STRATIFIKASI SOSIAL (LAPISAN MASYARAKAT)
Monday, July 29, 2013
Add Comment
STRATIFIKASI
ATAU DEFERENSIOSI SOSIAL
I. PENDAHULUAN
Dalam masyarakat kita melihat bahwa
ada pembeda-bedaan yang berlaku dan diterima secara has oleh masyarakat.
Disekitar kita ada yang menempati jabatan tinggi seperti gubernur dan wali kota
dan jabatan rendah seperti camat dan lurah, di sekolah ada kepala sekolah dan
ada staf-staf sekolah, dan di rt atau rw kita ada juga orang kaya, orang biasa-
biasa saja dan ada orang miskin. Perbedan itu tidak hanya muncul dari jabatan
tanggung jawab social saja, namun juga terjadi akibat perbedaan-perbedaan ciri
fisik, keyakinan dan lain-lain perbedaan ras, suku, agama, pendidikan, jenis
kelamin, usia atau umur kemampuan, tinggio badan, cakep jelek, dan lain
sebagainya juga membedakan manusia yang satu dengan yang lainnya
Beragamnya orang yang ada di suatu
masyarakat atau lingkungan akan memunculkan stratifikasi social ( pengkelasan )
atau deferensiosi social ( pembeda-bedaan )
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Stratifikasi
Setiap masyarakat senantiasa
mempunyai penghargaan tertentu terhadap hal-hal tertentu dalam masyarakat yang
bersangkutan. Pada zaman dahulu filsafat aristoteles (yunani) mengatakan di
dalam Negara terdapat tiga unsur yaitu mereka yang kaya sekali, melarat dan
berada di tengah-tengahnya. Jadi lapisan masyarakat sudah ada sejak dulu.
Seorang sosiologi terkemuka yaitu Pitirim A. sorokin, mengatakan bahwa syistem
lapisan merupakan ciri yang tetap dna umum dalam setiap masyarakat yang hidup
teratur.
System lapisan masyarakat tersebut
dalam sosiologi dikenal dengan social stratification. Kata stratification
berasal dari stratum ( jamaknya: strata yang artinya lapiasan). Pitirim A.
sorokin menyatakn bahwa social stratication adalah pembedaan penduduk atau
msyarakat kedalam kelas –kelas secara bertingkat.[1]
Dan lapisan masyarakat mulai ada sejak
mengenal kehidupan bersama dalam sutu organisasi.
B. Terjadinya Lapisan
Masyarakat
Adanya system lapisan masyarakat dapat
terjadi dengansendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat. Akan tetapi ada
pula yang dengan sengaja di susun untuk mengejar suatu tujuan bersama. Alasan
terbentuknya lapisan masyarakat yang terjadi dengan sendirinya adalah
kepandaian, tingkat umur dan mungkin juga harta. Dan ada system lapisan yang
sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan tertentu, contohnya pembagian
kekuasaan dan wewenang resmi dalam organisasi- organisasi social formal.
Seperti pemerintahan, perusahaan, partai politik, angkatan bersenjata atau
perkumpulan.
Secara teoritis semua manusia dapat
dianggap sederajat akan tetapi , sesuai dengan kenyataan hidup kelompok social
tidaklah demikian.[2]
Pedoman pokok untuk meneliti terjadinya proses lapisan dalam masyarakat yaitu:
1.
Pada system
pertengahan yang ada dalam masyarakat, system demikian hanya mempunyai arti
kusus bagi msyarakat tetentu.
2.
System lapisan
dapat dianalisis dalam beberapa unsur antara lain:
a.
Distribusi
hak-hak istimewa yang objektif seperti misalnya penghasilan, kekayaan,
keselamatan ( kesehatan, laju angka kejahatan). Wewenang dan sebagainya;
b.
System pertanggaan
yang diciptakan para warga masyarakat (prestise dan penghargan);
c.
Kriteria
sistem pertengahan, yaitu apakah didapat berdasarkan kualitas pribadi,,
keanggotaan kelompok kerabat tertentu, milik, wewenang atau kekuasaan;
d.
Lambang-lambng
kedudukan, seperti tingkah laku hidup, cara berpakaian, perumahan, keanggotaan
pada suatu organisasi dan selanjutnya;
e.
Mudah atau
sukarnya bertukar kedudukan;
f.
Solidaritas
diantara individu-individu atau kelompok-kelompok yang menduduki kedudukan yang
sama dalam system social masyarakat seperti.
1.
pola-pola
interaksi-interaksi (struktur klik, keanggotan organisasi, peerkawinan dan
sebagainya);
2.
kesamaan
atau tidak kesamaan system kepercayaan, sikap dan nilai-nilai;
3.
kesadaran
akan kedudukan masing-masing;
4. aktifitas sebagi organ kolektif.
C. Sifat system lapisan
masyarakat
Sifat system lapisan dalam masyarakat dapat bersifat
tertutup (closed social stratification) dan terbuka ( open social
stratification ). System lapisan tertutup membatasi kemungkinan pindahnya
seseorag dari satu lapisan kelapisan yang lain, baik keatas maupun kebawah.
Sebaliknya dalam system terbuka, setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan
untuk berusaha dengan sendiri agar dapat naik kelapisan atas, atau bagi mereka
yang tidak beruntung akan jatuh ke lapisan bawah.
D. Kelas dalam masyarakat
(social classes)
Dalam system lapisan masyarakat, pasti ada yang namanya
kelas social. kelas social adalah semua orang da keluarga yang sadar akan
kedudukannya di dalam suatu lapisan. Sedangkan kedudukan mereka itu di ketahui
serta diakui olehg masyarakat umum. Menurut Kart. B. Mayer istilah kelas hanya
digunakan untuk lapisan yang berdas atas unsure-unsur ekonomi, sedangkan yang
berdasarkan atas kehormatan kemasyarakatan dinamakan kelompok kedudukan( status
group)
Secara terbentuknya kelas-kelas dalam masyarakat. Maka definisi lai dari kelas
social adalah berdasarkan beberapa criteria diantanya;[3]
1.
besar atau
ukuran jumlah anggota-anggotanya.
2.
tanda-tanda
atau lambing-lambang yang merupakan ciri khas.
3.
antagonisme
tertentu
4.
kelanggengan
5.
kebudayaan
yang sama, yang menetukan hak-hak dan kewajiban-kewajiban warganya.
6.
batas-batas
yang tegas ( bagi kelompok itu, terhadap kelompok lain ).
D. Dasar lapisan masyarakat
Lapisan atasan
biasanya tidak hanya memiliki satu macam saja dari apa yang dihargai oleh
masyarakat. Akan teteapi. Kedudukanya yang tinggi bersifat komulatif ada
beberapa hal yang dipakai untuk menggolongkan anggot-anggota masyarakat.
Kedalamn satu lapisan antara lain :
- ukuran kekayaan atu ( materiil )
- ukuran kekuasaan
- ukuran kehormatan dan
- ukuran ilmu pengetahuan
E. Unsur-unsur lapisan
masyarakat
hal yang mewujudkan
unsur dalam teori sosiologi tentang system lapisan masyarakat adalah kedudukan
( status ) dan peranan ( role ). [4]
1. kedudukan atau
status
kedudukan ( status ) berarti tempat
seseorang dalam sesuatu pola tertentu. Dengan demikian, seseorang dikatakan
memepunyai beberapa kedudukan karena seseorang biasanya ikut serta dalam
berbagai pola kehidupan. Ada
beberapa macam kedudukan yang ada didalam masyarakat
a.
ascribed
status, yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikan
perbedaan –berbedaan rohaniyah dan kemampuan. Kedudukan tersebut diperoleh
karena kelahiran, misalnya kedudukan anak seorang bangsawan adalah bangsawan
pula.
b.
Achieved
status adalh kedudukan yang dicapi oleh seseorang dengan usaha-usaha yang
disengaja. Kedudukan ini tidak diperoleh atas dasar kelahiran. Akan tetapi
bersifat terbuka bagi siapa saja, tergantung dari kemampuan masing-masing dalam
mengajar serta mencapai tujuan –tujuanya. Misalnya, setiap orang dapat menjadi
hakim asalkan memenuhi persaratan tertentu.
Kadang-kadang dibedakan lagi satu macam kedudukan, yaitu
assigned status,[5]
yang merupakan kedudukan yang diberikan. Assigned status sering mempunyai
hubungan yang erat dengan achieved status. Artinya suatu kelompok atau golongan
memeberikan kedudukan yang lebih tinggi kepada seseoarang yang berjasa, yang
telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan
masyarakat. Akan tetapi, kadang-kadang kedudukan tersebut diberikan karena
seseorang telah lama menduduki suatu kepangkatan tertentu, misalnya seorang
pegawai negri seharusnya naik pangkat secara reguler, telah menduduki
pangkatanya yang lama, selama jangka waktu tertentu.
2.Peranan atau (
Role )[6]
Peranan merupakan aspek dinamis dari kebutuhan, yaitu
seseorangt yang melaksanakan hak-hak dan kewajiban suatu peranan mencakup
hal-hal berikut ini
a.
peranan
melilputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang
dalam masyarakat.
b.
Peranan
merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh indifidu dalam
masyarakat. Sebagai organisasi.
c.
Peranan
juga sebagai perilaku indifidu yang penting bagi struktur social.
III. KESIMPULAN
Lapisan masyarakat
( stratification social ) adalh pembedaann penduduk atau masyarakat. Kedalam
kels-kelas social secara bertingkat stratification dapat terjadi dengan
sendirinya dan ada juga yang sengaja disusun. Kelas social adalah semua orang
yang mempunyai kedudukan dalam suatu lapisan. Ukukran untuk menggolongkan masyarakat.
Kedalam suatu lapisan adalah berdasarkan kekayaan, kekuasaan, kehormatan. Ilmu
pengetahuan. Dan unsure dari sistem lapisan masyarakat. Adalah kedudukan (
status ) dan peranan ( role ).
IV. PENUTUP
Demikian makalah
ini yang bisa saya sampaikan, kekurangan adalah hal yang sewajarnya bagi
seorang pelajar. Kami membutuhkan kritik dan saran untuk membangun potensi diri
kami. Agar makalah kami selanjutnya dapat lebih baik terima kasih.
V. DAFTAR PUSTAKA
-Pitirim A. Sorokin, social
and culturalmobility
-Robin Williams Jr. American
society ( new york
: A fredA knof ).
-William f. Ogburn dan Meyer f. nimkoff, Sociologi, edisi ke-4,
A.P. Feffer dan simons
international university edition, 19.
-Selo soemarjan dan soelaiman soemardi : setangkai Bunga sosiologi, ( Jakarta: yayasan penerbit fakultas
ekonomi Universitas Indonesia, 1964 ), hal. 255 dan seterusnya.
-Soerjono soekanto, memperkenalkan
Sosiologi, ( Jakarta : Pt. Raja-Grafindo9 Persada 1982 ).
[1] Pitirim A. Sorokin,social and cultunl
mobility, (Collier-macmillanlimited, London: The free press of glencoe,
1959), hlm 11
[3] William f. Ogburn dan Meyer f. nimkoff, sociologi, edisi ke-4,
[4] Selo soemarjan dan
soelaiman soemardi : setangkai Bunga sosiologi, ( Jakarta: yayasan penerbit
fakultas ekonomi Universitas Indonesia, 1964 ), hal. 255 dan seterusnya.
[5] BAF Mayor Polsk, Sosiologi,
Suatu pengantar ringkas , (Jakarta: penerbit dan balai buju “ikhtiar”,
1966)halm. 198.
[6] Soerjono Soekanto, memperkenalkan Sosiologi, ( Jakarta :
Pt. Raja-Grafindo9 Persada 1982 ).
0 Response to "STRATIFIKASI SOSIAL (LAPISAN MASYARAKAT)"
Post a Comment