analisis cerpen, novel dan puisi

Analisis Puisi
a.      IDENTITAS PUISI
Kepada Seorang Ayah yang berbahagia

Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu
saat kau membacakan baris-baris kasih sayang
kepada buah hatimu
Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku
hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu

Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini
seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu
coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan
kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah
merasuki tulang-tulang tuamu.

Adakah aku akan melihat orang tuaku
sebahagia lantunan nyanyian hatimu
yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia?
aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
yang terdorong keluar oleh kebahagiaan
aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan
menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan air matamu

DeKalb, June 10, 1999

Pengarang                   : Ida at DeKalb
Tahun Pembuatan       : 10 Juni 1999

b.      ANALISIS PUISI
Puisi di atas menceritakan tentang kepedulian dan kesedihan seorang anak terhadap kerja keras seorang ayah. Dia meresa sangat kehilangan karena sang ayah telah dipanggil oleh oleh yang maha kuasa, dia seakan masih merasa dan belum bisa menerima bahwa orang tuanya tersebut telah tidak ada di dunia ini tapi dia seakan merasa bahwa ayahnya tersebut masih berada di dunia ini, dia sangat berduka dan sangat terpukul, tapi dia tidak putus asa karena dia sadar bahwa apapun yang terjadi di dunia ini adalah sudah menjadi kehendak Yang Maha Kuasa, dia hanya bisa menuliskan dan menuangkan beberapa kalimat untung mengantar sang ayah menuju singgasana abadi dan memenuhi panggilan yang maha kuasa, kekal abadi selamanya.
Dilihat darisudut pandang penokohan, di puisi tersebut terdapat dua tokoh utama, yaitu seorang anak dan seorang ayahnya, sang anak merupakan tokoh utama yang di gambarkan berbakti kepada ayahnya tersebut, bahkan dia selalu berdoa untuk ayahnya tersebut, yang di dalam puisi tersebut di gambarkan sang ayah telah “di panggil” Sang Maha Kuasa, tkoh anak disini tergolong tokoh yang utama, sementara tokoh sang ayah merupakan tokoh sekunder, walaupun keduanya tidak di jelaskan mengenai identitas atau yang berhubungan dengan keduanya, tapi disini sang ayah digambarkan sudah tiada, jadi sang ayah berposisi sebagai tokoh sekunder yang bersifat pasif dan statis.


Analisis Novel
a.  IDENTITAS NOVEL
a. Judul Buku                                 : Panasnya Api Cinta
b. Pengarang                                   : Fredy S.
c. Penerbit                                       : Sinar Matahari, Jakarta
d. Cetakan                                      : Pertama
e. Halaman Buku                            : 128 halaman

 


b.   ANALISIS NOVEL
Sebelum membahas mengenai penokohan dari novel ini, gambaran umum mengenai novel ini adalah novel fiksi yang di dalamnya menceritakan seorang perempuan yang mengarungi hidupnya dengan penuh warna, hitam dan putihnya kehidupan pernah ia lalui, disini sikisahkan seorang perempuan yang bernama lastri, yang notabene adalah gadis kumal, dekil dan berasal dari keluarga kurang mampu, tapi itu seakan berubah 180 derajat setelah dia menikah dengan seorang duda beranak satu, jarot namanya, hidup serba ada, bahkan melakukan hal-hal di luar akal sehatpun pernah dia alamai, mulai dari “selingkuh” dengan anak tirinya sendiri, dengan gigolo, pelanggan salon kecantikanya, dan lain-lain.
Di lihat dari sudut pandang “penokohan”, dalam novel ini terdapat bermacam-macam tokoh, baik yang bersifat utama, tokoh tambahan, tokoh statis dan yang lainya.
Sebelum membahas satu persatu, diantara tokoh yang ada pada novel ini antara lain : Lastri, Jarot, Priyono, Bambang, Dadang, Rini, Ida, Nina, dan mbak Yul.
Dari beberapa tokoh diatas satu persatu akan dijelaskan disini,

1.    Lastri
Lastri gadis kumal kering, miskin dan berperawakan kecil pada saat kecil (SLTP) berubah drastis ketika orang tuanya menjodohkanya dengan seorang yang paling kaya raya di daerahnya, dia berubah menjadi perempuan cantik gemulai dan terawat, karena kebaikan pak jarot (orang terkaya di daerahnya) yang selalu membantu masyarakat di desanya tersebut maka tak sungkan bila keluarga lastri menjodohkanya dengan orang tersebut, Lastri pun tak keberatan, hidupnya baru dia rasakan ketika sudah berkeluarga, berselisih tiga kali lipat dari usianya dia tidak canggung dengan keberadaan suaminya, pengalaman hidupnya sangat berarti ketika sang suami sudah mulai pikun dan termakan usia, sedang dia baru beranjak ke usia dimana seorang perempuan seharusnya pada proses matang-matangnya, kebutuhan orang dewasa yang sangat diinginkan membuatnya gelap mata, putra tirinya, pelanggan salon, bahkan gigolo pun pernah dikencaninya, memang agak menyedihkan sekaligus memuakkan melihat melihat tokoh Lastri.
Dia disini berposisi sebagai tokoh utama, dimana dia merupakan “nyawa” dari novel ini, dia selalu ada dalam setiap lekuk dan alur dalam cerita dalam novel ini, jadi dia berposisi sebagai tokoh primer atau tokoh utama.

2.    Jarot
Jarot merupakan suami dari Lastri, dia tergolong “tua” karena usianya dengan Lastri terpaut tiga puluh tahun, dia merupakan konglomerat yang ternama di daerahnya, dia menikahi Lastri sejak lastri lulus dari SLTP, melihat kesederhanaan Lastri dan melihat kondisi ekonomi keluarga Lastri, Jarot pun meminang Lastri sebagai istrinya, walaupun status duda ada padanya, dia merupakan pria berwatak baik, pada pertengahan cerita dia diceritakan terkena berbagai macam penyakit, terutama stroke yang sering menimpa pria tersebut, sehingga tidak salah kalau Lastri yang masih muda suka mencari “pengganti” sementaranya.
Jarot merupakan tokoh sederhana dalam cerita ini, walaupun banyak dibahas di beberapa alur cerita, tapi dia relatif statis, tidak banyak di ikutkan dan cenderung pasif.

3.    Priyono
Priyono merupakan tokoh penting kedua setelah Lastri, dia merupakan putra tunggal dari Jarot, dia yang merupakan pengisi beberapa alur cerita selain Lastri, anak tiri yang juga “selingkuhan” Lastri ini banuak berperan dalam beberapa alur dan plot dalam cerita ini, dia berkali-kali “bermain” dengan lastri yang notabene adalah ibunya sendiri walaupun hanya sebagai ibu tiri, dan usianyapun terbilang lebih mud  Lastri dari pada Priyono itu sendiri.
Priyono merupakan tokoh berkembang dalam cerita ini, dia selalu mengikuti peristiwa, alur dan plot yang berjalan dalam cerita ini.


4.    Bambang
Bambang merupakan salah satu pelanggan tetap yang senantiasa datang ke salon kecantikan milik Lastri, dia tidak banyak berperan dalam cerita ini walaupun beberapa alur selalu mengikutkan dia, bambang adalah salah satu tokoh yang juga pernah “bermain” dengan lastri, karena melihat keseharian lastri yang ditinggal sakit suaminya di rumah sakit, sedang dia menjaga salonya sendirian.
Bambang merupakan tokoh statis, dia tidak banyak mengikuti alur cerita, dan juga tidak banyak mengikuti peristiwa yang ada pada cerita ini.
5.    Dadang
Dadang merupakan seorang mahasiswa yang ngekos di rumah Lastri, dia juga salah satu orang yang juga pernah “bermain” dengan Lastri, dia juga sekaligus tokoh antagonis disini, dia merupakan pemakai ganja dan juga seorang gigolo. Dadang juga statis, karena dia juga tidak banyak ikut dalam plot dan alur dalam cerita ini.

6.    Rini dan Ida
Merupakan tokoh pelengkap dari cerita yang ada pada novel ini, mereka hanya sebagai tokoh tambahan, karena mereka hanya berperan sebagai tetangga dekat Lastri, yang kadang-kadang muncul kadang-kadang tidak, dan tidak mempengaruhi jalanya cerita.

7.    Nina
Nina juga merupakan tokoh tambahan, dia berperan sebagai pekerja salon kecantikan milik Lastri, dia juga kadang-kadang keluar kadang-kadang tidak, dan tidak mengikuti alur yang ada pada cerita.

8.    Mbak Yuli
Mbak yuli juga demikian, dia juga tokoh pelengkap, tidak banyak berperan dalam alur cerita, dia diceritakan juga sebagai pelanggan tetap salon kecantikan milik Lastri selain Bambang.


Analisis Cerpen
A.  IDENTITAS CERPEN
a. Judul Buku                                 : Mandi Api
b. Judul Cerpen                              : Ibu Guru Anakku
c. Pengarang                                   : Gde Aryantha Soethama
d. Penerbit                                      : PT Kompas Media Nusantara, Jakarta
e. Cetakan                                       : Pertama
f. Tahun Terbit                                : 2006
g. Halaman Buku                            : 170 halaman

 
 







B.  ANALISIS CERPEN
Dalam buku ini termuat bermacam-macam cerita, dan begitu pula dengan tokohnya pasti sangat banyak sekali, disini saya ambil satu cerita yang berjudul “Ibu Guru Anakku”, mengisahkan tentang seorang perempuan muda bernama Rahayu, yang sedang mencari pekerjaan sebagai operator hotel, tapi dia malah sedang dalam profesinya sebagai guru TK di Bali, yang notabene bukan tujuan utamanya.
Dalam cerita pendek ini terdapat beberapa tokoh antara lain : Rahayu, Siswi Tk, Ayah siswi TK, Istri Ayah.
1.      Rahayu
Rahayu merupakan tokoh sentral sekaligus tokoh utama dalam cerita pendek ini, dia pelaku utama yang selalu ikut dalam alur dan jalan cerita, dia dikisahkan sebagai perempuan yang sedang mencari kerja di Bali, dia berasal dari Purwokerto, Jawa tengah, lulusan SMA, kuliah di IKIP tapi tidak sampai lulus, dia berasal dari keluarga yang kurang mampu, dan dia merupakan anak ke delapan di keluarganya, dia sedang mencari pekerjaan sebagai operator di hotel, akan tetapi dia tidak memperoleh pekerjaan tersebut, melainkan menjadi guru TK yang ada di Bali, di akhir kisah dia keluar dari prifesinya menjadi guru, karena dia tetap bersikukuh ingin menjadi operator di hotel, akan tetapi kini ia menuju Lombok, tempat yang ia tuju.
Rahayu merupakan tokoh utama yang bertabiat baik, tapi juga ambisius, walaupun sudah mendapatkan apa yang ia cari, tapi dia tetap ingin mencari yang lebih dari itu.
2.     Siswi TK
Siswi TK disini adalah putri dari sang ayah, disini siswi tidak disebutkan namanya, atau anonim, dia sebagai tokoh tambahan sekaligus tokoh statis, dia juga ikut dalam alur plot dan jalanya cerita, dia bertipikal baik, dan sering disebutkan kalau siswi ini sangat cerdas.

3.      Ayah Siswi TK
Ayah disini adalah ayah dari siswi TK, disini sang ayah lebih sekedar jadi tokoh protagonis, dia bertipikal baik hati dan penyayang, disebutkan dalam cerita bahwa sang ayah siswi TK ini meminjamkan sejumlah uang untuk membantu Rahayu, guna dikirimkan ke orang tuanya yang sedang sakit di rumah.

4.      Istri sang Ayah/ Ibu Siswi TK
Disini sang ibu lebih sekedar pelengkap saja, karena tidak diketahui apa-apa yang bersangkutan denganya, tidak masuk di alur cerita dan bersifat statis.






0 Response to "analisis cerpen, novel dan puisi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel