Sistem Gerak Pada Manusia

Sistem Gerak Pada Manusia
Manusia memiliki kemampuan untuk bergerak dan melakukan aktivitas, seperti berjalan, berlari, menari dan lain-lain. Bagaimana manusia dapat melakukan gerakan ? Kemampuan melakukan gerakan tubuh pada manusia didukung adanya sistem gerak, yang merupakan hasil kerja sama yang serasi antar organ sistem gerak, seperti rangka (tulang), persendian, dan otot. Fungsi rangka (tulang) adalah sebagai alat gerak pasif, yang hanya dapat bergerak bila dibantu oleh otot. Berdasarkan bentuk-nya tulang dibedakan menjadi tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek, sedangkan berdasarkan pada zat penyusun dan sturkturnya tulang dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras. Fungsi persendian adalah menghubung-kan antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya. Fungsi otot adalah sebagai alat gerak aktif, yang dapat menggerakkan organ lain sehingga terjadi suatu gerakan. Untuk lebih jelasnya dalam membahas sistem gerak ini, akan diuraikan satu persatu, sebagai berikut yaitu rangka (tulang), sendi dan otot.
1.      Rangka (Tulang)
Rangka atau tulang pada tubuh manusia termasuk salah satu alat gerak pasif karena tulang baru akan bergerak bila digerakkan oleh otot. Sedangkan unsur pembentuk tulang pada manusia adalah unsur kalsium dalam bentuk garam yang direkatkan oleh kalogen. Dalam perkembangannya bentuk tulang dan rangka tubuh yang disusunnya dapat mengalami kelainan yang disebabkan oleh gangguan yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, faktor gizi atau posisi tubuh yang salah. Hubungan antar tulang yang satu dengan tulang yang lainnya, dihubungkan oleh persendian (sendi). Pada manusia terdapat tiga (3) bentuk persendian, yaitu sendi mati, sendi kaku dan sendi gerak
Macam-Macam Organ Penyusun Sistem Gerak

Fungsi Rangka Pada Manusia
Kerangka pada tubuh manusia memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu:
1.      Sebagai penegak tubuh
2.      Sebagai pembentuk tubuh
3.      Sebagai tempat melekatnya otot (otot rangka)
4.      Sebagai pelindung bagian tubuh yang penting
5.      Sebagai tempat pembentukkan sel darah merah
6.      Sebagai alat gerak pasif
Kerangka manusia dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu:
1.      Bagian Tengkorak             2. Bagian Badan
3.   Bagian Anggota Gerak
1. Bagian Tengkorak (Kepala)
tersusun dari tulang pipih yang berfungsi sebagai tempat pembuatan sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih
·         terdiri dari:
1 tulang dahi
2 tulang tapis
2 tulang hidung
2 tulang ubun-ubun
2 tulang pipi
2 tulang langit-langit
2 tulang baji
2 tulang pelipis
2 tulang air mata
2 tulang rahang atas
1 tulang lidah
1 tulang tengkorak
2 tulang rahang bawah
2. Bagian Badan
Bagian badan terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu:
Ruas-ruas tulang belakang (33 ruas)
a.       Tulang rusuk (12 pasang)
§  7 pasang tulang rusuk sejati
§  3 pasang tulang rusuk palsu
§  2 pasang tulang rusuk melayang

b.      Tulang dada, terdiri dari:
§  tulang hulu
§  tulang badan
§  tulang pedang-pedangan

c.       Gelang bahu terdiri dari:
·         2 tulang selangka (kiri dan kanan)
§  2 tulang belikat (kiri dan kanan)
d.      Gelang panggul terdiri dari:
§  2 tulang duduk (kiri dan kanan)
§  2 tulang usus (kiri dan kanan)
§  2 tulang kemaluan (kiri dan kanan)

3. Bagian Anggota Gerak
Anggota gerak dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
a.       anggota gerak atas terdiri dari:
·         2 tulang pengumpil
o    2 tulang lengan atas
o    2 tulang hasta
o    16 tulang pergelangan tangan
o    10 tulang telapak tangan
o    28 ruas tulang jari tangan
b.      anggota gerak bawah (kaki kiri dan kanan) terdiri dari:
·         2 tulang paha
o    2 tulang tempurung lutut
o    2 tulang kering
o    2 tulang betis
o    14 tulang pergelangan kaki
o    10 tulang telapak kaki
o    28 ruas tulang jari kaki
Jenis dan Fungsi Otot
Coba perhatikan apa yang akan terjadi apabila manusia tidak Memiliki otot?
Manusia tidak akan dapat melakukan pergerakan, sebab otot merupakan alat gerak aktif yang sangat penting bagi manusia.
Menurut jenisnya, ada 3 macam otot, yaitu:
a. Otot polos
b. Otot lurik
c. Otot jantung
Ciri-ciri otot polos
·         Bentuknya gelondong, kedua ujungnya meruncing dan dibagian tengahnya menggelembung.
·         Mempunyai satu inti sel.
·         Tidak memiliki garis-garis melintang (polos).
·         Bekerja diluar kesadaran, artinya tidak dibawah pe tah otak, oleh karena itu otot polos disebut sebagai otot tak sadar.
·         Terletak pada otot usus, otot saluran peredaran darah otot saluran kemih, dan lain lain.
Ciri-ciri otot lurik
·         Bentuknya silindris, memanjang.
·         Tampak adanya garis-garis melintang yang tersusun seperti daerah gelap dan terang secara berselang-seling (lurik).
·         Mempunyai banyak inti sel.
·         Bekerja dibawah kesadaran, artinya menurut perintah otak, oleh karena itu otot lurik disebut sebagai otot sadar.
·         Terdapat pada otot paha, otot betis, otot dada, otot.

Ciri-ciri otot jantung
·         Otot jantung ini hanya terdapat pada jantung. Struk turnya sama seperti otot lurik, gelap terang secara berselang seling dan terdapat percabangan sel.
·         Kerja otot jantung tidak bisa dikendalikan oleh kemauan kita, tetapi bekerja sesuai dengan gerak jantung. Jadi otot jantung menurut bentuknya seperti otot lurik dan dari proses kerjanya seperti otot polos, oleh karena itu disebut juga otot spesial.

Gerak dan Kerja Otot
Kerja Otot Manusia
Otot manusia bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras dan bagian tengahnya menggelembung (membesar). Karena me-mendek maka tulang yang dilekati oleh otot tersebut akan tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk menggerakkan tulang ke satu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke posisi semula, otot tersebut harus meng-adakan relaksasi dan tulang harus ditarik ke posisi semula. Untuk itu harus ada otot lain yang ber-kontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakkan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja yang berbeda.
Berdasarkan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot sinergis. otot antagonis menyebabkan terjadinya gerak antagonis, yaitu gerak otot yang berlawanan arah. Jika otot pertama ber-kontraksi dan otot yang kedua berelaksasi, sehingga menyebabkan tulang tertarik / terangkat atau sebaliknya. Otot sinergis menyebabkan terjadinya gerak sinergis, yaitu gerak otot yang bersamaan arah. Jadi kedua otot berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama.
Gerak Antagonis
Contoh gerak antagonis yaitu kerja otot bisep dan trisep pada lengan atas dan lengan bawah.
Otot bisep adalah otot yang mempunyai dua tendon (dua ujung) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan.
Otot trisep adalah otot yang mempunyai tiga tendon (tiga ujung) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian belakang. Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi. Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.
Gerak Sinergis
Gerak sinergis terjadi apabila ada 2 otot yang bergerak dengan arah yang sama.
Contoh: gerak tangan menengadah dan menelungkup.
Gerak ini terjadi karena kerja sama antara otot pro nator teres dengan otot pro nator kuadratus.
Contoh lain gerak sinergis adalah gerak tulang rusuk akibat kerja sama otot-otot antara tulang rusuk ketika kita bernapas.
Kelainan Pada Tulang (rangka)
Kelainan dan gangguan pada tulang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya karena kelainan yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, karena makanan atau kebiasaan posisi tubuh yang salah. Beberapa contoh kelainan pada tulang dan rangka, antara lain:
A. Kifosis
Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke depan, dikarenakan kebiasaan duduk/bekerja dengan posisi membungkuk.
B. Skoliosis
Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke samping, ini dapat tejadi pada orang yang menderita sakit jantung yang menahan rasa sakitnya, sehingga terbiasa miring dan mengakibatkan tulang punggung-nya menjadi miring.
C. Lordosis
Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke belakang, dikarenakan kebiasaan tidur yang pinggang-nya diganjal bantal.
D. Rakhitis
Yaitu kelainan pada tulang akibat kekurangan vitamin D, sehingga kakinya berbentuk X atau O
E. Polio
Yaitu kelainan pada tulang yang disebabkan oleh virus, sehingga keadaan tulangnya mengecil dan abnormal.
Kelainan Pada Otot
Kelainan otot pada manusia dapat diakibatkan adanya gerak dan kerja otot. Hal Ini dapat terjadi akibat gangguan faktor luar maupun faktor dalam.
Faktor luar dapat diakibatkan karena kecelakaan dan serangan penyakit, sedang faktor dalam bisa terjadi karena bawaan atau kesalahan gerak akibat otot yang tidak pernah dilatih. Beberapa contoh kelainan pada otot, diantaranya:
·         Tetanus kelainan otot yang tegang terus menerus yang disebabkan oleh racun bakteri.
·         Atrofi otot kelainan yang menyebabkan otot mengecil akibat serangan virus polio atau karena otot tidak difungsikan lagi untuk bergerak, akibat lumpuh.
·         Kaku leher (stiff) Kelainan yang terjadi karena gerak hentakan yang menyebabkan otot Trapesius meradang.
·         Kram kelainan otot yang terjadi karena aktivitas otot yang terus menerus sehingga otot menjadi kejang.
·         Keseleo (terkilir) kelainan otot yang terjadi jika gerak sinergis salah satu otot bekerja berlawanan arah.

Rangka tubuh manusia memiliki fungsi utama sebagai berikut :
1.      Memberi bentuk tubuh
Rangka menyediakan kerangka bagi tubuh sehingga menyokong dan menjaga bentuk tubuh.
2.      Tempat melekatnya otot
Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia menjadi tempat melekatnya otot. Tulang dan otot ini bersama-sama memungkinkan terjadi-nya pergerakan pada manusia.
3.      Pergerakan
Pergerakan pada hewan bertulang belakang (vertebrae) bergantung kepada otot rangka, yang melekat pada rangka tulang.
4.      Sistem kekebalan tubuh
Sumsum tulang menghasilkan beberapa sel-sel imunitas. Contohnya adalah limfosit B yang mem-bentuk antibodi.
5.      Perlindungan
Rangka tubuh melindungi beberapa organ vital yakni:
o    Tulang tengkorak melindungi otak, mata, telinga bagian tengah dan dalam.
o    Tulang belakang melindungi sumsum tulang belakang.
o    Tulang rusuk, tulang belakang, dan tulang dada melindungi paru-paru dan jantung.
o    Tulang belikat dan tulang selangka melindungi bahu.
o    Tulang usus dan tulang belakang melindungi sistem ekskresi, sistem pencernaan, dan pinggul.
o    Tulang tempurung lutut dan tulang hasta melindungi lutut dan siku.
o    Tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki melindungi pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
6.      Produksi sel darah
Rangka tubuh adalah tempat terjadinya haematopoiesis, yaitu tempat pembentukan sel darah. Sumsum tulang merupakan tempat pembentukan sel darah.
7.      Penyimpanan
Matriks tulang dapat menyimpan kalsium dan terlibat dalam metabolisme kalsium. Sumsum tulang mampu menyimpan zat besi dalam bentuk ferritin dan terlibat dalam metabolisme zat besi.
Rangka manusia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu bagian poros tubuh (aksial) dan bagian alat gerak (apendikular). Bagian aksial terdiri atas 80 tulang pada manusia dewasa umumnya. Sedangkan bagian apendikular terdiri atas 126 tulang pada manusia dewasa umumnya.
Bagian aksial terdiri dari:

