negara RI yang tercinta dan sebagai
falsafatnya bangsa Indonedia dengan demikian tidak untuk main-main arti dan
makna tersebut harus ditegakkan dan dipertahankan sebagai bendera ML.151. yang
mulia dan luhur ini bagian dan harus para penerus ML.151. harus dengan gagahnya
memegang teguh untuk dirungkepi sampai akhir hayatnya.
0 Response to "Gerak badan margaluyu"
Post a Comment