Model Pembelajaran Group Investigation (GI)
Sunday, March 16, 2014
Add Comment
Model
Pembelajaran Group Investigation (GI)
A.
Pengertian
Group Investigation (GI) merupakan salah satu metode kooperatif yang
paling komplek untuk permulaan bagi para guru yang baru
menggunakan pendekatan kooperatif. Group Investigation (GI) pertama kali dikembangkan oleh Thelan dan para
peneliti lain di
Universitas Tel Aviv
Pandangan Dewey
terhadap kooperasi di dalam kelas sebagai
sebuah prasyarat untuk bisa menghadapi berbagai masalah kehidupan yang kompleks dalam masyarakat demokrasi. Kelas adalah
sebuah tempat
kreatifitas kooperatif
dimana guru dan murid membangun proses pembelajaran yang
didasarkan pada perencanaan mutual dari
berbagai pengalaman, kapasitas, dan kebutuhan
mereka masing- masing. Pihak yang
belajar adalah partisipan aktif dalam segala aspek kehidupan
sekolah, membuat keputusan yang menentukan
tujuan
terhadap apa yang
mereka kerjakan. Kelompok dijadikan sarana sosial
dalam proses ini.
Rencana kelompok
adalah satu
metode
untuk mendorong keterlibatan maksimal para siswa.
Group Investigation (GI), yang
dikembangkan oleh Shlomo dan
Yael Sharan
di Universitas Tel Aviv,
merupakan perencanaan pengaturan kelas yang umum dimana
para siswa
bekerja
dalam kelompok kecil menggunakan pertanyaan kooperatif, diskusi kelompok, serta perencanaan
serta proyek
kooperatif
Group Investigation (GI) tidak akan
dapat diimplementasikan
dalam lingkungan pendidikan yang tidak mendukung dialog interpersonal atau yang tidak memperhatikan dimensi rasa sosial dari pembelajaran didalam
kelas.
B. Kelebihan dan kekurangan
Group Investigation (GI) memiliki beberapa kelebihan dan kekurngan,
sebagai
berikut:
a.
Kelebihan Group
Investigation (GI)
1) Siswa menjadi
lebih
aktif.
2) Diskusi
menjadi lebih
aktif.
3) Tugas guru
menjadi lebih ringan.
4) Siswa yang nilainya tertinggi diberikan penghargaan yang dapat
mendorong semangat
belajar siswa.
5) Setiap kelompok mendapatkan
tugas yang
berbeda
sehingga
tidak
mudah untuk mencari jawaban
dari kelompok lain
b. Kekurangan Group
Investigation (GI)
1) Siswa cenderung ribut, sebab peran seorang guru sangat
sedikit.
2) Biasanya siswa mengalami kesulitan dalam menjelaskan hasil temuannya kepada temannya.
C. Tahapan-tahapan dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe GI sebagai berikut:
a.
Tahap Pengelompokan (Grouping)
Yaitu tahap mengidentifikasi topik yang akan diinvestigasi
serta membentuk kelompok investigasi, dengan anggota tiap kelompok
4 sampai 5 orang, pada tahap ini:
1) siswa
mengamati sumber, memilih topik, dan menentukan
kategori-kategori topik permasalahan,
2) siswa bergabung
pada
kelompok-kelompok belajar
berdasarkan topik yang mereka pilih atau menarik untuk diselidiki,
3) guru
membatasi jumlah anggota masing-masing kelompok antara
4 sampai 5 orang berdasarkan keterampilan dan keheterogenan.
Kelompok yang heterogen ini
dapat ditentukan melalui cara mengacak siswa, misal siswa yang
pandai digabung yang kurang
pandai, yang nakal digabung yang pendiam.
b.
Tahap Perencanaan (Planning)
Tahap planning
atau tahap perencanaan tugas-tugas
pembelajaran. Pada
tahap ini siswa bersama-sama merencanakan

1) Apakah yang mereka pelajari?
2) Bagaimanakah mereka belajar?
3) Apakah yang mereka lakukan?
4) Untuk
tujuan apakah mereka menyelidiki
topik tersebut?
c.
Tahap penyelidikan (investigation)
Tahap investigation, yaitu tahap pelaksanaan proyek investigasi
siswa. Pada tahap ini, siswa melakukan kegiatan sebagai berikut:
1) siswa mengumpulkan informasi, menganalisis
data dan membuat simpulan terkait dengan permsalahan-permasalahan yang diselidiki,
2) masing-masing
anggota
kelompok memberikan masukan pada setiap kegiatan kelompok,
3) siswa saling bertukar, berdikusi, mengklarifikasi dan mempersatukan ide dan pendapat. Misalnya:
(a) siswa menemukan cara-cara klasifiklasi berdasarkan pengamatan
bentuk morfologi tanaman, anatomi dan bantuan kunci derteminasi.
(b) siswa mencoba cara-cara yang ditentukan dari hasil
pengumpulan informasi terkait dengan topik
bahasan yang diselidiki, dan
(c) siswa berdiskusi, mengkalirifikasi tiap
cara atau langkah dalam
pemecahan masalah tentang topik bahasan yang diselidiki.
d.
Tahap Pengorganisasian (Organizing)
Yaitu tahap persiapan
laporan akhir.
Pada tahap ini kegiatan siswa sebagai berikut:
1) anggota kelompok menentukan pesan-pesan penting dalam
praktiknya masing-masing,
2) anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan dan bagaimana mempresentasikannya,
3) wakil
dari masing-masing
kelompok membentuk
panitia
diskusi kelas dalam presentasi investigasi.
e.
Tahap Presentasi (Presenting)
Tahap presenting yaitu tahap penyajian laporan akhir. Kegiatan pembelajaran di kelas pada tahap ini adalah sebagai berikut:
1) penyajian kelompok pada
keseluruhan kelas dalam berbagai variasi bentuk penyajian,
2) kelompok yang tidak sebagai penyaji terlibat secara aktif sebagai pendengar,
3) pendengar mengevaluasi, mengklarifikasi dan mengajukan
pertanyaan atau tanggapan terhadap topik yang disajikan. Misalnya:
(a) siswa yang
bertugas untuk mewakili
kelompok
menyajikan
hasil atau simpulan dari investigasi yang telah dilaksanakan,
(b) siswa yang
tidak sebagai
penyaji, mengajukan pertanyaan,
saran tentang topik yang disajikan,
(c) siswa mencatat topik yang disajikan oleh penyaji.
f.
Tahap Evaluasi (Evaluating)
Pada tahap
evaluating
atau
penilaian
proses kerja
dan hasil proyek siswa. Pada tahap ini, kegiatan guru dan siswa
dalam pembelajaran sebagai berikut:
1) siswa
yang menggabungkan masukan-masukan
tentang topiknya, pekerjaan yang telah mereka lakukan, dan
tentang pengalaman- pengalaman efektifnya,
2) guru dan
siswa mengolaborasi, mengevaluasi tentang pembelajaran
yang telah dilaksanakan,
3) penilaian hasil belajar haruslah mengevaluasi
tingkat pemahaman siswa. Misalnya:
(a) siswa merangkum dan mencatat setiap topik yang disajikan,
(b) siswa menggabungkan tiap topik yang di investigasi
kelompoknya dan kelompok yang lain, dan
(c) guru mengevaluasi dengan memberikan tes pada akhir siklus.
0 Response to "Model Pembelajaran Group Investigation (GI)"
Post a Comment