1. Tulang tengkorak terdiri dari:
a. Tulang tempurung kepala (os cranium)
  • Tulang dahi (os frontale)
  • Tulang kepala belakang (os occipitale)
  • Tulang ubun-ubun (os parietale)
  • Tulang tapis (os ethmoidale)
  • Tulang baji (os sphenoidale)
  • Tulang pelipis (os temporale)
b. tulang muka (os splanchocranium)
  • Tulang hidung (os nasale)
  • Tulang langit-langit (os pallatum)
  • Tulang air mata (os lacrimale)
  • Tulang rahang atas (os maxilla)
  • Tulang rahang bawah (os mandibula)
  • Tulang pipi (os zygomaticum)
  • Tulang lidah (os hyoideum)
  • Tulang pisau luku (os vomer)
2. Tulang dada (os sternum)
Tulang dada terdiri dari tiga bagian yaitu:
  • hulu (os manubrium sterni)
  • badan (os corpus sterni)
  • taju pedang (os xiphoid prosesus)
3. Tulang rusuk (os costae)
  • Tulang rusuk sejati (os costae vera)
  • Tulang rusuk palsu (os costae sporia)
  • Tulang rusuk melayang (os costae fluctuantes)
4. Tulang belakang (os vertebrae)
  • Tulang leher (os cervical)
  • Tulang punggung (os thoraxalis)
  • Tulang pinggang (os lumbar)
  • Tulang kelangkang (os sacrum)
  • Tulang ekor (os cocigeus)
5. Tulang gelang bahu
  • Tulang belikat (os scapula)
  • Tulang selangka (os clavicula)
6. Tulang gelang panggul
  • Tulang usus (os illium)
  • Tulang pinggul (os pelvis)
  • Tulang duduk (os ichium)
  • Tulang kemaluan (os pubis)
Bagian apendikuler terdiri dari:
1. Tulang lengan
  • Tulang lengan atas (os humerus)
  • Tulang hasta (os ulna)
  • Tulang pengumpil (os radius)
  • Tulang pergelangan tangan (os carpal)
  • Tulang telapak tangan (os metacarpal)
  • Tulang jari tangan (os phalanges manus)
2. Tulang tungkai
  • Tulang paha (os femur)
  • Tulang tempurung lutut (os patella)
  • Tulang kering (os tibia)
  • Tulang betis (os fibula)
  • Tulang pergelangan kaki (os tarsal)
  • Tulang telapak kaki (os metatarsal)
  • Tulang jari kaki (os phalanges pedis)
Tangan
Ada tiga macam tulang yang menyusun tangan, yaitu:
1.      Tulang Pergelangan Tangan (Karpus)
Pergelangan tangan terbentuk dari delapan tulang karpal irteguler yang tersusun dalam dua baris, dan setiap barisnya terdiri dari empat tulang. Barisan tulang karpal proksimal yang terdiri dari navicular (skafoid), lunatum,  trikuetral
(triangular), dan pisiform. Barisan tulang karpal distal yang terdiri dari: Trapezium, Trapezoid, Kapitatum, Hamatum.
1.      Tangan (metacarpus)
Tangan tersusun dari lima tulang metacarpal dimana semua tulang metacarpal berukuran serupa kecuali tulang metacarpal pertama pada ibujari. Setiap tulang metacarpal memiliki sebuah dasar proksimal yang berartikulasi dengan barisan distal tulang karpal pergelangan tangan.kepala tulang metacarpal membentuk buku jari yang menonjol pada tangan.
1.      Tulang – tulang jari (phalanges)
Setiap jari memiliki tiga tulang yaitu tulang proksimal,tulang medial, dan tulang distal, kecuali ibu jari yang hanya memiliki tulang proksimal dan medial saja. ( Sloane, 2003 )
 Tulang Telapak Kaki dan Jari Kaki  
Tarsal adalah terdiri dari 7 buah tulang. Tulang yang terbesar adalah atau biasa disebut tumit. Tarsal membentuk artikulasio dengan metatarsal, yaitu kelima jari kaki.
Falang adalah tulang penyusun jari. Seperti pada jari tangan, terdapat 2 buah falanges pada masing-masing ibu jari dan 3 buah falanges pada jari lain. Di antara falanges terdapat sendi engsel yang memungkinkan gerak satu bidang. Ibu jari kaki tidak sefleksibel ibu jari tangan. Hal ini disebabkan pada ibu jari kaki tidak memiliki sendi karpometakarpal seperti yang dimiliki ibu jari tangan. Pada ibu jari tangan terdapat sendi pelana yang membuat ibu jari tangan lebih bebas bergerak daripada ibu jari kaki. ( Guyton, 2006 )

