Sistem Gerak Pada Manusia
Wednesday, March 12, 2014
Add Comment
Sistem Gerak Pada Manusia
Manusia memiliki kemampuan untuk bergerak
dan melakukan aktivitas, seperti berjalan, berlari, menari dan lain-lain.
Bagaimana manusia dapat melakukan gerakan ? Kemampuan melakukan gerakan tubuh
pada manusia didukung adanya sistem gerak, yang merupakan hasil kerja sama yang
serasi antar organ sistem gerak, seperti rangka
(tulang), persendian, dan otot. Fungsi
rangka (tulang) adalah sebagai alat
gerak pasif, yang hanya dapat bergerak bila dibantu oleh otot. Berdasarkan
bentuk-nya tulang dibedakan menjadi tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek,
sedangkan berdasarkan pada zat penyusun dan sturkturnya tulang dibedakan
menjadi tulang rawan dan tulang keras. Fungsi persendian adalah menghubung-kan antara tulang yang satu dengan
tulang yang lainnya. Fungsi otot
adalah sebagai alat gerak aktif, yang dapat menggerakkan organ lain sehingga
terjadi suatu gerakan. Untuk lebih jelasnya dalam membahas sistem gerak ini,
akan diuraikan satu persatu, sebagai berikut yaitu rangka (tulang), sendi dan
otot.
1.
Rangka (Tulang)
Rangka atau tulang pada tubuh manusia termasuk salah satu
alat gerak pasif karena tulang baru akan bergerak bila digerakkan oleh otot.
Sedangkan unsur pembentuk tulang pada manusia adalah unsur kalsium dalam bentuk
garam yang direkatkan oleh kalogen. Dalam perkembangannya bentuk tulang dan
rangka tubuh yang disusunnya dapat mengalami kelainan yang disebabkan oleh
gangguan yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, faktor gizi atau posisi
tubuh yang salah. Hubungan antar tulang yang satu dengan tulang yang lainnya,
dihubungkan oleh persendian (sendi). Pada manusia terdapat tiga (3) bentuk
persendian, yaitu sendi mati, sendi kaku dan sendi gerak
Macam-Macam Organ Penyusun Sistem Gerak
Fungsi Rangka Pada Manusia
Kerangka pada tubuh manusia memiliki fungsi yang sangat
penting, yaitu:
1.
Sebagai penegak tubuh
2.
Sebagai pembentuk tubuh
3.
Sebagai tempat melekatnya otot
(otot rangka)
4.
Sebagai pelindung bagian tubuh
yang penting
5.
Sebagai tempat pembentukkan sel
darah merah
6.
Sebagai alat gerak pasif
Kerangka manusia dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu:
1.
Bagian Tengkorak 2. Bagian Badan
3.
Bagian Anggota Gerak
1. Bagian Tengkorak (Kepala)
tersusun dari tulang pipih yang berfungsi sebagai tempat
pembuatan sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih
·
terdiri dari:
1 tulang dahi
2 tulang tapis
2 tulang hidung
2 tulang ubun-ubun
2 tulang pipi
|
2 tulang langit-langit
2 tulang baji
2 tulang pelipis
2 tulang air mata
2 tulang rahang atas
|
1 tulang lidah
1 tulang tengkorak
2 tulang rahang bawah
|
2. Bagian Badan
Bagian badan terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu:
Ruas-ruas tulang belakang (33 ruas)
a.
Tulang rusuk (12 pasang)
§ 7 pasang tulang rusuk sejati
§ 3 pasang tulang rusuk palsu
§ 2 pasang tulang rusuk melayang
b.
Tulang dada, terdiri dari:
§ tulang hulu
§ tulang badan
§ tulang pedang-pedangan
c.
Gelang bahu terdiri dari:
·
2 tulang selangka (kiri dan
kanan)
§ 2 tulang belikat (kiri dan kanan)
d.
Gelang panggul terdiri dari:
§ 2 tulang duduk (kiri dan kanan)
§ 2 tulang usus (kiri dan kanan)
§ 2 tulang kemaluan (kiri dan kanan)
3.
Bagian Anggota Gerak
Anggota gerak
dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
a.
anggota gerak atas terdiri dari:
·
2 tulang pengumpil
o 2 tulang lengan atas
o 2 tulang hasta
o 16 tulang pergelangan tangan
o 10 tulang telapak tangan
o 28 ruas tulang jari tangan
b.
anggota gerak bawah (kaki kiri dan
kanan) terdiri dari:
·
2 tulang paha
o 2 tulang tempurung lutut
o 2 tulang kering
o 2 tulang betis
o 14 tulang pergelangan kaki
o 10 tulang telapak kaki
o 28 ruas tulang jari kaki
Jenis dan Fungsi Otot
Coba perhatikan apa yang akan terjadi
apabila manusia tidak Memiliki otot?
Manusia tidak akan dapat melakukan
pergerakan, sebab otot merupakan alat gerak aktif yang sangat penting bagi
manusia.
Menurut jenisnya, ada 3 macam otot, yaitu:
a. Otot polos
b. Otot lurik
c. Otot jantung
Ciri-ciri otot polos
·
Bentuknya gelondong, kedua
ujungnya meruncing dan dibagian tengahnya menggelembung.
·
Mempunyai satu inti sel.
·
Tidak memiliki garis-garis
melintang (polos).
·
Bekerja diluar kesadaran,
artinya tidak dibawah pe tah otak, oleh karena itu otot polos disebut sebagai
otot tak sadar.
·
Terletak pada otot usus,
otot saluran peredaran darah otot saluran kemih, dan lain lain.
Ciri-ciri otot lurik
·
Bentuknya silindris,
memanjang.
·
Tampak adanya garis-garis
melintang yang tersusun seperti daerah gelap dan terang secara berselang-seling
(lurik).
·
Mempunyai banyak inti sel.
·
Bekerja dibawah kesadaran,
artinya menurut perintah otak, oleh karena itu otot lurik disebut sebagai otot
sadar.
·
Terdapat pada otot paha,
otot betis, otot dada, otot.
Ciri-ciri
otot jantung
·
Otot jantung ini hanya
terdapat pada jantung. Struk turnya sama seperti otot lurik, gelap terang
secara berselang seling dan terdapat percabangan sel.
·
Kerja otot jantung tidak
bisa dikendalikan oleh kemauan kita, tetapi bekerja sesuai dengan gerak
jantung. Jadi otot jantung menurut bentuknya seperti otot lurik dan dari proses
kerjanya seperti otot polos, oleh karena itu disebut juga otot spesial.
Gerak dan Kerja Otot
Kerja Otot Manusia
Otot manusia bekerja dengan cara
berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras dan bagian tengahnya
menggelembung (membesar). Karena me-mendek maka tulang yang dilekati oleh otot
tersebut akan tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu
untuk menggerakkan tulang ke satu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke
posisi semula, otot tersebut harus meng-adakan relaksasi dan tulang harus
ditarik ke posisi semula. Untuk itu harus ada otot lain yang ber-kontraksi yang
merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakkan tulang
dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula
diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja yang berbeda.
Berdasarkan cara kerjanya, otot
dibedakan menjadi otot antagonis dan otot sinergis. otot antagonis menyebabkan
terjadinya gerak antagonis, yaitu gerak otot yang berlawanan arah. Jika otot
pertama ber-kontraksi dan otot yang kedua berelaksasi, sehingga menyebabkan
tulang tertarik / terangkat atau sebaliknya. Otot sinergis menyebabkan
terjadinya gerak sinergis, yaitu gerak otot yang bersamaan arah. Jadi kedua
otot berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama.
Gerak
Antagonis
Contoh gerak antagonis yaitu kerja otot bisep dan trisep pada
lengan atas dan lengan bawah.
Otot bisep adalah
otot yang mempunyai dua tendon (dua ujung) yang melekat pada tulang dan
terletak di lengan atas bagian depan.
Otot trisep adalah
otot yang mempunyai tiga tendon (tiga ujung) yang melekat pada tulang dan
terletak di lengan atas bagian belakang. Untuk mengangkat lengan bawah, otot
bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi. Untuk menurunkan lengan bawah,
otot trisep berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.
Gerak Sinergis
Gerak sinergis terjadi apabila ada 2 otot yang bergerak
dengan arah yang sama.
Contoh: gerak tangan menengadah dan menelungkup.
Gerak ini terjadi karena kerja sama antara otot pro nator
teres dengan otot pro nator kuadratus.
Contoh lain gerak sinergis adalah gerak
tulang rusuk akibat kerja sama otot-otot antara tulang rusuk ketika kita
bernapas.
Kelainan Pada Tulang (rangka)
Kelainan dan gangguan pada tulang dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, misalnya karena kelainan yang dibawa sejak lahir, infeksi
penyakit, karena makanan atau kebiasaan posisi tubuh yang salah. Beberapa
contoh kelainan pada tulang dan rangka, antara lain:
A. Kifosis
Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke depan,
dikarenakan kebiasaan duduk/bekerja dengan posisi membungkuk.
B. Skoliosis
Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke samping, ini
dapat tejadi pada orang yang menderita sakit jantung yang menahan rasa
sakitnya, sehingga terbiasa miring dan mengakibatkan tulang punggung-nya
menjadi miring.
C.
Lordosis
Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke belakang,
dikarenakan kebiasaan tidur yang pinggang-nya diganjal bantal.
D. Rakhitis
Yaitu kelainan pada tulang akibat kekurangan vitamin D,
sehingga kakinya berbentuk X atau O
E. Polio
Yaitu kelainan pada tulang yang disebabkan oleh virus,
sehingga keadaan tulangnya mengecil dan abnormal.
Kelainan Pada Otot
Kelainan otot pada manusia dapat diakibatkan adanya gerak dan
kerja otot. Hal Ini dapat terjadi akibat gangguan faktor luar maupun faktor
dalam.
Faktor luar dapat diakibatkan karena kecelakaan dan serangan
penyakit, sedang faktor dalam bisa terjadi karena bawaan atau kesalahan gerak
akibat otot yang tidak pernah dilatih. Beberapa contoh kelainan pada otot,
diantaranya:
·
Tetanus kelainan otot yang
tegang terus menerus yang disebabkan oleh racun bakteri.
·
Atrofi otot kelainan yang
menyebabkan otot mengecil akibat serangan virus polio atau karena otot tidak
difungsikan lagi untuk bergerak, akibat lumpuh.
·
Kaku leher (stiff) Kelainan
yang terjadi karena gerak hentakan yang menyebabkan otot Trapesius meradang.
·
Kram kelainan otot yang
terjadi karena aktivitas otot yang terus menerus sehingga otot menjadi kejang.
·
Keseleo (terkilir) kelainan
otot yang terjadi jika gerak sinergis salah satu otot bekerja berlawanan arah.
Rangka tubuh manusia
memiliki fungsi utama sebagai berikut :
1. Memberi bentuk tubuh
Rangka menyediakan kerangka bagi
tubuh sehingga menyokong dan menjaga bentuk tubuh.
2. Tempat melekatnya otot
Tulang-tulang yang menyusun
rangka tubuh manusia menjadi tempat melekatnya otot. Tulang dan otot ini
bersama-sama memungkinkan terjadi-nya pergerakan pada manusia.
3. Pergerakan
Pergerakan pada hewan bertulang belakang (vertebrae) bergantung kepada otot rangka, yang melekat pada rangka tulang.
Pergerakan pada hewan bertulang belakang (vertebrae) bergantung kepada otot rangka, yang melekat pada rangka tulang.
4. Sistem kekebalan tubuh
Sumsum tulang menghasilkan
beberapa sel-sel imunitas. Contohnya adalah limfosit B yang mem-bentuk
antibodi.
5. Perlindungan
Rangka tubuh melindungi beberapa organ vital yakni:
Rangka tubuh melindungi beberapa organ vital yakni:
o
Tulang tengkorak melindungi otak, mata, telinga bagian tengah dan dalam.
o
Tulang belakang melindungi sumsum tulang belakang.
o
Tulang rusuk, tulang belakang, dan tulang dada melindungi paru-paru dan
jantung.
o
Tulang belikat dan tulang selangka melindungi bahu.
o
Tulang usus dan tulang belakang melindungi sistem ekskresi, sistem
pencernaan, dan pinggul.
o
Tulang tempurung lutut dan tulang hasta melindungi lutut dan siku.
o
Tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki melindungi pergelangan
tangan dan pergelangan kaki.
6. Produksi sel darah
Rangka tubuh adalah tempat
terjadinya haematopoiesis, yaitu tempat pembentukan sel darah. Sumsum tulang
merupakan tempat pembentukan sel darah.
7. Penyimpanan
Matriks tulang dapat menyimpan kalsium dan terlibat dalam metabolisme kalsium. Sumsum tulang mampu menyimpan zat besi dalam bentuk ferritin dan terlibat dalam metabolisme zat besi.
Matriks tulang dapat menyimpan kalsium dan terlibat dalam metabolisme kalsium. Sumsum tulang mampu menyimpan zat besi dalam bentuk ferritin dan terlibat dalam metabolisme zat besi.
Rangka manusia dapat dikelompokkan menjadi
dua bagian yaitu bagian poros tubuh (aksial) dan bagian alat gerak
(apendikular). Bagian aksial terdiri atas 80 tulang pada manusia dewasa
umumnya. Sedangkan bagian apendikular terdiri atas 126 tulang pada manusia
dewasa umumnya.
Bagian aksial terdiri dari:
1. Tulang tengkorak terdiri dari:
a. Tulang tempurung kepala (os cranium)
- Tulang dahi (os
frontale)
- Tulang kepala
belakang (os occipitale)
- Tulang
ubun-ubun (os parietale)
- Tulang tapis
(os ethmoidale)
- Tulang baji (os
sphenoidale)
- Tulang
pelipis (os temporale)
b. tulang muka (os splanchocranium)
- Tulang hidung
(os nasale)
- Tulang
langit-langit (os pallatum)
- Tulang air
mata (os lacrimale)
- Tulang rahang
atas (os maxilla)
- Tulang rahang
bawah (os mandibula)
- Tulang pipi (os
zygomaticum)
- Tulang lidah
(os hyoideum)
- Tulang pisau
luku (os vomer)
2. Tulang dada (os sternum)
Tulang dada terdiri dari tiga bagian yaitu:
- hulu (os
manubrium sterni)
- badan (os
corpus sterni)
- taju pedang (os
xiphoid prosesus)
3. Tulang rusuk (os costae)
- Tulang rusuk
sejati (os costae vera)
- Tulang rusuk
palsu (os costae sporia)
- Tulang rusuk
melayang (os costae fluctuantes)
4. Tulang belakang (os vertebrae)
- Tulang leher
(os cervical)
- Tulang
punggung (os thoraxalis)
- Tulang
pinggang (os lumbar)
- Tulang
kelangkang (os sacrum)
- Tulang ekor (os
cocigeus)
5. Tulang gelang bahu
- Tulang
belikat (os scapula)
- Tulang
selangka (os clavicula)
6. Tulang gelang panggul
- Tulang usus (os
illium)
- Tulang
pinggul (os pelvis)
- Tulang duduk
(os ichium)
- Tulang
kemaluan (os pubis)
Bagian apendikuler terdiri dari:
1. Tulang lengan
- Tulang lengan
atas (os humerus)
- Tulang hasta
(os ulna)
- Tulang
pengumpil (os radius)
- Tulang
pergelangan tangan (os carpal)
- Tulang
telapak tangan (os metacarpal)
- Tulang jari
tangan (os phalanges manus)
2. Tulang tungkai
- Tulang paha (os
femur)
- Tulang
tempurung lutut (os patella)
- Tulang kering
(os tibia)
- Tulang betis
(os fibula)
- Tulang
pergelangan kaki (os tarsal)
- Tulang
telapak kaki (os metatarsal)
- Tulang jari kaki (os phalanges pedis)
Tangan
Ada tiga macam tulang yang menyusun tangan, yaitu:
1.
Tulang Pergelangan Tangan (Karpus)
Pergelangan tangan terbentuk dari delapan tulang karpal irteguler yang
tersusun dalam dua baris, dan setiap barisnya terdiri dari empat tulang. Barisan
tulang karpal proksimal yang terdiri dari navicular (skafoid), lunatum, trikuetral
(triangular), dan pisiform. Barisan tulang karpal distal yang terdiri
dari: Trapezium, Trapezoid, Kapitatum, Hamatum.
1.
Tangan (metacarpus)
Tangan tersusun dari lima
tulang metacarpal dimana semua tulang metacarpal berukuran serupa kecuali
tulang metacarpal pertama pada ibujari. Setiap tulang metacarpal memiliki
sebuah dasar proksimal yang berartikulasi dengan barisan distal tulang karpal
pergelangan tangan.kepala tulang metacarpal membentuk buku jari yang menonjol
pada tangan.
1.
Tulang – tulang jari (phalanges)
Setiap jari memiliki tiga tulang yaitu tulang proksimal,tulang medial,
dan tulang distal, kecuali ibu jari yang hanya memiliki tulang proksimal dan
medial saja. ( Sloane, 2003 )
Tulang Telapak Kaki dan Jari Kaki
Tarsal adalah terdiri dari 7 buah tulang. Tulang
yang terbesar adalah atau biasa disebut tumit. Tarsal membentuk artikulasio
dengan metatarsal, yaitu kelima jari kaki.
Falang adalah tulang penyusun jari. Seperti pada
jari tangan, terdapat 2 buah falanges pada masing-masing ibu jari dan 3 buah
falanges pada jari lain. Di antara falanges terdapat sendi engsel yang
memungkinkan gerak satu bidang. Ibu jari kaki tidak sefleksibel ibu jari
tangan. Hal ini disebabkan pada ibu jari kaki tidak memiliki sendi
karpometakarpal seperti yang dimiliki ibu jari tangan. Pada ibu jari tangan
terdapat sendi pelana yang membuat ibu jari tangan lebih bebas bergerak
daripada ibu jari kaki. ( Guyton, 2006 )
Sendi
Sendi terbentuk di pertemuan dua atau lebih tulang.
Berbagai jenis sendi memungkinkan adanya berbagai tingkat gerakan.
Jenis
Tulang
Ketika
kita masih bayi kita memiliki tangan yang mungil, kaki yang mungil dan semuanya
serba mungil. Perlahan, ketika kita tumbuh dewasa semua-nya membesar termasuk
tulang kita. Ketika kita masih bayi kita memiliki sekitar 300 tulang. Namun
ketika kita beranjak dewasa beberapa dari tulang-tulang ini ada yang melebur
hingga akhirnya menjadi 206 tulang. Dari 206 tulang ini terdapat beberapa jenis
tulang. Jenis-jenis tulang ini ada yang dibedakan berdasarkan matriksnya dan
ada yang berdasarkan jaringan dan sifat fisik (keras tidaknya) tulang. Untuk
mengetahui lebih lanjut pelajari jenis-jenis tulang di bawah ini.
1. Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya tulang dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu:
a. Tulang Rawan
(Kartilago)
Tulang rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh
darah dan saraf kecuali lapisan luarnya (perikondrium). Tulang rawan memiliki
sifat lentur karena tulang rawan tersusun atas zat interseluler yang berbentuk
jelly yaitu condroithin sulfat yang didalamnya terdapat serabut kolagen dan
elastin. Maka dari itu tulang rawan bersifat lentur dan lebih kuat dibandingkan
dengan jaringan ikat biasa.
Pada zat interseluler tersebut juga terdapat rongga -rongga
yang disebut lacuna yang berisi sel tulang rawan yaitu chondrosit.
Tulang
rawan terdiri dari tiga tipe yaitu:
a. Tulang rawan hialin; tulang
yang berwarna putih sedikit kebiru-biruan, mengandung serat-serat kolagen dan
chondrosit. Tulang rawan hialin dapat kita temukan pada laring, trakea,
bronkus, ujung-ujung tulang panjang, tulang rusuk bagian depan, cuping hidung
dan rangka janin.
a. Tulang rawan elastis; tulang
yang mengandung serabut-serabut elastis. Tulang rawan elastis dapat kita
temukan pada daun telinga, tuba eustachii (pada telinga) dan laring.
a. Tulang rawan fibrosa;
tulang yang mengandung banyak sekali bundel-bundel serat kolagen sehingga
tulang rawan fibrosa sangat kuat dan lebih kaku. Tulang ini dapat kita temukan
pada discus diantara tulang vertebrae dan pada simfisis pubis diantara 2 tulang
pubis.

Salah
satu contoh tulang rawan pada tulang rusuk
2). Tulang Keras (Osteon)
Tulang
keras atau yang sering kita sebut sebagai tulang berfungsi menyusun berbagai
sistem rangka. Tulang tersusun atas:
(a). Osteoblas: sel
pembentuk jaringan tulang
(b). Osteosit:
sel-sel tulang dewasa
(c). Osteoklas :
sel-sel penghancur tulang
b.Berdasarkan matriksnya
tulang dibedakan menjadi 2 yaitu:
1) Tulang Kompak
Tulang kompak terdiri
dari sistem-sistem Havers. Setiap sistem Havers terdiri dari saluran Havers
(Canalis= saluran) yaitu suatu saluran yang sejajar dengan sumbu tulang, di
dalam saluran terdapat pembuluh-pembuluh darah dan saraf.
Di
sekeliling sistem havers terdapat lamela-lamela yang konsentris dan
berlapis-lapis. Lamela adalah suatu zat interseluler yang berkapur. Pada lamela
terdapat rongga-rongga yang disebut lacuna. Di dalam lacuna terdapat osteosit.
Dari lacuna keluar menuju ke segala arah saluran-saluran kecil yang disebut
canaliculi yang berhubungan dengan lacuna lain atau canalis Havers. Canaliculi
penting dalam nutrisi osteosit. Di antara sistem Havers terdapat lamela
interstitial yang lamella-lamelanya tidak berkaitan dengan sistem Havers.
Pembuluh darah dari periostem menembus tulang kompak melalui saluran volkman dan berhubungan dengan pembuluh darah saluran Havers. Kedua saluran ini arahnya saling tegak lurus. Dan tulang spons tidak mengandung sistem Havers.
Pembuluh darah dari periostem menembus tulang kompak melalui saluran volkman dan berhubungan dengan pembuluh darah saluran Havers. Kedua saluran ini arahnya saling tegak lurus. Dan tulang spons tidak mengandung sistem Havers.
Amfiartrosis
(Sendi)
Adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan untuk
sedikit gerakan. Dibagi menjadi dua, yaitu simfisis dan sindesmosis.
Pada
simfisis sendi dihubungkanoleh kartilago serabut yang pipih, contohnya pada
sendi antar tulang belakang dan pada tulang kemaluan. Pada sindesmosis, sendi
dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligament . contohnya sendi anatar
tulang betis dan tulang kering.
c. Diartosis
Adalah hubungan antar tulang yang kedua ujungnya tidak dihubungka oleh jaringan
sehingga tulang dapat digerakkan, disebut juga sendi. Diartosis disebut juga
hubungan synovial yang dicirikan dengan keleluasaan bergerak dan fleksibel.
Diatrosis dicirikan
sebagai berikut:
1. Permukaan sendi dibalut oleh selaput atau
kapsul jaringan ikat fibrous,
2. Bagian dalam kapsul
dibatasi oleh membrane jaringan ikat yang disebut membrane synovial yang
menghasilkan cairan pelumas untuk mengurangi gesekan,
3. Kapsul fibrousnya ada yang diperkuat oleh
ligament dan ada yang tidak,
4. Di dalam kapsul biasanya terdapat bantalan
kartilago serabut.
Hubungan tulang yang bersifat diartrosis
contohnya adalah sebagai berikut:
1) Sendi Peluru
Pada sendi ini kedua ujung berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini memungkinkan
gerakan yang bebas dan dapat berporos tiga. Misalnya sendi pada gelang bahu dan
gelang panggul.
2) Sendi Engsel
Pada sendi engsel kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu ,
misalnya pada siku, lutut, mata kaki, dan ruas antar jari.
3) Sendi Putar
Pada sendi ini ujung yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Bentuk
seperti ini memungkinkan untuk gerakan rotasi untuk satu poros , misalnya antar
tulang hasta dan pengumpil, dan antar tulang atlas dengan tulang tengkorak.
4) Sendi Ovoid
Sendi ini memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakan kekiri dan kekanan ,
maju mundur dan muka belakang. Misalnya antar tulang pengumpil dan tulang
pergelangan tangan.
5) Sendi Pelana atau Sela
Pada sendi ini kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan berporos
dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas, seperti gerakan orang naik kuda.
Misalnya sendi antar tulang telapak tangan dan tulang pergelangan tangan dan
ibu jari.
6) Sendi luncur
Kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan tidak
berporos, contohnya sendi antar tulang pergelangan tangan, antar tulang
pergelangan kaki, antar tulang selangka dan tulang belikat.
0 Response to "Sistem Gerak Pada Manusia"
Post a Comment