TINDAKAN, MOTIF, DAN PRINSIP EKONOMI
Thursday, October 16, 2014
Add Comment
A. Tindakan dan Motif Ekonomi
1. Tindakan Ekonomi
Manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhannya yang beragam.
Dalam pemenuhan kebutuhan tersebut, manusia selalu dihadapkan pada beberapa
permasalahan. Misalnya, dengan jumlah uang yang terbatas, kita dihadapkan dengan
banyaknya kebutuhan akan barang yang harus dibeli. Keadaan ini telah menuntut
kita bersikap cermat, yaitu dengan memilih barang yang harganya murah, namun
memberikan manfaat paling besar. Hal ini menunjukkan bahwa manusia selalu
memilih langkah yang paling baik dan paling bermanfaat bagi kehidupannya.
Setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling
menguntungkan disebut tindakan ekonomi.
Tindakan ekonomi dilakukan karena adanya keterbatasan sarana
pemenuhan kebutuhan. Karena keterbatasan ini, manusia harus memilih kebutuhan
mana yang pemenuhannya harus didahulukan serta kebutuhan mana yang sesuai dengan
kemampuannya. Tindakan ekonomi dilakukan oleh perseorangan, masyarakat, dan pemerintah.
Tindakan ekonomi Yang dilakukan perseorangan, yaitu dengan membeli barang kebutuhan
yang sesuai dengan kemampuan dan daya belinya, dapat dikategorikan sebagai tindakan
ekonomi yang rasional. Mengikuti pelajaran di sekolah dengan tekun dan Seksama
termasuk juga tindakan ekonomi yang rasional, karena belajar termasuk memenuhi
kebutuhan rohani jangka panjang untuk masa depan sekaligus meningkatkan
prestise. Namun jika membeli barang tidak sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya,
dan hanya bertujuan ingin dipuji atau disanjung saja, maka dapat dikategorikan sebagai
tindakan ekonomi yang tidak rasional atau emosional.
Tindakan ekonomi selain dilakukan oleh perseorangan, juga
dilakukan oleh pemerintah. Misalnya, pemerintah mengeluarkan peraturan yang mengajak
masyarakat untuk memilih konsumsi yang terjangkau yang disesuaikan dengan kebutuhan
dan pendapatannya, serta pemerintah membangun jalan dan jembatan agar hubungan
satu tempat dengan tempat lainnya menjadi lancar.
2. Motif Ekonomi
Manusia dalam melakukan tindakan ekonomi, didorong oleh beberapa
faktor. Dorongan yang paling utama adalah untuk memenuhi semua kebutuhan supaya
makmur. Misalnya, Danu belajar dengan tekun agar nilai ulangannya bagus. Rani
naik sepeda ke sekolah agar bisa menghemat biaya transpor. Setiap tindakan
ekonomi yang dilakukan pasti memiliki tujuan. Tujuan itulah yang mendorong
manusia melakukan tindakan ekonomi. Dorongan yang menyebabkan manusia melakukan
tindakan ekonomi disebut motif ekonomi.
Motif manusia untuk memenuhi kebutuhannya dapat berupa motif
intrinsik dan motif ekstrinsik. Motif intrinsic adalah keinginan
memperoleh barang atau jasa karena didorong oleh kesadarannya sendiri.
Misalnya, orang makan karena lapar dan orang membutuhkan minum karena haus. Sedang
motif ekstrinsik adalah keinginan memperoleh barang dan jasa karena
adanya pengaruh dari pihak luar. Misalnya, Fatir membeli sepeda karena
teman-temannya banyak yang naik sepeda ke sekolah.
Ada beberapa motif ekonomi yang mendorong manusia melakukan
tindakan ekonomi.
a. Motif mencari keuntungan
Motif ini mendorong seseorang untuk selalu mencari keuntungan, umumnya dimiliki oleh para pedagang atau para
pembuat barang (produsen). Misalnya, pedagang makanan dan minuman menyediakan
berbagai macam makanan dan minuman yang beragam dengan rasa yang enak, dan selalu melayani setiap pembeli dengan sopan dan
ramah, sehingga banyak pembeli yang berdatangan ke warung tersebut. Usaha yang
dilakukan pedagang itu didorong oleh keinginan memperoleh keuntungan dari
barang yang dijualnya. Selain produsen, konsumen juga dapat memperoleh barang
dan jasa dengan motif mencari keuntungan, yaitu berupa usaha mencari, memilih,
dan menetapkan barang dan jasa yang paling baik dan terjangkau atau sesuai
kebutuhan dan pendapatannya.
b. Motif mendapatkan kekuasaan ekonomi
Motif ini mendorong seseorang untuk mendapatkan kekuasaan dalam bidang ekonomi. Umumnya dimiliki oleh
pedagang besar. Misalnya, para pedagang besar ingin memperoleh kekuasaan di
bidang ekonomi, maka barang dan jasa yang dimiliki diusahakan untuk lebih laku
terjual dan lebih disukai konsumen, serta mampu menguasai pasar. Jadi,
seseorang untuk mendapatkan kekuasaan ekonomi, harus menguasai lapangan-lapangan
perekonomian, dan memperluas usahanya sampai ke beberapa daerah.
c. Motif untuk memperoleh penghargaan
Motif ini mendorong seseorang untuk memperoleh penghargaan, baik
penghargaan karena keahliannya maupun penghargaan karena jasanya. Misalnya,
para dokter merupakan salah satu orang-orang yang bekerja dengan motif ingin memperoleh
penghargaan dari orang lain. Bentuk penghargaan tersebut dapat berupa uang,
pujian, atau kenaikan pangkat.
d. Motif ingin berbuat sosial
Motif ini mendorong seseorang untuk berbuat kebaikan kepada sesame manusia. Motif ekonomi
yang demikian perlu dikembangkan dan disosialisasikan karena kegiatan yang dilakukan
sangat membantu kehidupan masyarakat. Misalnya, menyantuni anak Yatim piatu,
menyumbangkan barang, uang, atau tenaga kepada bencana alam, menyisihkan
sebagian tabungan untuk membantu sesama teman yang tidak bersekolah karena tidak
mampu membayar biaya sekolah.
e. Motif untuk mencukupi kebutuhan hidup dan meningkatkan
kemakmuran
Motif ini timbul dari dalam diri manusia sendiri. Manusia memiliki
beragam kebutuhan baik yang mendesak maupun yang bisa ditangguhkan. Untuk
memenuhi beragam kebutuhan tersebut, timbul hasrat yang mendesak yang datang
dari dirinya. Misalnya, seseorang bekerja dan berusaha karena didorong untuk
memenuhi kebutuhannya akan makan dan minum. Oleh karena itu, motif ini
merupakan hal yang paling wajar bagi setiap orang, karena pemenuhan kebutuhan
minimum harus dilakukan untuk dapat hidup lebih layak.
B. Prinsip Ekonomi
Tindakan ekonomi dilakukan dengan usaha memilih beberapa pilihan
tindakan yang paling menguntungkan. Tindakan pemenuhan kebutuhan harus dipilih
mana yang didahulukan dan mana yang dapat ditunda. Kegiatan
memilih ini perlu didasari tindakan rasional.
Tindakan rasional
merupakan tindakan membandingkan antara besarnya jumlah pengorbanan dengan besarnya
jumlah hasil yang akan diperoleh. Jika dalam suatu kegiatan ekonomi, jumlah
pengorbanan lebih besar daripada jumlah hasil yang diperoleh maka kegiatan
ekonomi ini disebut tidak rasional. Sebaliknya, jika jumlah hasil yang
diperoleh lebih besar dari pada jumlah pengorbanan maka kegiatan ekonomi disebut
rasional. Tindakan rasional dalam kegiatan ekonomi didasari oleh
pilihan-pilihan tertentu.
Manusia akan memilih pengorbanan terkecil untuk mencapai tujuan
tertentu atau dengan pengorbanan tertentu demikian disebut prinsip ekonomi.
Jadi, prinsip ekonomi adalah pertimbangan yang disertai dengan
pengorbanan tertentu untuk mencapai hasil yang maksimal. Pelaksanaan prinsip ekonomi ini sangat berhubungan dengan
tindakan memilih. Untuk memenuhi kebutuhan perlu didasari prinsip ekonomi
dengan menentukan pilihan-pilihan dan pertimbangan yang urutannya dimulai dari
kebutuhan paling mendesak, kemudian kebutuhan mendesak, dan yang terakhir
kebutuhan yang tidak mendesak.
Prinsip ekonomi berlaku bagi setiap orang. Penerapan prinsip
ekonomi dalam kehidupan sehari-hari, dapat dilakukan dalam kegiatan konsumsi
(konsumen), kegiatan produksi (produsen), dan kegiatan distribusi
(distributor).
1. Prinsip ekonomi konsumen
Prinsip ekonomi konsumen dilakukan dengan memperhatikan hal-hal
berikut.
a. Menyusun skala prioritas kebutuhan dengan mendahulukan
kebutuhan yang paling mendesak dan seterusnya sampai pada yang tidak mendesak.
b. Memperhatikan kemampuan atau daya belinya.
c. Memperhatikan perbandingan manfaat dan nilai yang akan diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan.
Misalnya, ketika kamu akan berangkat ke sekolah, kamu lebih memilih naik angkot yang ongkosnya murah, meski jalannya
memutar dan lebih cepat sampai.
2. Prinsip ekonomi produsen
Prinsip ekonomi produsen dilakukan dengan memperhatikan hal-hal
berikut.
a. Menggunakan bahan mentah berkualitas tinggi dengan harga yang murah.
b. Membuat analisis kebutuhan pasar agar barang yang diproduksi dapat laku terjual.
c. Menyediakan barang atau jasa yang sesuai keinginan/selera pemakai.
d. Menghasilkan barang atau jasa yang bermutu dengan harga yang bersaing.
e. Menentukan lokasi pabrik yang dekat bahan baku.
f. Perolehan manfaat atau laba yang lebih besar.
Misalnya, jika kamu adalah seorang produsen tape maka kamu harus
menggunakan singkong dengan harga murah, namun kulitasnya baik sebagai
bahannya, sesuai permintaan konsumen yang membutuhkan tape yang enak dan kualitasnya
baik.
3. Prinsip ekonomi distributor/pedagang
Prinsip ekonomi distributor/pedagang dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut.
a. Barang yang dijual disesuaikan dengan selera dan kebutuhan masyarakat dengan harga bersaing dan bermutu.
b. Menyesuaikan alat angkut dengan karakteristik barang.
c. Membeli barang secara langsung dari produsen sehingga harganya
lebih murah dan keuntungan yang diperoleh lebih maksimal.
Misalnya, jika kamu seorang penjual mangga, akan lebih baik
membeli mangga langsung dari penanamnya. Selain harganya murah, keuntungan yang
kamu peroleh juga lebih besar.
Berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi yang telah diuraikan di
atas, maka setiap orang yang menerapkan prinsip ekonomi dalam pemenuhan
kebutuhannya, memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Bertindak rasional
Artinya orang dalam melakukan tindakan ekonomi selalu menggunakan akal sehatnya, dan bukan berdasarkan hawa
nafsu dan emosinya.
2. Bertindak ekonomis
Artinya orang dalam melakukan tindakan ekonomi selalu menggunakan perhitungan-perhitungan yang cermat dan
perencanaan yang matang.
3. Bersikap hemat
Artinya orang dalam melakukan tindakan ekonomi selalu menghindari pemborosan dengan membeli kebutuhan hanya
barang-barang yang memang benar-benar dibutuhkan.
4. Membuat skala prioritas
Artinya orang akan membuat urutan pemenuhan kebutuhan
berdasarkan tingkat kepentingannya, yaitu mulai pemenuhan kebutuhan yang paling
mendesak sampai kebutuhan yang bisa ditangguhkan pemenuhannya.
5. Bertindak dengan prinsip cost and benefit
Artinya orang dalam melakukan kegiatan selalu memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang
diterima dari kegiatan yang dilakukannya.
0 Response to "TINDAKAN, MOTIF, DAN PRINSIP EKONOMI"
Post a Comment