 Sendi

Sendi terbentuk di pertemuan dua atau lebih tulang. Berbagai jenis sendi memungkinkan adanya berbagai tingkat gerakan.

Jenis Tulang

Ketika kita masih bayi kita memiliki tangan yang mungil, kaki yang mungil dan semuanya serba mungil. Perlahan, ketika kita tumbuh dewasa semua-nya membesar termasuk tulang kita. Ketika kita masih bayi kita memiliki sekitar 300 tulang. Namun ketika kita beranjak dewasa beberapa dari tulang-tulang ini ada yang melebur hingga akhirnya menjadi 206 tulang. Dari 206 tulang ini terdapat beberapa jenis tulang. Jenis-jenis tulang ini ada yang dibedakan berdasarkan matriksnya dan ada yang berdasarkan jaringan dan sifat fisik (keras tidaknya) tulang. Untuk mengetahui lebih lanjut pelajari jenis-jenis tulang di bawah ini.
1.       Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya tulang dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf kecuali lapisan luarnya (perikondrium). Tulang rawan memiliki sifat lentur karena tulang rawan tersusun atas zat interseluler yang berbentuk jelly yaitu condroithin sulfat yang didalamnya terdapat serabut kolagen dan elastin. Maka dari itu tulang rawan bersifat lentur dan lebih kuat dibandingkan dengan jaringan ikat biasa.
Pada zat interseluler tersebut juga terdapat rongga -rongga yang disebut lacuna yang berisi sel tulang rawan yaitu chondrosit.
Tulang rawan terdiri dari tiga tipe yaitu:
a. Tulang rawan hialin; tulang yang berwarna putih sedikit kebiru-biruan, mengandung serat-serat kolagen dan chondrosit. Tulang rawan hialin dapat kita temukan pada laring, trakea, bronkus, ujung-ujung tulang panjang, tulang rusuk bagian depan, cuping hidung dan rangka janin.

a. Tulang rawan elastis; tulang yang mengandung serabut-serabut elastis. Tulang rawan elastis dapat kita temukan pada daun telinga, tuba eustachii (pada telinga) dan laring.

a. Tulang rawan fibrosa; tulang yang mengandung banyak sekali bundel-bundel serat kolagen sehingga tulang rawan fibrosa sangat kuat dan lebih kaku. Tulang ini dapat kita temukan pada discus diantara tulang vertebrae dan pada simfisis pubis diantara 2 tulang pubis.
thoarcic_cage.jpgPada orang dewasa tulang rawan jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan anak-anak. Pada orang dewasa tulang rawan hanya ditemukan beberapa tempat, yaitu cuping hidung, cuping telinga, antar tulang rusuk (costal cartilage) dan tulang dada, sendi-sendi tulang, antarruas tulang belakang dan pada cakra epifisis.
Salah satu contoh tulang rawan pada tulang rusuk
2). Tulang Keras (Osteon)
Tulang keras atau yang sering kita sebut sebagai tulang berfungsi menyusun berbagai sistem rangka. Tulang tersusun atas:
(a).    Osteoblas: sel pembentuk jaringan tulang
(b).    Osteosit: sel-sel tulang dewasa
(c).    Osteoklas : sel-sel penghancur tulang
b.Berdasarkan matriksnya tulang dibedakan menjadi 2 yaitu:

1) Tulang Kompak
Tulang kompak terdiri dari sistem-sistem Havers. Setiap sistem Havers terdiri dari saluran Havers (Canalis= saluran) yaitu suatu saluran yang sejajar dengan sumbu tulang, di dalam saluran terdapat pembuluh-pembuluh darah dan saraf.
Di sekeliling sistem havers terdapat lamela-lamela yang konsentris dan berlapis-lapis. Lamela adalah suatu zat interseluler yang berkapur. Pada lamela terdapat rongga-rongga yang disebut lacuna. Di dalam lacuna terdapat osteosit. Dari lacuna keluar menuju ke segala arah saluran-saluran kecil yang disebut canaliculi yang berhubungan dengan lacuna lain atau canalis Havers. Canaliculi penting dalam nutrisi osteosit. Di antara sistem Havers terdapat lamela interstitial yang lamella-lamelanya tidak berkaitan dengan sistem Havers.
Pembuluh darah dari periostem menembus tulang kompak melalui saluran volkman dan berhubungan dengan pembuluh darah saluran Havers. Kedua saluran ini arahnya saling tegak lurus. Dan tulang spons tidak mengandung sistem Havers.

Amfiartrosis (Sendi)

      Adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan untuk sedikit gerakan. Dibagi menjadi dua, yaitu simfisis dan sindesmosis.
Pada simfisis sendi dihubungkanoleh kartilago serabut yang pipih, contohnya pada sendi antar tulang belakang dan pada tulang kemaluan. Pada sindesmosis, sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligament . contohnya sendi anatar tulang betis dan tulang kering.

c. Diartosis

     Adalah hubungan antar tulang yang kedua ujungnya tidak dihubungka oleh jaringan sehingga tulang dapat digerakkan, disebut juga sendi. Diartosis disebut juga hubungan synovial yang dicirikan dengan keleluasaan bergerak dan fleksibel.
Diatrosis dicirikan sebagai berikut:
1.   Permukaan sendi dibalut oleh selaput atau kapsul jaringan ikat fibrous,
2. Bagian dalam kapsul dibatasi oleh membrane jaringan ikat yang disebut membrane synovial yang menghasilkan cairan pelumas untuk mengurangi gesekan,
3.   Kapsul fibrousnya ada yang diperkuat oleh ligament dan ada yang tidak,
4.   Di dalam kapsul biasanya terdapat bantalan kartilago serabut.
Hubungan tulang yang bersifat diartrosis contohnya adalah sebagai berikut:

1) Sendi Peluru

      Pada sendi ini kedua ujung berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini memungkinkan gerakan yang bebas dan dapat berporos tiga. Misalnya sendi pada gelang bahu dan gelang panggul.

2) Sendi Engsel

      Pada sendi engsel kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu , misalnya pada siku, lutut, mata kaki, dan ruas antar jari.

3) Sendi Putar

     Pada sendi ini ujung yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Bentuk seperti ini memungkinkan untuk gerakan rotasi untuk satu poros , misalnya antar tulang hasta dan pengumpil, dan antar tulang atlas dengan tulang tengkorak.

4) Sendi Ovoid

     Sendi ini memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakan kekiri dan kekanan , maju mundur dan muka belakang. Misalnya antar tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan.

5) Sendi Pelana atau Sela

      Pada sendi ini kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas, seperti gerakan orang naik kuda. Misalnya sendi antar tulang telapak tangan dan tulang pergelangan tangan dan ibu jari.

6) Sendi luncur

      Kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos, contohnya sendi antar tulang pergelangan tangan, antar tulang pergelangan kaki, antar tulang selangka dan tulang belikat.

 



0 Response to "Sistem Gerak Pada Manusia"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel