DASAR-DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Friday, June 27, 2014
Add Comment
Dalam pengembangan kurikulum baik dalam lembaga pendidikan maupun
diluar lembaga harus didasarkan pada beberapa hal, adapun beberapa hal yang
menjadi dasar dalam pengembangan kurikulum dari masing-masing ahli agak
berbeda, tetapi lebih banyak kesamaannya, seperti berikut ini:
Dasar Filosofis
Dasar filosofis adalah dasar pemikiran yang mendalam untuk
menggambarkan dan menyatakan pandangan yang sistematis dan komprehensif tentang
pendidikan, maka yang menjadi dasar di sini adalah meliputi dua hal yaitu,
dasar falsafah Negara dan falsafah pendidikan, dengan falsafah tersebut maka
materi pendidikan akan seimbang antara logika/ilmu, etika/nilai dan
estetika/seni. Disamping itu dengan dasar filosofis tersebut, maka akan
terumuskan tujuan pendidikan, siapa yang menjadi pendidik dan si terdidik, apa
isi pendidikan dan pengajarannya dan bagaimana proses interaksi pendidikan
berlangsung.
Sedangkan pada kurikulum pendidikan agama Islam, dasar filosofis dimaksudkan
agar dalam menyusun rencana dan mengembangkan kurikulum hendaknya berpegang
atau belandaskan nilai-nilai yang dijadikan pegangan dalam hidup dan kehidupan
seseorang dan masyarakat. Nilai-nilai filosofis yang dimaksudkan bersuber pada
ajaran agama Islam dan nilai-nilai budaya bangsa yang berkembang di masyarakat.
Dasar Sosiologis
Dasar sosiologis adalah dasar yang berhubungan dengan segala aspek
kehidupan dan norma yang ada dalam masyarakat, termasuk didalamnya ekonomi,
politik, ketenaga kerjaan dan lain-lain. Disamping itu dasar sosiologis akan
memberikan dasar tentang apa yang akan diajarkan atau dipelajari harus sesuai
dengan kebutuhan masyarakat, kebudayaan, perkembangan ilmu dan teknologi.
Berpijak pada dasar tersebut, maka proses pendidikan harus membantu
anak agar memiliki kesiapan untuk menjadi anggota masyarakat. Kesiapan tersebut
antara lain anak-anak harus mengetahui nilai-nilai, norma, tata aturan yang
berlaku dalam masyarakat, mereka juga perlu disiapkan dengan berbagai fungsi
dan peran yang harus dilakukan setelah mereka terjun dimasyarakat.
Berdasarkan pada uraian tersebut, maka pendidikan harus menjadikan
masyarakat sebagai factor yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum,
tetapi juga perlu adanya keseimbangan antara kepentingan anak sebagai individu
dan kepentingan anak sebagai anggota masyarakat. Sehingga tidak terjadi adanya
kurikulum yang semata-mata diarahkan kepada society-centered, tanpa
memperhitungkan kepentingan individu anak.
Dasar sosiologis tersebut tidak hanya diperlukan semata-mata dalam
pengembangan kurikulum secara umum pada tingkat nasional, akan tetapi juga pada
pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam di tiap-tiap pendidikan bahkan
ditingkat pengajaran oleh guru agama.
Dasar Organisatoris
Dasar organisatoris yaitu memberikan dasar pada bentuk bahan pelajaran
itu disusun, bagaimana luas dan urutannya, atau dapat dikatakan sebagai dasar
yang berkaitan dengan pola dan struktur kurikulum yang dikembangkan, apakah
menggunakan organisasi kurikulum mata pelajaran dalam bentuk kurikulum yang
mengkorelasikan mata pelajaran dalam bentuk bidang study, ataukah kurikulum
yang terintegrasi.
Kurikulum yang menganut mata pelajaran terpisah, yang sering disebut
dengan separated subject curriculum, yaitu kurikulum yang dituangkan
dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah-pisah, semakin menyempit serta tidak
atau kurang dikaitkan dengan mata pelajaran lainnya. Sehingga makin banyak
jenis mata pelajaran yang harus dipelajari oleh anak. Seperti dalam pendidikan
agama Islam bidang studi bahasa Arab, terbagi menjadi mata pelajaran Khat,
Imla, Qiraat, Nahwu, Sharaf, dan sebagainya.
Kurikulum yang mengkorelasikan dalam bentuk bidang study, sering
disebut dengan correlated curriculum, atau broad field, yaitu kurikulum
yang menggabungkan mata pelajaran yang satu dengan yang lain, sehingga ruang
lingkup bahan yang tercakup semakin luas. Seperti contoh pada mata pelajaran
Fiqh bisa dihubungkan dengan mata pelajaran Al Quran, Hadis. Misalnya pada saat
mempelajari shalat bisa dihubungkan dengan pelajaran Al Quran, Hadis yang
berhubungan dengan shalat dan seterusnya. Sehingga pelajaran agama keseluruhan
yang terdiri dari Fiqh, Tauhid, Akhlak, Tarikh dan membaca Al Quran menjadi
bidang study pendidika agama Islam (PAI).
Kurikulum yang mengintegrasikan, yang sering disebut dengan integrated
curriculum, yaitu kurikulum yang mengintegrasikan semua mata pelajaran
dalam satu masalah atau proyek atau unit.
Dasar Psikologis
Dasar psikologis adalah dasar yang memberikan prinsip tentang
perkembangan anak dalam berbagai aspek serta caranya dalam belajar, agar bahan
yang disediakan dapat dicerna dan dikuasai sesuai dengan taraf
perkembangannnya. Namun psikologi yang digunakan sebagai dasar di sini secara
khusus ada dua psikologi, yaitu Psikologi Belajar, yang berkaitan dengan
teori belajar yang membicarakan proses mental dan intelektual perbuatan
belajar, maka pengembangan kurikulum harus sejalan dengan proses belajar
peserta didik. Dan yang kedua Psikologi Perkembangan, hal ini berkaitan
dengan pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani peserta didik.
0 Response to "DASAR-DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM"
Post a Comment